Kelenjar dan Organ Sistem Pencernaan
139
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
Empedu berfungsi mengurangi tegangan permukaan lemak, mengaktifkan lipase dalam usus, memberi warna feses, menolong daya absorpsi lemak pada dinding usus,
dan menciptakan reaksi alkali pada usus klorida dan bikarbonat. Penggetahan empedu dikendalikan oleh suatu hormon yang dinamakan
sekretin dan pengeluaran empedu diatur oleh
hormon koleositokinin.
Sumber: The Ultimate Visual Dictionary of Science, 1998
Gambar 6.11 Diagram anatomi hubungan antara hati, duodenum, dan pankreas.
lambung
limpa pankreas
ligamen falciform hati
empedu duodenum
Untuk mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah, hati harus bekerja sama dengan pankreas sebagai penghasil enzim insulin dan glukagon. Apabila kadar
gula dalam darah tinggi, insulin yang dikeluarkan pankreas akan merangsang hati untuk mengabsorpsi glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen. Dengan begitu,
kadar glukosa dalam darah dapat diturunkan hingga mendekati normal.
Untuk menurunkan kadar gula dalam darah, hormon insulin tidak hanya bekerja dengan hati. Terdapat beberapa cara insulin untuk menurunkan kadar gula darah,
yaitu sebagai berikut. 1
Merangsang sel-sel tubuh agar lebih banyak menyerap glukosa dari darah. 2
Merangsang hati untuk menyerap gula darah glukosa. 3
Merangsang sel-sel lemak untuk mengambil glukosa dan mengubahnya menjadi lemak.
4 Insulin dapat merangsang sel-sel untuk mempercepat proses respirasi seluler
yang mempergunakan glukosa. Di samping insulin, pankreas juga berfungsi sebagai penghasil glukagon.
Glukagon adalah sejenis hormon yang dapat merangsang hati mengubah gula yang tersimpan
dalam glikogen untuk dikembalikan menjadi glukosa. Selain itu, glukagon dapat pula
mengeluarkan glukosa jika kadar glukosa dalam darah terlalu rendah.
140
Bab 6
Sistem Pencernaan
Dengan demikian, dari uraian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa hormon insulin dan glukagon bekerja bersama-sama dalam mengatur keseimbangan
kadar gula darah. Dapat diartikan bahwa insulin bekerja saling antagonis dengan glukagon. Orang yang menderita kekurangan insulin biasanya memperlihatkan gejala
lemah, lesu, dan mudah capai karena kadar gula darahnya sangat tinggi. Namun, gula darah tersebut tidak bisa diubah menjadi energi. Penyakit yang disebabkan kekurangan
insulin disebut
diabetes melitus. b.
Pankreas Pankreas berada di dalam lipatan duodenum berbentuk huruf ‘U’ yang
panjangnya ± 12 cm dan tebalnya ± 2,5 cm. Pada pankreas terdapat dua macam kelenjar, yaitu
kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Bagian eksokrin berbentuk asinus-asinus. Bagian asinus-asinus ini akan
mensekresikan cairan yang kaya enzim ataupun proenzim, sedangkan bagian saluran- salurannya mensekresikan cairan yang kaya HCO
3 –
. Kedua cairan ini bersatu membentuk getah pankreas. Getah pankreas ini diproduksi ± 1.500 ml setiap harinya.
Bagian endokrin merupakan sisa dari sel-sel kelenjar pankreas. Apabila kita melihatnya di bawah mikroskop, bagian endokrin akan tampak terletak di antara
“lautan” asinus-asinus kelenjar eksokrin seolah-olah seperti “pulau”, sehingga disebut pulau-pulau langerhans.