Klimatologi Kondisi Sumberdaya Alam .1 Wilayah Administratif Pemerintahan

93 93 suatu komoditi pertanian, baik itu komoditi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Masing-masing komoditi pertanian berdasarkan tipologi kawasan yang ada membutuhkan persyaratan- persyaratan agroklimat disajikan pada Tabel 14. Tabel 14 Persyaratan agroklimat yang cocok untuk komoditi pertanian Jenis Komoditi Tipologi Kawasan Persyaratan Agroklimat Tanaman Pangan Dataran rendah dan dataran tinggi, dengan tekstur lahan yang datar, memiliki sarana pengairan irigasi yang memadai. Harus sesuai dengan jenis komoditi yang dikembangkan seperti ketinggian lahan, jenis tanah, testur lahan, iklim, dan tingkat keasaman tanah. Hortikultura Dataran rendah dan dataran tinggi, dengan tekstur lahan datar dan berbukit, dan tersedia sumber air yang memadai. Harus sesuai dengan jenis komoditi yang dikembangkan seperti ketinggian lahan, jenis tanah, tekstur lahan, iklim, dan tingkat keasaman tanah. Perkebunan Dataran tinggi, dengan tekstur lahan berbukit, dekat dengan kawasan konservasi alam. Harus sesuai dengan jenis komoditi yang dikembangkan seperti ketinggian lahan, jenis tanah, testur lahan, iklim, dan tingkat keasaman tanah. Peternakan Dekat kawasan pertanian dan perkebunan, dengan sistem sanitasi yang memadai. Lokasi tidak boleh berada dipermukiman dan memperhatikan aspek adaptasi lingkungan. Persyaratan agroklimat untuk komoditi pertanian hortikultura, yaitu persyaratan tentang ketinggian lahan, jenis tanah, tekstur lahan, tingkat keasaman tanah, dan ketersediaan sumber air, keseluruhan persyaratan ini dapat terpenuhi di KAMM. Berdasarkan hal tersebut maka kawasan ini sangat cocok dikembangkan sebagai kawasan agropolitan dataran tinggi berbasis komoditi pertanian hortikultura.

4.1.2.8 Curah Hujan

Curah hujan di KAMM ini relatif tinggi curah hujan antara 915-1.984 mm terjadi pada bulan November-Februari dimanfaatkan oleh masyarakatpetani untuk mengairi sawah dan ladang dan mengisi kolam-kolam ikan, sedangkan curah hujan sedang antara 659-813 mm terjadi pada bulan Maret-Mei, dimanfaatkan oleh masyarakatpetani untuk masa tanam vegetasi dan perawatan. Curah hujan terendahmusim kemarau 0-24 mm terjadi pada bulan Juni-Oktober, 94 dimanfaatkan untuk masa panen yang tidak membutuhkan banyak air. Volume curah hujan selama tahun 2007 di KAMM di sajikan pada Tabel 15 dan grafik curah hujan selama tahun 2007 disajikan pada Gambar 31. Tabel 15 Curah hujan menurut Kecamatan di KAMM tahun 2007 Kecamatan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Grabag - - - - - - - - - - - - Pakis - - - - - - - - - - - - Tegalrejo 314 333 259 253 271 - - - - - 539 539 Candimulyo - - - - - - - - - - - - Sawangan - - - - - - - - - - 43 234 Dukun 478 370 159 280 309 9 - - - 12 130 578 Ngablak 512 585 241 195 233 - - - - 12 203 633 Total 1.304 1.288 659 728 813 9 - - - 24 915 1.984 Curah hujan dicatat dalam mm Gambar 31 Curah hujan di KAMM Kabupaten Magelang tahun 2007.

4.1.3. Kondisi Penyediaan Infrastruktur

Penyediaan infrastruktur mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan kawasan agropolitan. Kondisi penyedian infrastruktur di KAMM dalam menunjang pengembangan sistem dan usaha agribisnis, yang meliputi : 1 infrastruktur yang dapat menunjang usahatani, 2 infrastruktur yang dapat menunjang pengolahan hasil pertanian, 3 infrastruktur yang dapat menunjang pemasaran hasil pertanian. 1.304 1.288 659 728 813 9 24 915 1.984 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Curah Hujan MM