Ulkus Tukak Lambung Kolik

141 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI

3. Parotitis

Parotitis merupakan penyakit radang pada kelenjar parotis, yang biasa dikenal dengan nama penyakit gondong.

4. Peritonitis

Peritonitis adalah infeksi pada rongga perut.

5. Konstipasi sembelit

Sembelit adalah gangguan pencernaan dimana penderitanya mengalami sulit buang air besar karena feses terlalu keras.

6. Diare

Diare adalah kelainan pencernaan yang disebabkan adanya infeksi pada colon yang disebabkan oleh bakteri. Penderita diare ketika buang air besar fesesnya encer, apabila tidak segera dicegah dapat menimbulkan dehidrasi.

7. Apendisitis

Apendisitis, yaitu peradangan pada bagian usus besar yang kita kenal sebagai apendiks usus buntu atau umbai cacing.

8. Malnutrisi

Mulnutrisi yang sangat berbahaya, yaitu kwashiorkor karena penyakit ini dapat mengakibatkan sel-sel pankreas atropi penyusutan organ dan kehilangan banyak retikulum endoplasma. Akibatnya, pembentukan beberapa enzim pencernaan dapat terganggu.

D. Sistem Pencernaan pada Hew an

Pada subbab ini akan dipelajari mengenai sistem pencernaan pada burung dan mamalia memamah biak ruminansia.

1. Sistem Pencernaan pada Burung

Burung memiliki jenis makanan yang berbeda-beda, ada burung pemakan daging, biji-bijian, buah-buahan, serangga, bahkan ada pula burung pemakan madu. Sesuai dengan perbedaan jenis makanannya maka alat-alat pencernaan pada burung pun berbeda-beda. Namun, secara garis besar alat-alat pencernaannya sama. Oleh karena itu, untuk mempelajarinya kita dapat memakai salah satu jenis burung saja. Pada pembahasan mengenai sistem pencernaan burung ini, kita akan memakai burung pemakan biji-bijian yaitu merpati. 142 Bab 6 Sistem Pencernaan kloaka usus hati tembolok kerongkongan mulut rektum lambung pengunyah Sumber: Children I lustrated Encyclopedia, 2003 Gambar 6.12 Sistem pencernaan burung. Alat pencernaan pada burung merpati terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, dan kloaka. Dalam mulut burung tidak terdapat gigi, makanan diambil dari lingkungan sekitarnya dengan paruhnya, kemudian ditelan. Melalui kerongkongan makanan masuk ke dalam tembolok dan disimpan sementara. Tembolok merupakan pembesaran dari kerongkongan bagian bawah. Kenyang tidaknya bangsa unggas ini terlihat pada bagian temboloknya karena tembolok akan menjadi besar setelah makan. Dari tembolok makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung bangsa unggas dibedakan menjadi dua, yaitu lambung kelenjar dan lambung pengunyah. Lambung kelenjar menghasilkan getah pencernaan untuk mencernakan makanan secara kimiawi. Pada bagian dalam lambung pengunyah terdapat otot-otot yang kuat. Di sini makanan digilas dan diremas dengan bantuan kerikil yang ditelan bersama makanan. Dalam lambung pengunyah empedal terjadi pencernaan secara mekanik. Dari lambung pengunyah makanan kemudian masuk ke dalam usus halus. Dalam usus halus makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan getah dari pankreas dan getah dari empedu. Di sini sari-sari makanan hasil pencernaan diserap oleh dinding usus, sisanya masuk ke dalam usus besar. Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu. Usus buntu burung ada dua buah dan berukuran besar. Usus buntu berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. Dari usus besar feses didorong ke dalam rektum, yang kemudian dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan tempat bermuaranya tiga saluran, yaitu saluran dari ginjal, saluran kelenjar kelamin, dan saluran makanan.

2. Sist e m Pe nce r na a n pa da M a m a lia M e m a m a h Bia k Ruminansia

Mamalia memamah biak atau yang biasa disebut ruminansia makanannya berupa rumput atau tumbuh-tumbuhan sehingga anggotanya merupakan hewan golongan herbivora. Hewan memamah biak ini, misalnya sapi, kerbau, dan kambing. Pada rongga mulut hewan memamah biak itu terdapat lidah untuk membantu mengatur letak makanan dan menelan. Selain itu, lidah juga berguna untuk merenggut makanannya.