Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan, Pertanian Berkelanjutan, dan Infrastruktur Berkelanjutan

43 governmental functions and provide water, power, waste disposal, transportation, and similar services to facilitate the achievement of common social and economic objectives Stone, 1974 dalam Kodoatie, 2003. Definisi ini menjelaskan bahwa pekerjaan umum adalah konstruksi fisik berikut fasilitas-fasilitas yang dibangun atau disediakan oleh badan-badan pemerintahan antara lain penyediaan air, energi, pembuangan sampah, sarana transportasi, dan jasa-jasa lainnya yang sejenis untuk mencapai tujuan pengembangan ekonomi dan sosial. Definisi yang lain diberikan oleh AGCA Associated General Contractors of America , untuk semua aset yang berumur panjang yang dimiliki oleh pemerintah daerah, maupun pusat dan utilitas yang dimiliki oleh pengusaha Kwiatkowski dalam Suripin, 2003. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Depkimpraswil mendefinisikan prasarana dan sarana sebagai berikut CBUIM, 2002 : prasarana dan sarana merupakan bangunan dasar yang sangat diperlukan untuk mendukung kehidupan manusia yang hidup bersama-sama dalam suatu ruang yang terbatas agar manusia dapat bermukim dengan nyaman dan dapat bergerak dengan mudah dalam segala waktu dan cuaca, sehingga dapat hidup dengan sehat dan dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam mempertahankan kehidupannya. Infrastruktur berkelanjutan, merupakan bagian dari sumberdaya buatan, yang pembangunannya harus memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan sosial yang artinya infrastruktur yang dibangun harus bermanfaat bagi masyarakat petani, memenuhi aspek keberlanjutan ekonomi yang artinya infrastruktur yang dibangun harus menguntungkan bagi pengembangan kawasan dan petani, serta memenuhi aspek keberlanjutan lingkungan yang artinya infrastruktur yang dibangun harus ramah lingkungan. Menurut GTZ 2003, infrastruktur dapat dibagi atas infrastruktur yang bersifat software perangkat lunak, dan infrastruktur yang bersifat hardware perangkat kerasbersifat fisik. Infrastruktur yang bersifat software perangkat lunak antara lain: 1. Layanan lembaga keuangan dan layanan terkait bisnis lainnya, misalnya: bank, jasa konsultan bisnis; 2. Layanan terkait kesehatan dan sosialkesejahteraan masyarakat lainnya; 44 3. Kelompok-kelompok informal; 4. Pasar; 5. Layanan pos dan kurir; 6. Pelatihan. Sedangkan infrastruktur yang bersifat hardware perangkat kerasbersifat fisik pada dasarnya sangat luas dan banyak, namun menurut Grigg 1988 dalam Kodoatie 2003 secara umum terdiri dari 13 komponen sesuai dengan sifat dan karakternya, yaitu: 1. Sistem penyediaan air: waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi, fasilitas pengolahan air treatment plant; 2. Sistem pengelolaan air limbah: pengumpul, pengolahan, pembuangan, daur ulang; 3. Fasilitas pengelolaan limbah padat; 4. Fasilitas pengendalian banjir, drainase dan irigasi; 5. Fasilitas lintas air dan navigasi; 6. Fasilitas transportasi : jalan, rel, bandar udara. Termasuk di dalamnya adalah tanda-tanda lalu lintas, fasilitas pengontrol; 7. Sistem transit publik; 8. Sistem kelistrikan: produksi dan distribusi; 9. Fasilitas gas alam; 10. Gedung publik: sekolah, rumah sakit; 11. Fasilitas perumahan publik. 12. Taman kota sebagai daerah resapan, tempat bermain termasuk stadion 13. Komunikasi. Dari ketiga belas komponen tersebut, dapat lebih diperkecil pengelompokannya ke dalam 7 grup infrastruktur Grigg dan Fontane, 2000 dalam Kodoatie, 2003 yaitu: 1. Grup infrastruktur air; meliputi air baku, air bersih, air kotor, air hujan, dan pengendalian banjir; 2. Grup infrastruktur jalan; meliputi jalan raya, jalan kota, jalan desa, dan jembatan; 45 3. Grup infrastruktur sarana transportasi; meliputi terminal penumpang, terminal barang, jaringan rel dan stasiun kereta api, pelabuhan laut, dan pelabuhan udara; 4. Grup infrastruktur pengelolaan limbah; meliputi sistem manajemen limbah padat persampahan, dan limbah cair ; 5. Grup infrastruktur bangunan; meliputi bangunan produksi, bangunan pengolahan, bangunan pemasaran pasar, bangunan fasilitas umum, dan bangunan fasilitas sosial; 6. Grup infrastruktur energi; meliputi produksi dan distribusi listrik dan gas; 7. Grup infrastruktur telekomunikasi; meliputi telepon umumseluler, dan internet. Infrastruktur yang bersifat hardware perangkat kerasbersifat fisik, yang merupakan bagian dari sumberdaya buatan, rancangan pembangunannya harus memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan lingkungan, sehingga dapat menjamin kelestarian lingkungan hidup, menjaga keseimbangan biologis, memelihara kelestarian bahkan memperbaiki kualitas sumberdaya alam sehingga dapat terus diberdayakan. Sebagai suatu sistem yang terdiri dari banyak komponen, maka perencanaan dan perancangan infrastruktur harus mempertimbangkan keterkaitan dan keterpengaruhan antar komponen, beserta dampak-dampaknya. Perencanaan dan perancangan infrastruktur merupakan proses dengan kompleksitas tinggi, multi disiplin, multi sektor dan multi user. Oleh sebab itu, perencanaan dan perancangan infrastrtuktur tidak boleh sektoral, namun juga tidak bisa terlalu global. Jika perencanaan dan perancangan terlalu spesifik bersifat sektoral tanpa memperdulikan komponen lain, maka akan banyak bertabrakan dengan komponen lainnya. Sebaliknya jika terlalu global, hasilnya tidak akan efektif Grigg, 1988 dalam Suripin, 2003.

