Kelainan-Kelainan Otot Gangguan pada Sistem Gerak
102
Bab 4
Sistem Gerak
Secara umum berdasarkan cara kerjanya, terdapat dua macam alat gerak pada vertebrata, yaitu alat gerak pasif dan aktif. Peranan alat gerak pasif dilakukan oleh tulang
yang membentuk sistem gerak, sedangkan alat gerak aktif dilakukan oleh otot. Otot dikatakan berperan sebagai alat gerak aktif karena otot mampu menggerakkan tulang.
Hasil kerja sama antara otot dan tulang inilah apa yang kita kenal sebagai gerakan. Otot dapat berkontraksi sebagai akibat adanya perangsang.
Susunan alat gerak pada manusia terdiri atas tulang dan otot. Tulang terbagi menjadi tulang rawan kartilago dan tulang sejati osteon. Sifat kartilago, yaitu bingkas dan lentur
dibangun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks yang disebut kondrin. Proses awal mula terbentuknya tulang diawali dengan terbentuknya tulang-tulang rawan yang
dihasilkan dari sel-sel mesenkim. Setelah terbentuk tulang rawan, akan berongga bagian dalamya dan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas.
Proses pembentukan tulang terjadi dari arah dalam menuju ke luar sehingga proses pembentukannya disebut pembentukan secara konsentris, proses pembentukan tulang
disebut osifikasi. Berdasarkan matriks pembentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang kompak dan
tulang spons. Tulang kompak, yaitu apabila matriks pembentuknya tersusun secara padat dan rapat, sedangkan tulang spons apabila pada matriksnya terdapat rongga. Tulang-tulang
pada vertebrata dan manusia membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, tempat
menyimpan zat kapur, melindungi orang-orang dalam yang terdapat di bawahnya, dan tempat diproduksinya sel-sel darah.
Hubugan antara tulang yang satu dan yang lain pada tubuh, dapat secara erat atau tidak erat. Hubungan antara tulang yang satu dan yang lain disebut artikulasi. Apabila
tulang berhubungan dengan tujuan untuk melakukan pergerakan dibutuhkan suatu bentuk khusus, hubungan tulang seperti itu disebut sendi. Terdapat bermacam-macam hubungan
antartulang, yaitu sinartrosis, diartrosis, dan amfiartrosis.
Sinartrosis adalah persendian pada tulang yang tidak memungkinan terjadinya gerakan. Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan, yang
membutuhkan adanya persendian. Amfiartrosis merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tatapi sedikit.
Otot merupakan alat gerak aktif. Berdasarkan jenisnya, otot dibedakan atas otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot memiliki sifat antagonsis dan sinergis, pembagian
ini didasarkan pada sifat kerja otot tersebut. Dikatakan bekerja antagonis apabila dua otot saling bekerja berlawanan, dan sinergis apabila dua otot saling bekerja searah.
Pada tulang maupun otot dapat terjadi kelainan. Kelainan yang terjadi pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit artritis, kecelakaan, atau karena
Rangkuman
103
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
kebiasaan bersikap yang salah dalam waktu yang lama. Pada otot, terdapat pula kelainan, diantaranya atrofi kelelahan otot, tetanus, miestenia gravis, dan kaku leher.
Menurut teori model sliding filamen dari Hansen dan Huxly 1955, mekanisme gerakan otot disebabkan oleh adanya dua set filamen di dalam sel otot yang disebut filamen
aktin dan miosin. Untuk berkontraksinya otot dibutuhkan energi. Energi diperoleh dari ATP Adenosin trifosphat. ATP dihasilkan dari proses pembakaran lemak dan karbohidrat.
Pada dasarnya mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energi. Otot bergerak sebagai akibat adanya rangsang. Rangsang yang diterima oleh
asetilkolin mengakibatkan aktomiosin mengerut. Pada saat aktomiosin mengerut, dibutuhkan energi yang berasal dari proses pemecahan ATP menjadi ADP. Selanjutnya, ADP menjadi
AMP.
Uji Kompetensi