Sist e m Pe nce r na a n pa da M a m a lia M e m a m a h Bia k Ruminansia
143
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
merenggut rumput. Makanan tersebut tidak dikunyah, tetapi langsung ditelan masuk ke perut perut besar.
Perut ruminansia dibedakan menjadi empat, yaitu perut besar rumen, perut
jala retikulum, perut kitab omasum, dan perut masam abomasum. Perut
besar, jala dan kitab sebenarnya merupakan modifikasi kerongkongan esofagus, sedangkan yang dimaksud dengan perut yang sebenarnya adalah perut masam
abomasum.
Makanan dari rongga mulut masuk ke dalam perut besat rumen. Dalam perut besar terjadi fermentasi selulosa dengan bantuan bakteri. Hasil fermentasinya berupa
asam laktat, asam lemak, asam asetat, vitamin, dan gas. Hasil fermentasi tersebut sebagian diserap di dalam rumen, sebagian gas diabsorpsi, kemudian dikeluarkan
melalui paru-paru, dan ada pula yang dikeluarkan pada saat sendawa melalui perut.
Sumber: Biology, 1999
Gambar 6.13 Susunan gigi pada ruminansia sapi.
gigi seri geraham depan
geraham belakang
Gigi pada hewan memamah biak susunannya terdiri dari gigi seri untuk
memotong makanan dan geraham untuk menggilas. Gigi seri hanya terdapat pada
rahang bawah. Gerakan rahang yang terlihat ke kiri dan ke kanan adalah gerakan
menggilas makanan. Bentuk geraham lebar, datar pada permukaan, dan kuat. Di antara
gigi seri dan geraham terdapat ruang yang tidak ditumbuhi gigi. Ruang itu disebut
diasterna. Melalui diasterna inilah sapi, kerbau, atau kambing menjulurkan lidahnya
Sumber: Biology, 1999
Gambar 6.14 Sistem pencernaan makanan pada ruminansia sapi.
usus omasum
retikulum esofagus
mulut abomasum
rumen
144
Bab 6
Sistem Pencernaan
Dari perut besar makanan diteruskan ke perut jala retikulum. Di sini makanan dicerna secara
kimiawi menjadi bentuk gumpalan-gumpalan kecil. Selanjutnya, gumpalan tersebut dikeluarkan lagi ke
dalam rongga mulut untuk dikunyah kembali. Karena mengunyah makanan dua kali, ruminansia disebut
hewan memamah biak. Proses ini biasa berlangsung pada saat hewan sedang beristirahat. Setelah
dikunyah, makanan ditelan lagi masuk ke dalam perut kitab omasum, di sini terjadi penyerapan air. Selanjutnya, makanan diteruskan ke dalam perut masam abomasum
untuk dicerna secara kimiawi. Pada bagian perut ini bakteri akan mati dan dicerna sebagai protein ruminansia.
Hasil pencernaan masuk ke dalam usus dua belas jari dan masuk ke dalam usus halus. Di dalam usus halus terjadi penyerapan hasil pencernaan. Sisa makanan yang
tidak diserap masuk ke usus besar, mengalami penyerapan air, dan pembusukan menjadi feses. Feses terkumpul di dalam rektum dan selanjutnya dikeluarkan melalui
anus. Pada kuda dan kelinci proses pencernaan makanan juga terjadi simbiosis dengan bakteri di dalam usus buntu. Bakteri ini membantu mencernakan selulosa.
Untuk lebih memahami materi mengenai sistem pencernaan
makanan yang dibahas pada bab ini, kunjungi website: http:
acm.uivc.edu sigbio project digestive index.html
Jelajah
Biologi
Rangkuman
Proses pencernaan dibagi menjadi tiga, yaitu pencernaan mekanis yang bertujuan untuk mengubah bentuk makanan menjadi lebih kecil agar mudah ditelan dan dicerna.
Pencernaan kimiawi bertujuan untuk menguraikan makanan menjadi bentuk yang lebih halus dengan bantuan enzim pencernaan, sedangkan pencernaan biologis bertujuan
menguraikan dan membusukkan makanan dengan bantuan organisme lain.
Sistem pencernaan makanan tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan secara beruntun terdiri atas rongga mulut - esofagus -
lambung - usus halus intestinum, dan usus besar kolon. Proses pencernaan makanan dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pencernaan secara mekanis gigi dan otot
saluran cerna dan pencernaan kimiawi dengan enzim pencernaan. Bahan makanan untuk pertama kalinya masuk ke rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan mengalami proses
pencernaan secara mekanis dengan bantuan gigi dan otot lidah, serta pencernaan kimiawi oleh enzim ptialin. Pada lambung juga terjadi pencernaan secara mekanis yang dibantu
gerak peristaltik. Pencernaan kimiawi di lambung adalah untuk mengubah protein menjadi proteosa dan yang mekanismenya dibantu oleh enzim pepsin. Di usus halus, makanan
mengalami proses pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol yang dibantu oleh
145
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
enzim lipase. Selain itu, di usus halus terjadi pencernaan protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang dibantu oleh enzim tripsin. Di usus besar tidak terjadi proses
pencernaan, tetapi hanya penyerapan air.
Kelenjar-kelenjar pencernaan penghasil enzim, antara lain kelenjar saliva, pankreas, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingual, dan hati. Gangguan-gangguan
yang terjadi pada alat pencernaan, yaitu tukak lambung, kolik, parotitis, peritonitis, konstipasi, diare, usus buntu, dan malnutrisi.
Uji Kompetensi