Volume Udara Pernapasan Mekanisme Pernapasan Manusia

154 Bab 7 Sistem Pernapasan Perlu anda ingat bahwa tidak semua udara yang masuk ke paru-paru dipergunakan dalam proses pertukaran gas. Terdapat sekitar 150 ml udara yang menempati bagian-bagian saluran pernapasan di luar alveolus. Oleh karena itu, jika setiap menit kita bernapas 12 kali maka udara segar yang mencapai alveolus bukan 500 ml x 12 = 6.000 ml, melainkan 500 – 150 ml x 12 = 4.200 ml. Jumlah ini dinamakan ventilasi alveolar. Kecepatan bernapas dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain suhu, oksigen, dan karbon dioksida. 1 Suhu Pada saat suhu tubuh tinggi, misalnya demam, kecepatan bernapas meningkat. 2 Oksigen jika kadar oksigen turun misalnya saat kelelahan setelah lari maka kecepatan bernapas meningkat. 3 Karbon dioksida Jika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat maka kecepatan bernapas akan meningkat. Tips, Aneka Ramuan Pencegah SARS Dunia dilanda kepanikan luar biasa akibat wabah SARS Severe Acute Respiratory Syndrome merebak sejak bulan November 2002 di Guangdong, Cina. Penyakit pernapasan akut yang disebabkan sejenis virus influenza ini tidak mempan diobati dengan antibiotika biasa. Namun, virus ini bisa ditangkal dengan cukup istirahat dan olahraga serta mengonsumsi beberapa tanaman obat yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Sepasang suami istri di Hong Kong diberitakan terkena penyakit flu ganas ini. Sang suami menularkan virus ini kepada istrinya karena selama dia sakit, istrinya tetap menemani di sampingnya. Meski sama-sama kena SARS, si istri cepat pulih, sedangkan suaminya masih bergulat dengan penyakit yang telah merenggut sekitar ratusan nyawa ini. Dari artikel yang Anda baca tersebut, coba jelaskan bagaimana virus tersebut dapat menular dari seseorang kepada orang lain melalui sistem pernapasan? Kemudian carilah jenis tanaman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar kita terhindar dari virus yang mematikan tersebut? Sumber: Kompas, 11 4 2003 dengan pengubahan seperlunya Salingtemas

3. Transportasi Gas

Oksigen dan karbon dioksida tidak begitu saja dapat ditransportasikan oleh darah dan berdifusi ke jaringan. Ada mekanisme khusus penyusutannya, yaitu larut secara fisik dan larut secara kimiawi dalam darah. a. Transportasi Oksigen Hanya sebagian kecil oksigen 1,5 yang larut secara fisik dalam darah, selebihnya 98,5 larut dalam hemoglobin. 155 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI O 2 yang secara fisik larut dalam plasma darah jumlahnya sangat sedikit karena O 2 kurang larut dalam cairan tubuh. Jumlah yang terlarut berbanding tekanan oksigen darah, semakin tinggi tekanan oksigen semakin mudah larut O 2 . Pada tekanan arteri normal sebesar 100 mmHg, hanya 3 ml O 2 yang dapat larut dalam 1 liter darah. Dengan demikian, hanya 15 ml O 2 menit yang dapat dilarutkan dalam aliran darah paru normal yang besarnya 5 mlmenit. Bahkan pada keadaan istirahat, sel mengonsumsi sampai 250 ml O 2 menit, dan jumlah dapat meningkat sampai dua puluh lima kali lipat selama olahraga berat. Untuk menyalurkan O 2 yang diperlukan oleh jaringan bahkan dalam keadaan istirahat, curah jantung harus mencapai 83,3 liter menit apabila O 2 hanya dapat diangkut dalam bentuk terlarut. Dengan hemoglobin, suatu molekul protein yang mengandung besi, memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan longgar-reversibel dengan O 2 . Apabila tidak berikatan dengan O 2 , Hb disebut sebagai hemoglobin tereduksi, apabila berikatan dengan O 2 , Hb disebut sebagai oksihemoglobin HbO 2 . Hb + O 2 HbO 2 hemoglobin oksigen oksihemoglobin b. Transportasi Karbon Dioksida Karbon monoksida CO dan O 2 bersaing untuk menempati tempat pengikatan yang sama di Hb, tetapi afinitas Hb terhadap CO 2 adalah 240 kali lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan ikatan antara Hb dan O 2 . Ikatan CO dan Hb dikenal sebagai karboksihemoglobin HbCO. Karena Hb lebih cenderung berikatan dengan CO, keberadaan CO walaupun sedikit dapat mengikat Hb dalam jumlah yang relatif besar, sehingga tidak tersedia Hb untuk mengangkut O 2 . CO merupakan gas beracun yang dihasilkan selama pembakaran tidak sempurna produk-produk karbon, seperti bahan bakar, mobil, batubara, kayu, dan tembakau. Karbon monoksida sangat berbahaya karena bekerja secara tersamar tersembunyi. Apabila dalam suatu lingkungan tertutup diproduksi CO, sehingga konsentrasinya terus meningkat sebagai contoh, di dalam mobil yang sedang diparkir dengan mesin hidup dan jendela tertutup, CO tersebut dapat mencapai kadar mematikan tanpa disadari oleh korbannya. Karbon monoksida tidak dapat dideteksi karena tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Sewaktu darah arteri mengalir melalui kapiler jaringan, CO 2 berdifusi mengikuti penurunan gradien tekanan parsialnya dari sel jaringan ke dalam darah. Karbon dioksida diangkut dalam darah dengan tiga cara, yaitu terlarut secara fisik, terikat ke Hb, dan sebagai bikarbonat. Seperti O 2 yang larut, jumlah CO 2 yang secara fisik larut dalam darah bergantung pada tekanan darah. Karena dalam darah CO 2 lebih larut daripada O 2 , proporsi CO 2 total dalam darah yang secara fisik larut lebih besar dibandingkan