Dimensi Agroindustri Analisis Tingkat Kemandirian KAMM

159 159 skala industri pengolahan komoditas unggulan, 4 jumlah jenis produk olahan, 5 jumlah tenaga kerja yang terlibat agroindustri, 6 pengolahan limbah agroindustri, 7 kelayakan usaha agroindustri. RAPAGROP Ordination 15.64 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Dimensi Agroindustri Gambar 55 Indeks tingkat kemandirian kawasan agropolitan pada dimensi agroindustri KAMM. Untuk melihat atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks kemandirian dimensi agroindustri, dilakukan analisis leverage. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut yang sensitif yang dapat menjadi faktor pengungkit leverage terhadap nilai indeks dimensi agroindustri, yaitu 1 produk agroindustri yang dihasilkan, 2 kelayakan usaha agroindustri, dan 3 variasi jenis produk yang dihasilkan Gambar 56. Adanya upaya untuk meningkatkan nilai ketiga atribut pengungkit tersebut, diharapkan dapat meningkatkan status tingkat kemandirian kawasan. Produk agroindustri harus tahan disimpan lama, tidak merusak kesehatan manusia. Kelayakan usaha agroindustri harus memperhatikan waktu yang tepat untuk melakukan pengolahan hasil, yaitu pada saat harga komoditas rendah atau minimal sama dengan BEP. Variasi jenis produk yang dihasilkan juga harus diperhatikan oleh petani pengrajin, antara lain memperhatikan jenis-jenis produk yang diminati masyarakat, seperti kripik, serbuk, bumbu, juice, saos, dan lain-lain. Namun demikian, oleh karena hampir semua atribut pada dimensi agroindustri memiliki nilai rendah, maka perbaikan status setiap atribut perlu dilakukan untuk 160 meningkatkan kemandirian kawasan pada dimensi agroindustri hingga mencapai tingkat baik atau sangat baik. Leverage of Attributes Agroindustri 1.35 6.98 3.09 3.68 3.31 2.13 4.18 1 2 3 4 5 6 7 8 pengolahan hasil pertanian produk yang dihasilkan agroindustri skala industri pengolahan komoditas unggulan jumlah jenis produk olahan jumlah tenaga kerja terlibat agroindustri pengolahan limbah agroindustri kelayakan usaha agroindustri Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on scale 0 to 100 Gambar 56 Peran masing-masing atribut dimensi agroindustri yang dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai rms.

4.3.3. Dimensi Pemasaran

Hasil analisis terhadap dimensi pemasaran menunjukkan bahwa tingkat kemandirian kawasan untuk dimensi pemasaran sudah cukup baik dengan nilai ordinasi sebesar 51.35 pada skala 0-100 Gambar 57. RAPAGROP Ordination 51.35 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Dimensi Pemasaran Gambar 57 Indeks tingkat kemandirian kawasan agropolitan pada dimensi pemasaran KAMM. 161 161 Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pemasaran di kawasan agropolitan berjalan cukup baik dimana produk yang dihasilkan dari kegiatan usahatani sebagian besar dapat dijual ke pasar. Status tingkat kemandirian kawasan agropolitan pada dimensi pemasaran tetap harus ditingkatkan melalui atribut-atribut yang diperkirakan berpengaruh terhadap nilai indeks dimensi pemasaran, yang terdiri dari 1 sub-terminal agribisnis, 2 ketersediaan pasar sarana produksi saprodi, 3 sistem pemasaran, 4 produk yang dipasarkan, 5 tujuan pemasaran, 6 standarisasi mutu, dan 7 penggunan teknologi informasi. Untuk melihat atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks kemandirian dimensi pemasaran, dilakukan analisis leverage. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut yang sensitif yang dapat menjadi faktor pengungkit leverage terhadap nilai indeks dimensi pemasaran, yaitu 1 tujuan pemasaran, 2 penggunaan teknologi informasi, dan 3 ketersediaan pasar sarana produksi Gambar 58. Leverage of Attributes Pem as aran 0.17 1.39 0.82 0.62 2.74 1.06 1.44 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Terminal agribisnis SubTerm inal Agribis nis keters ediaan pas ar s arana produks i s is tem pem as aran produk yang dipasarkan tujuan pem as aran standarisasi mutu Penggunaan Teknologi Inform as i Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Rem oved on scale 0 to 100 Gambar 58 Peran masing-masing atribut dimensi pemasaran yang dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai rms. Tujuan pemasaran perlu melirik wilayah-wilayah atau kota-kota yang langka terhadap komoditas hortikultura, dan pemasaran diupayakan sampai mencapai kota-kota pemasaran akhir outlet baik dalam skala kabupaten, provinsi, regional, nasional, bahkan diupayakan dapat dipasarkan ke luar negeri.