Sistem Pencernaan pada Burung

142 Bab 6 Sistem Pencernaan kloaka usus hati tembolok kerongkongan mulut rektum lambung pengunyah Sumber: Children I lustrated Encyclopedia, 2003 Gambar 6.12 Sistem pencernaan burung. Alat pencernaan pada burung merpati terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, dan kloaka. Dalam mulut burung tidak terdapat gigi, makanan diambil dari lingkungan sekitarnya dengan paruhnya, kemudian ditelan. Melalui kerongkongan makanan masuk ke dalam tembolok dan disimpan sementara. Tembolok merupakan pembesaran dari kerongkongan bagian bawah. Kenyang tidaknya bangsa unggas ini terlihat pada bagian temboloknya karena tembolok akan menjadi besar setelah makan. Dari tembolok makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung bangsa unggas dibedakan menjadi dua, yaitu lambung kelenjar dan lambung pengunyah. Lambung kelenjar menghasilkan getah pencernaan untuk mencernakan makanan secara kimiawi. Pada bagian dalam lambung pengunyah terdapat otot-otot yang kuat. Di sini makanan digilas dan diremas dengan bantuan kerikil yang ditelan bersama makanan. Dalam lambung pengunyah empedal terjadi pencernaan secara mekanik. Dari lambung pengunyah makanan kemudian masuk ke dalam usus halus. Dalam usus halus makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan getah dari pankreas dan getah dari empedu. Di sini sari-sari makanan hasil pencernaan diserap oleh dinding usus, sisanya masuk ke dalam usus besar. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu. Usus buntu burung ada dua buah dan berukuran besar. Usus buntu berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. Dari usus besar feses didorong ke dalam rektum, yang kemudian dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan tempat bermuaranya tiga saluran, yaitu saluran dari ginjal, saluran kelenjar kelamin, dan saluran makanan.

2. Sist e m Pe nce r na a n pa da M a m a lia M e m a m a h Bia k Ruminansia

Mamalia memamah biak atau yang biasa disebut ruminansia makanannya berupa rumput atau tumbuh-tumbuhan sehingga anggotanya merupakan hewan golongan herbivora. Hewan memamah biak ini, misalnya sapi, kerbau, dan kambing. Pada rongga mulut hewan memamah biak itu terdapat lidah untuk membantu mengatur letak makanan dan menelan. Selain itu, lidah juga berguna untuk merenggut makanannya. 143 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI merenggut rumput. Makanan tersebut tidak dikunyah, tetapi langsung ditelan masuk ke perut perut besar. Perut ruminansia dibedakan menjadi empat, yaitu perut besar rumen, perut jala retikulum, perut kitab omasum, dan perut masam abomasum. Perut besar, jala dan kitab sebenarnya merupakan modifikasi kerongkongan esofagus, sedangkan yang dimaksud dengan perut yang sebenarnya adalah perut masam abomasum. Makanan dari rongga mulut masuk ke dalam perut besat rumen. Dalam perut besar terjadi fermentasi selulosa dengan bantuan bakteri. Hasil fermentasinya berupa asam laktat, asam lemak, asam asetat, vitamin, dan gas. Hasil fermentasi tersebut sebagian diserap di dalam rumen, sebagian gas diabsorpsi, kemudian dikeluarkan melalui paru-paru, dan ada pula yang dikeluarkan pada saat sendawa melalui perut. Sumber: Biology, 1999 Gambar 6.13 Susunan gigi pada ruminansia sapi. gigi seri geraham depan geraham belakang Gigi pada hewan memamah biak susunannya terdiri dari gigi seri untuk memotong makanan dan geraham untuk menggilas. Gigi seri hanya terdapat pada rahang bawah. Gerakan rahang yang terlihat ke kiri dan ke kanan adalah gerakan menggilas makanan. Bentuk geraham lebar, datar pada permukaan, dan kuat. Di antara gigi seri dan geraham terdapat ruang yang tidak ditumbuhi gigi. Ruang itu disebut diasterna. Melalui diasterna inilah sapi, kerbau, atau kambing menjulurkan lidahnya Sumber: Biology, 1999 Gambar 6.14 Sistem pencernaan makanan pada ruminansia sapi. usus omasum retikulum esofagus mulut abomasum rumen