97
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
Tampak pada reaksi tersebut, pembentukan aktomiosin merupakan hasil interaksi antara aktin dan miosin yang membutuhkan ATP melalui bantuan enzim yang dikenal
sebagai enzim ATP-ase. Sumber energi lainnya pada otot, yaitu fosfokreatin. Fosfokreatin ini adalah
suatu bentuk persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada otot dalam konsentrasi yang tinggi. Fosfokreatin tidak dapat digunakan secara langsung sebagai
sumber energi, tetapi dapat memberikan energinya kepada ADP. Proses yang terjadi dapat Anda perhatikan pada reaksi berikut
Kreatin Fosfokreatin + ADP
Kreatin + ATP Fosfokinase
Banyaknya fosfokreatin yang terdapat pada otot lurik, lebih dari lima kali jumlah ATP. Proses terpecahkan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energi tidak
membutuhkan oksigen bebas. Oleh karena itu, disebut proses anaerob. Jika otot melakukan kontraksi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang
lama maka otot akan mengalami kelelahan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat turunnya kandungan konsentrasi ATP dan fosfokreatin. Sebaliknya, pada saat ini justru akan
terjadi kenaikan konsentrasi ADP, AMP, dan asam laktat.
Sumber lain untuk menghasilkan energi, yaitu dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa. Glikogen adalah senyawa yang tidak larut. Oleh karena itu, harus
dilarutkan dahulu menjadi laktasidogen. Laktasidogen ini diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa yang dihasilkan dioksidasi menjadi CO
2
, H
2
O, dan energi. Energi yang dibebaskan selanjutnya digunakan untuk membentuk ATP dan fosfokreatin. Proses
ini terjadi pada saat otot berelaksasi, dan membutuhkan oksigen bebas. Oleh karena itu, proses relaksasi disebut fase aerob. Perhatikanlah bagan reaksi berikut ini
Glikogen laktasidogen
Laktasidogen glukosa + asam laktat
Glukosa + O
2
CO
2
+ H
2
O + energi Apabila terjadi penimbunan asam laktat yang terlalu banyak di dalam otot, dapat
menyebabkan kelelahan. Asam laktat yang berlebihan tersebut akan dioksidasi oleh oksigen, apabila terlalu banyak dibutuhkan oksigen untuk mengoksidasi asam laktat,
maka orang yang mengalaminya bernapas tersengal-sengal.
D. Gangguan pada Sistem Gerak
Kelainan yang terjadi pada sistem gerak meliputi kelainan dan gangguan pada tulang dan kelainan pada otot. Berikut ini kedua kelainan tersebut akan dijelaskan.
98
Bab 4
Sistem Gerak
1. Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Tulang-tulang pada tubuh kita dapat mengalami kelainan atau gangguan karena satu hal. Kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin D, penyakit,
kecelakaan, atau karena kebiasaan-kebiasaan buruk atau sikap yang sering dilakukan, seperti sikap duduk yang salah.
a. Kekurangan Vitamin D
Vitamin D atau yang dikenal dengan nama kalsiferol, sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin ini dimanfaatkan tubuh untuk proses pembentukan tulang.
Vitamin D ini dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin dan diubah menjadi vitamin D dengan
bantuan sinar ultraviolet . Sedemikan pentingnya vitamin ini sehingga apabila proses
sintesisnya terganggu, kandungan vitamin D di dalam tubuh akan berkurang dan dapat menyebabkan beberapa kelainan pada tulang. Kekurangan vitamin D pada anak-
anak dapat menyebabkan rakhitis
. Penyakit rakhitis ditandai dengan adanya proses
pertumbuhan yang terganggu dan adanya kelainan dari bentuk kaki. Penderita kekurangan vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan bentuk kaki menyerupai
huruf O atau X. Pada orang dewasa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kekurangan zat kapur pada tulang, yang disebut dengan istilah osteomalasi.
Biologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan alam memiliki berbagai cabang atau bidang ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk peluang berkarier. Contohnya bidang fisiologi dan anatomi
tubuh, apabila bidang ini mampu kita kuasai dengan baik, khususnya mengenai sistem alat gerak tulang dan otot, kita dapat bekerja sebagai tenaga medis, dokter, ataupun tenaga
medis yang khusus menangani tim olahraga.
Agar bidang-bidang tersebut dapat bermanfaat untuk dunia kerja seperti telah disebutkan di atas, kita memerlukan tambahan pendidikan lain, seperti Akademi Perawat, Akademi Gizi,
I lmu Kesehatan dan Olahraga serta Kedokteran.
Peluang Usaha dan Karier
b. Kecelakaan
Kelainan tulang yang disebabkan kecelakaan dapat berupa memar
dan fraktura.
Memar adalah kelainan tulang akibat kecelakaan yang disebabkan adanya cedera berupa sobeknya selaput sendi. Lain halnya kelainan yang disebut fraktura patah
tulang, peristiwa kecelakaan dapat mengakibatkan fraktura dalam beberapa bentuk, yaitu patah tulang tertutup, patah tulang terbuka, dan fisura.
Patah tulang tertutup, yaitu apabila tulang yang tidak merobek lapisan kulit. Pada patah tulang terbuka, tulang yang patah merobek kulit sehingga tulang tersebut mencuat