Analisis permukiman: dilakukan untuk melihat keseimbangan pembangunan

55

e. Analisis teknologi: dilakukan untuk menentukan pilihan model pengembangan

pertanian di KAMM, apakah lebih cocok dikembangkan dengan model pertanian modern atau menggunakan metoda-metoda konvensional. Pilihan teknologi dan informasi ini dilakukan berdasarkan variabel-variabel dan penilaian dengan ordinal generik pada setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-3-5 1 = tidak terpenuhi; 3 = kurang terpenuhi; 5 = terpenuhi. Sandingan variabel pertanian modern dan pertanian konvensional disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel Pertanian Modern Dibandingkan dengan Pertanian Konvensional No Variabel Usahatani Skala sempit konvensional Skala relatif luas modern 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. Lahan Status lahan Pengelolaan lahan Jenis tanaman Teknologi Cara budidaya Tenaga kerja Permodalan Proses produksi Pengelolaan Cara pengambilan keputusan Standarisasi produksi Perputaran modal Pasar Relatif sempit Milik, sewa, sakap Oleh petani sendiri Sebagian tenaga kerja Sederhana Campuran atau monokultur tanaman pangan Sederhana Tradisional Manusia, ternak dan mekanik Padat karya Di alam terbuka, tergantung alam Sederhana Cepat dan jangka pendek Relatif sulit Lama Domestik Relatif luas Umumnya Hak Guna Usaha Kebanyakan swasta Tenaga upah Rumit Monokultur tanaman perdagangan Modern Menggunakan teknologi modern Mekanik, mesin Padat modal Di ruangan dan tidak tergantung alam Modern Cepat dan jangka panjang Relatif mudah Cepat Orientasi ekspor Untuk mengetahui kinerja wilayah studi pasca fasilitasi pemerintah dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Analisis tata ruang: berdasarkan Undang-Undang Penataan Ruang Nomor

26 Tahun 2007, rencana tata ruang kawasan agropolitan merupakan rencana rinci tata ruang yang memuat antara lain: a Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang kawasan agropolitan; b Rencana struktur ruang kawasan agropolitan yang meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana 56 kawasan agropolitan; c Rencana pola ruang kawasan agropolitan yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya; d Arahan pemanfaatan ruang kawasan agropolitan yang berisi indikasi program utama yang bersifat interdependen antar desa, dan e Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan agropolitan yang berisi arahan peraturan zonasi kawasan agropolitan, arahan ketentuan perizinan, arahan ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi. Rencana tata ruang wilayah memuat skenario-skenario perkembangan kedepan sehingga penyediaan infrastruktur kawasan agropolitan yang sesuai dengan skenario-skenario tersebut benar-benar dapat digunakan sebagai instrumen yang saling sinergis untuk menstimulasi pengembangan kawasan agropolitan. Penempatan infrastruktur kawasan agropolitan yang mengikuti struktur ruang akan meningkatkan efisiensi penyediaan infrastruktur karena jenis dan skala infrastruktur yang akan dibangun disesuaikan dengan keberadaan atau rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan lokal kota-kota kecil dan menengah di wilayah perdesaan. Komponen tata ruang yang dianalisis dalam studi ini, adalah yang terkait dengan penyediaan infrastruktur, sehingga penempatan infrastruktur dapat mengikuti struktur ruang dan hierarki kawasan agropolitan. 1 Analisis struktur dan hierarki ruang kawasan agropolitan: untuk menganalisis wilayah mana yang menjadi a kawasan sentra produksi KSP, yang merupakan hamparan sistem produksi primer on-farm mencakup satu desa atau lebih yang memiliki komoditas unggulan berjenis tunggal atau jamak; b kota tani utama agropolis, adalah ruang yang menjadi pusat orientasi pengembangan kawasan agropolitan yang berdasarkan strategi geografi, dan existingnya memiliki tingkat intensitas akses yang tinggi, yang di dalamnya terdapat suatu sentra pelayanan agribisnis yang berhubungan dengan pasar luar di luar daerah ataupun kawasan; dan c kota pemasaran akhir outlet, yang merupakan wilayah atau kota-kota yang menjadi tempat pemasaran produksi pertanian bisa di lingkup kabupaten, provinsi, regional, nasional, bahkan luar negeri. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Matriks Potensial.