Lidah I ndra Pengecap Hidung I ndra Pencium

197 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI Sumber: Biology, 1999 Gambar 9.8 Indra pembau. Ot ak Rongga hidung Potensial aksi Bulbus olfaktoris Tulang Sel epitelium Sel kemoreseptor Silia Ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung dilapisi cairan tipis. Rangsangan berupa bau dapat diterima apabila telah larut dalam cairan tersebut. Di samping itu, ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung sangat peka terhadap rangsangan zat-zat kimia yang berupa gas atau uap kemoreseptor. Proses terjadinya bau, mula-mula zat kimia terbawa oleh udara masuk ke dalam rongga hidung. Setelah larut dalam selaput lendir kemudian diterima dan dibawa oleh saraf pembau ke otak untuk diterjemahkan. Dengan demikian, gas yang masuk tadi dapat terdeteksi. Indra pembau pada manusia peka terhadap berbagai macam bau, seperti bau anyir, wangi, busuk, dan bau yang lainnya. Kepekaan indra pada beberapa hewan seperti serigala, anjing, atau harimau lebih kuat dibandingkan dengan manusia. Hewan- hewan tersebut memiliki kepekaan indra penciuman yang sangat tajam sehingga dapat mendeteksi bau yang berada pada jarak yang cukup jauh bahkan dapat mencapai puluhan meter.

4. Telinga I ndra Pendengar

Sebenarnya apa yang kita sebut mendengar tidak lain adalah kemampuan sel saraf reseptor pada telinga untuk mendeteksi getaran yang biasa kita sebut suara. Getaran dapat ditangkap reseptor oleh telinga melalui udara. Telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Seperti diperlihatkan pada Gambar 9.9. Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga yang berfungsi untuk membantu menangkap rangsang berupa getaran gelombang suara yang terbawa bersama udara di sekitarnya. Pada telinga bagian tengah terisi oleh udara, dan telinga bagian dalam terisi oleh cairan limfa. Untuk Partikel udara mukus 198 Bab 9 Sistem Koordinasi membran timpani jendela oral saluran eustachius jendela bundar koklea saraf pendengaran saluran setengah lingkaran tulang tengkorak tulang landasan tulang martil Sumber: The Big Book of Knowledge, 2002 Gambar 9.9 Bagian-bagian telinga. mengetahui lebih jelas setiap bagian telinga, akan diuraikan bersama pembahasan mengenai mekanisme terjadinya suara. a. Telinga Bagian Luar Telinga bagian luar berfungsi menampung getaran dan meneruskannya ke telinga bagian tengah. Telinga bagian luar terdiri atas beberapa bagian, yaitu daun telinga pinnae, saluran telinga luar liang telinga, dan gendang telinga. 1 Daun telinga Daun telinga atau pinnae merupakan bagian tipis pada telinga yang bentuknya mirip corong. Daun telinga tersusun oleh tulang-tulang rawan yang bersifat lentur. 2 Lubang dan saluran telinga luar Telinga bagian ini merupakan saluran pendek. Pada permukaannya dilengkapi oleh rambut-rambut. Sepanjang saluran ini menghasilkan semacam zat lilin yang berfungsi untuk mencegah masuknya benda asing, seperti debu atau hewan. Zat lilin itu dapat menjadi racun bagi hewan-hewan yang mencoba masuk ke dalam telinga. 3 Gendang telinga Gendang telinga adalah bagian telinga luar yang berupa membran atau selaput tipis. Gendang telinga terletak di bagian ujung dalam saluran telinga luar berbatasan dengan telinga bagian tengah. b. Telinga Bagian Tengah Getaran yang berasal dari gendang telinga, disalurkan melalui telinga bagian tengah. Selain itu, telinga tengah juga berfungsi sebagai alat pengatur keseimbangan tubuh, seperti mengatur keseimbangan tekanan udara luar dan tekanan udara yang terdapat di dalam telinga.