2.6 Kawasan Agropolitan Sebagai Suatu Sistem Pengembangan yang

Komprehensif Kawasan agropolitan merupakan suatu sistem, yang mengandung kemajemukan yang tinggi, multi sektor, multi finance, dan multi displin ilmu 46 pengetahuan. Sebagai suatu sistem, kawasan agropolitan terdiri dari sub-sistem sub-sistem pengembangan, antara lain : a sub-sistem pengembangan sumberdaya manusia, b sub-sistem pengembangan sumberdaya alam, c sub-sistem pengembangan tata ruang, d sub-sistem pengembangan permukiman, e sub- sistem pengembangan usahatani, f sub-sistem pengembangan infrastruktur, g sub-sistem pengembangan teknologi dan informasi, h sub-sistem pengembangan permodalan, dan i sub-sistem pengembangan kelembagaan. Sub-sistem sub- sistem pengembangan di kawasan agropolitan disajikan pada Gambar 14. sektor- sektor terkait sektor- sektor terkait INFRASTRUKTUR sebagai aspek penggerak sektor lain PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN MANDIRI SUMBERDAYA MANUSIA SUMBERDAYA ALAM PERMUKIMAN TATA RUANG KELEMBAGAAN PERMODALAN TEKNOLOGI USAHATANI Gambar 14 Kawasan agropolitan sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub- sistem sub-sistem pengembangan.

2.7 Pendekatan Sistem

Sistem adalah gugus atau kumpulan dari komponen yang saling terkait dan terorganisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau gugus tujuan tertentu Manetsch dan Park 1977 dalam Hartrisari 2007. Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat antar disiplin sebagai bagian dari sistem. Pendekatan sistem menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi yang signifikan terhadap tujuan sistem. Menurut Marimin 2005b pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisa organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisa. Pendekatan sistem sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan