Mekanisme Kerja Hormon Sistem Endokrin
210
Bab 9
Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi berfungsi untuk mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain agar dapat menjalankan fungsinya dan bekerja sama secara serasi dan efisien. Dalam tubuh,
kita dibedakan dua sistem koordinasi berdasarkan sifat kerjanya, yaitu sistem koordinasi yang dilakukan oleh sistem saraf dan sistem endokrin hormonal.
Bagian-bagian yang bertugas menerima rangsang dari sistem saraf itu disebut reseptor. Reseptor tubuh dapat berupa alat indra. Alat indra yang kita kenal, yaitu mata, telinga, lidah,
kulit, dan hidung. Reseptor yang menerima dan mendeteksi stimulus dari luar lingkungannya disebut eksteroseptor. Kelompok reseptor yang termasuk eksteroseptor ini, yaitu sel-sel
saraf sensorik yang terdapat pada mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung. Reseptor yang menerima stimulus dari dalam disebut interoseptor. Kelompok reseptor yang termasuk
interoseptor adalah sel-sel saraf yang menerima rangsang tekanan darah dan rasa lapar.
Letak reseptor ini tidak sama seperti yang ditemukan pada lidah atau ujung jari. Reseptor sentuhan banyak terdapat pada bagian ujung jari tangan dan kaki, serta pada
bagian telapak tangan dan kaki. Reseptor merupakan ujung saraf yang letaknya di sebelah bagian dalam kulit yang
disebut dermis. Ujung sel saraf reseptor ini hanya dapat terangsang apabila terjadi tekanan dan getaran yang cukup kuat.
Reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan rasa sakit, yaitu ujung-ujung saraf pada lapisan kulit di bagian epidermis dan dermis sehingga ada bagian kulit yang
kurang peka. Reseptor ini terdiri atas korpuskulus ruffini yang dapat merasakan rasa panas dan ujung saraf krause yang dapat merasakan suhu dingin. Kuncup pengecap yang terdapat
pada bagian permukaan ujung lidah berguna untuk indra perasa.
Gambar 9.19 Pengaktifan gen.
pembuluh darah molekul hormon
membran plasma sel sasaran
protein reseptor kompleks hormon reseptor
sitoplasma inti
gen diaktifkan
kerja diatur oleh hormon
b. Pengaktifan Gen
Hormon-hormon lainnya bekerja pada organ sasaran dengan cara yang berbeda.
Molekul-molekul hormon menembus membran sel dan bersenyawa dengan
molekul-molekul protein reseptor tertentu di dalam sitoplasma. Kompleks hormon
reseptor yang dibentuk memasuki nukleus dan langsung bereaksi dengan DNA,
kemudian memicu transkripsi RNA dari gen tertentu. Sel sasaran membuat protein khas
yang merespons hormon tertentu. Jenis hormon yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah hormon-hormon steroid.
Rangkuman
211
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
Pada telinga bagian dalam terdapat sederetan ruang dan saluran yang berisi cairan. Telinga bagian dalam ini terbagi menjadi dua dengan fungsi yang berbeda. Pada bagian
atas telinga dalam terdapat tiga saluran setengah lingkaran yang berfungsi untuk alat keseimbangan. Di dalam koklea terdapat sel-sel saraf sensoris yang dihubungkan ke otak
oleh saraf pendengaran.
Retina mata tersusun oleh kurang lebih 125 juta sel batang sel basilus yang mampu menerima rangsang cahaya yang tidak berwarna, dan kurang lebih 6,5 juta sel kerucut sel
konsus yang mampu menerima rangsang sinar yang berwarna. Pada sel kerucut juga terdapat pigmen yang disebut iodopsin. Iodopsin adalah sejenis
pigmen yang terbentuk dari persenyawaan retinin dan opsin. Lensa akan menebal untuk dapat menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata sehingga objek yang dekat dapat
difokuskan pada retina. Proses mencembung dan mencekungnya mata disebabkan kontraksi dan relaksasi otot-otot ligamen badan siliarisi yang melekat pada bola mata dinamakan
daya akomodasi mata.
Kelenjar endokrin menghasilkan satu atau beberapa hormon yang bermuara langsung ke dalam pembuluh darah. Hormon adalah senyawa organik yang dibuat di dalam tubuh
oleh sel-sel tertentu, dibebaskan oleh kelenjar endokrin dan diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi memiliki kemampuan kerja yang besar untuk memelihara fungsi
normal tubuh, seperti homeostatis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Umumnya hormon bekerja pada bagian tubuh tertentu yang disebut organ sasaran.
Pada setiap membran sel dari sel-sel penyusun organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat bersenyawa dengan hormon tertentu. Sebagai contoh, pada sel-sel hati dan
otot AMP siklik dipicu oleh adrenalin menghambat enzim yang dibutuhkan untuk pembentukan glikogen dan mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk pemecahan glikogen.
Uji Kompetensi