Nukleus Struktur dan Fungsi Sel

9 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI merupakan badan yang berbentuk bundar dan hanya tampak setelah berakhirnya proses pembelahan sel. Badan ini berfungsi pada pembentukan jenis asam nukleat yang lain, yaitu asam ribonukleat RNA.

4. Ribosom

Ribosom merupakan suatu partikel nukleoprotein, yaitu senyawa protein dengan molekul asam ribonukleat RNA. Pada sel-sel eukariotik, setiap ribosom memiliki diameter berukuran sekitar 20 nm, sedangkan pada sel-sel prokariotik ukurannya lebih kecil. Sebagian organel ini melekat pada membran retikulum endoplasma membentuk kelompok-kelompok yang disebut polisom, sedangkan yang selebihnya tersebar bebas di dalam sitosol bahkan kerap kali terdapat pula dalam organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Organel ini berperan pada sintesis protein dan tahap- tahap sintesis protein.

5. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma RE tersusun dari pasangan membran atau selaput yang sejajar dan membentuk suatu sistem yang tersebar di seluruh bagian sitoplasma. Perhatikanlah Gambar 1.6 Sumber: Biology, 1999 ruang sisterna selaput inti retikulum endoplasma kasar ribosom retikulum endoplasma halus retikulum endoplasma halus retikulum endoplasma kasar Gambar 1.6 Retikulum Endoplasma RE. Adanya ruang-ruang yang terbentuk di antara pasangan membran yang sejajar menyebabkan sistem RE tampak seperti saluran-saluran yang rumit, dan di beberapa tempat sistem ini berhubungan dengan membran plasma dan membran nukleus. Pada permukaan luar selaput RE terdapat deretan-deretan ribosom. Namun, tidak seluruh RE memiliki deretan ribosom. RE yang tidak memiliki ribosom berperan pada sintesis lemak dan steroid. Hasil sintesis tersebut selanjutnya akan disekresikan ke dalam saluran RE untuk diangkat ke bagian-bagian sel lain, yaitu ke badan golgi, vakuola, atau dikeluarkan dari sel secara eksositosis. 10 Bab 1 Struktur dan Fungsi Sel Horizon Biologi

6. Lisosom

Lisosom termasuk organel yang sangat kecil dibandingkan dengan organel lain, umumnya berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 Pm. Organel ini dihasilkan oleh badan golgi dan banyak tersebar di dalam sitoplasma sel-sel hewan, terutama pada sel-sel kelenjar, dan sel-sel darah putih yang bersifat fagosit, juga terdapat pada jamur dan protista. Di dalam lisosom terdapat bermacam-macam enzim hidrolitik yang berperan dalam pencernaan intraseluler sebagai pengurai berbagai substansi di dalam sel. Substansi tersebut sebagian berasal dari luar, misalnya polisakarida, lemak, dan protein termasuk juga bakteri yang ditangkap secara fagosit. Sebagian lagi substansi tersebut berupa organel-organel yang sudah tidak terpakai, bahkan sel-sel yang rusak atau mati. Dengan demikian, bahan-bahannya dapat dimanfaatkan kembali untuk pertumbuhan sel-sel yang baru.

7. Mitokondria

Gambar 1.7 Lisosom. peroksisom Sumber: Biology, 1999 I risan Kehidupan Sumber: Jendela I ptek Kehidupan Gambar sel pada cover awal bab ini difoto dengan mikroskop cahaya. Sel dipersiap- kan dengan khusus agar terlihat. Tiap- tiap spesimen jaringan diwarnai, dan seiris jaringan dipotong dari spesimen tadi dengan mempergunakan instrumen yang cermat yang disebut mikrotom ayun. I risan ini kemudian dipasang di film negatif. Mikrotom membuang irisan-irisan yang tebalnya kurang dari ketebalan satu sel. Setiap irisan mempunyai ketebalan yang sangat tipis. Oleh karena itu, hampir semua detail dapat diamati pada saat yang sama. Mitokondria berbentuk bulat, lonjong, atau batang dengan diameter berkisar antara 0,5 – 1,0 Pm dan panjang antara 1 – 2 Pm. Organel ini terdapat pada semua sel eukariotik dengan jumlah beragam. Pada sel yang aktivitasnya tinggi seperti sel saraf dan sel otot, didapatkan mitokondria dalam jumlah ratusan sampai ribuan. Pada ganggang, Chlorella misalnya hanya terdapat sebuah mitokondria ber- ukuran besar yang bercabang-cabang, sedangkan pada sel darah merah tidak terdapat mitokondria. Mitokondria memiliki dua lapis membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam memiliki lipatan-lipatan ke arah dalam