Sistem Pernapasan pada Amfibi

161 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI Gambar 7.10 Sistem pernapasan pada katak. Sumber: Modern Biology, 1993 1 2 3 4 pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru, udara yang kaya karbon dioksida dikeluarkan. Ekspirasi pada katak terjadi secara pasif.

3. Sistem Pernapasan pada Reptilia

Alat pernapasan reptilia meliputi hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Pertukaran oksigen dengan karbon dioksida terjadi dalam paru-paru. Bunglon memiliki pembesaran paru-paru ke arah perut yang menyebabkan tubuh bunglon membesar. Paru-paru pada ular hanya sebelah kanan yang berkembang, disebabkan tubuh ular yang kecil tidak memungkinkan untuk perkembangan paru-paru kanan dan kiri. Reptilia air, misalnya penyu, memiliki paru-paru yang mereduksi sehingga volume paru-parunya sangat kecil. Udara masuk ke lubang hidung melewati batang tenggorok dan masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Proses inspirasi terjadi karena rongga dada bertambah besar, akibat adanya kontraksi otot tulang rusuk. Inspirasi pada reptilia berlangsung secara aktif sedang ekspirasinya secara pasif. Beberapa jenis reptilia dapat menyelam tanpa mengganggu sistem pernapasannya. Bentuk penyesuaian dari reptilia terhadap lingkungan air ada bermacam-macam. Misalnya, buaya dengan cara menutup batang tenggorok dengan lidahnya dan kura- kura dengan cara menutup lubang hidungnya dengan semacam selaput. Dengan kedua cara tersebut buaya dan kura-kura dapat mencegah air masuk ke dalam paru-paru.

4. Sistem Pernapasan pada Burung

Kelompok unggas atau burung memiliki perangkat alat pernapasan yang lebih baik dibandingkan dengan ketiga hewan kelompok vertebrata yang telah dikemukakan sebelumnya. Ukuran paru-paru burung lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru reptil. Keistimewaan kelompok unggas yaitu kebiasaan terbangnya. Hal ini menyebabkan struktur paru-parunya paling berbeda dengan paru-paru vertebrata yang lainnya. Unt uk lebih m em aham i m at eri mengenai sistem pernapasan yang dibahas pada bab ini, kunj ungi website http: en.wikipedia.org wiki respiratory. Jelajah Biologi 162 Bab 7 Sistem Pernapasan Kegiatan terbang dan usaha mempertahankan suhu tubuh menyebabkan burung membutuhkan oksigen sangat banyak. Oleh sebab itu, paru-paru burung berkembang membentuk kantong-kantong hawa di sekitar organ-organ lainnya untuk membantu paru- paru memperbanyak perolehan oksigen. Secara anatomis kita perlu mengetahui awal mula perkembangan kantong hawa pundi-pundi udara atau sakus pneumatikus ini. Pada mulanya tenggorokan bronkus primer bercabang di daerah paru-paru menjadi mesobronkus. Mesobronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkus sekunder. Bronkus sekunder bercabang-cabang membentuk sejumlah parabronki. Setiap parabronki membentuk kapiler-kapiler udara yang saling beranyaman. Kapiler udara ini mengandung banyak pembuluh darah. Pada kapiler-kapiler udara inilah terjadi proses respirasi atau tukar menukar gas. Di luar paru-paru, bronkus sekunder meluas membentuk kantong-kantong hawa. Jumlah udara dalam kantong hawa memengaruhi tinggi rendahnya terbang. Kantong hawa juga mengisi beberapa rongga pada tulang. Dengan demikian, akan mengurangi bobot badannya pada saat terbang. Udara dalam kantong hawa dapat mensuplai oksigen ke paru-paru, baik dalam keadaan ekspirasi ataupun dalam keadaan inspirasi. Rangkuman Secara sederhana pernapasan dapat diartikan sebagai pertukaran gas antara organisme dan lingkungannya. Pernapasan terjadi di luar sel respirasi eksternal pada sistem organ dan di dalam sel respirasi internal. Pernapasan memungkinkan terjadinya respirasi yang merupakan reaksi pemecahan glukosa dengan bantuan enzim-enzim guna menghasilkan energi. Selain menghasilkan energi, pernapasan pun menghasilkan zat sampah berupa gas karbon dioksida. Alat pernapasan utama pada manusia adalah paru-paru. Jalur pernapasan pada manusia adalah: udara melalui rongga hidung - faring - laring - trakea - bronkus - brokiolus - alveolus. Difusi oksigen dan karbon dioksida pada paru-paru terjadi di bagian alveolus. Gambar 7.11 Sistem pernapasan pada burung. Kantong udara anterior Kantong udara posterior paru- paru udara udara paru- paru pipa udara dalam paru- paru Inhalasi kantong udara terisi Ekshalasi kantong udara kosong paru-paru terisi udara Parabronki 1 mm Sumber: Biologi, 1999