Peredaran Darah pada Hew an Vertebrata
124
Bab 5
Sistem Peredaran Darah
b. Peredaran Darah pada Reptil
Hewan-hewan reptil kecuali buaya memiliki sistem peredaran yang mirip dengan amfibi, perbedaan yang penting adalah bahwa pada sirkulasi sistemik terdapat dua
busur aorta, yaitu busur aorta kiri langsung menuju alat-alat pencernaan, ginjal, dan tubuh bagian belakang lainnya, sedangkan satu lagi adalah busur aorta kanan yang
bercabang dua, yaitu satu cabang ke bagian kepala dan satu cabang lainnya bercabang ke busur aorta kiri.
Peredaran darah buaya agak berbeda dengan reptil lainnya karena bilik kanan dan bilik kiri terpisah hampir sempurna sehingga darah yang kaya O
2
tidak bercampur dengan darah yang mengandung CO
2
. Pada bilik kanan terdapat dua pembuluh darah, sebagian darah yang kaya CO
2
itu dialirkan melalui aorta yang membelok ke kiri, yaitu busur aorta kiri menuju daerah perut, sedangkan darah yang sebagian lagi dialirkan melalui arteri
pulmonalis untuk melintasi sirkulasi paru-paru. Pada bilik kiri terdapat aorta yang membelok ke kanan, yaitu busur aorta kanan
yang mengalirkan darah yang kaya O
2
ke kepala dan tubuh bagian belakang, busur aorta kanan dan busur aorta kiri berhubungan melalui suatu lubang yang disebut
foramen panizzae .
Keberadaan foramen panizzae
memungkinkan distribusi oksigen ke alat-alat pencernaan dan pemeliharaan keseimbangan tekanan cairan di dalam
jantung pada waktu menyelam.
c. Peredaran Darah pada Aves dan Mamalia
Sistem peredaran darah pada burung terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung burung
dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung burung terbagi dalam 4
bagian, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Di antara atrium dan
ventrikel dibatasi oleh sekat yang mempunyai klep.
Sekat ini memisahkan atrium dan ventrikel secara sempurna. Pada burung, busur aorta sebelah kiri sudah tidak ada sistem portanya hanya terdiri dari sistem porta
hepatikus. Peredaran darah pada burung merupakan peredaran darah ganda, terdiri dari peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Unt uk lebih m em aham i m at eri mengenai sistem peredaran darah
yang dibahas pada bab ini, kunjungi www.emc.maricopa.edu
Jelajah Biologi
Rangkuman
Sistem sirkulasi pada hewan dan manusia berperan sebagai pengangkutan dan peredaran berbagai bahan, antara lain zat-zat makanan, oksigen, hormon, dan sisa-sisa metabolisme.
Pada sistem ini darah bercampur dengan cairan yang terdapat pada rongga-rongga tubuh maupun pada sisi atau ruang-ruang antarjaringan.
125
Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI
Alat peredarannya terdiri dari darah, jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Trombosit atau keping-keping darah berukuran lebih kecil daripada sel-sel darah lainnya dan umumnya
tidak mempunyai inti sel. Keping-keping darah ini berperan pada proses pembekuan darah. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah yang pada dasarnya terdiri atas serambi,
yaitu ruang penampung darah yang masuk ke jantung, dan bilik sebagai pemompa darah yang menyebabkan aliran darah ke luar jantung. Adanya sekat-sekat pemisah yang sempurna
pada bilik maupun pada serambi menyebabkan darah yang kaya O
2
terpisah dengan darah yang kaya CO
2
pada jantung aves dan mamalia. Pembakaran zat makanan berlangsung pada seluruh sel-sel tubuh. Artinya, ada alat
transportasi yang menyebabkan oksigen dari paru-paru dan zat makanan dari usus halus sehingga dapat mencapai sel-sel yang tersebar di seluruh tubuh manusia. Sebanyak 55
dari volum darah adalah plasma darah dan 45 lainnya adalah sel-sel darah yang terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Sel-sel darah merupakan sel-sel bebas yang tergolong
ke dalam jaringan ikat.
Pembentukan eritrosit terjadi di dalam sumsum merah pada tulang sel-sel muda yang baru dibentuk memiliki inti sel, tetapi tanpa hemoglobin. Kurang lebih 3 juta sel yang
dihancurkan setiap detik dan sebanyak itu pula harus dihasilkan eritrosit yang baru. Jenis sel darah putih dihasilkan oleh jaringan-jaringan limfoid dan dapat dibedakan
menjadi limfosit dan monosit. Bentuk intinya beraneka-ragam, pada cairan sel terdapat butiran-butiran yang menyerap zat warna netral. Basofil memiliki inti yang berbentuk seperti
huruf S, butiran-butiran pada cairan sel dapat menyerap zat warna yang bersifat basa. Komponen darahnya berupa kepingan-kepingan platelet yang tidak berinti.
Fibrin berbentuk jalinan serat-serat halus yang akan menjaring sel-sel darah sehingga terjadilah gumpalan darah pada bagian pembuluh darah yang rusak dan gumpalan ini
menghalangi darah agar tidak terus mengalir keluar dari pembuluh tersebut.
Uji Kompetensi