Data Penduduk Miskin di KAMM
84 agribisnis dengan informasi harga yang transparan sehingga petani mempunyai
posisi nilai tawar yang tinggi; 3 petani yang sudah melakukan proses pengolahan hasil minimal pada proses intermediate produk yaitu kegiatan sortasi,
grading , dan packaging bisa mendapatkan nilai tambah, 4 efektifitas kegiatan-
kegiatan akibat adanya pelatihan-pelatihan teknologi dan keterampilan, baik yang terkait dengan budidaya, pengolahan, maupun pemasaran hasil, serta manajemen
usaha dan pengembangan kelembagaan petani, dan 5 adanya peran pihak perbankan yang memberikan kredit lunak kepada kelompok tani untuk modal
kerja maupun untuk UKM. Tabel 10 Jumlah penduduk miskin tahun 2004 sebelum KAMM dikembangkan,
dan setelah dikembangkan tahun 2007 No Kecamatan
Penduduk miskin Tahun 2004 kk
Penduduk miskin Tahun 2007 kk
Penurunan 1 Candimulyo
4.977 4.959
18 2 Dukun
5.014 4.877
137 3 Grabag
10.207 10.207
- 4 Ngablak
4.348 4.292
56 5 Pakis
5.709 5.699
10 6 Sawangan
6.216 6.190
26 7 Tegalrejo
4.968 4.837
131
Jumlah 41.439 41.061 378
Sumber data: Bappeda Kabupaten Magelang, 2007, diolah. Pada penelitian ini terlihat bahwa dari beberapa lembaga pemerintah yang
terkait dengan pengentasan kemiskinan, masih ada perbedaan penyebutan kemiskinan. Departemen Dalam Negri menggunakan satuan penduduk miskin.
Penduduk dipersepsikan dengan satuan individu, yang merupakan anggota rumah tangga. Sedangkan Biro Pusat Statistik BPS menggunakan satuan rumah tangga
miskin. Kriteria rumah tangga miskin menurut BPS adalah: 1 Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m
2
per orang; 2 Lantai tempat tinggal terbuat dari tanahbambukayu murahan; 3 Jenis dinding tempat tinggal terbuat
85 85
dari bambu rumbiakayu berkualitas rendahtembok tanpa diplester; 4 Tidak memiliki fasilitas buang air besarbersama-sama dengan rumah tangga lain; 5
Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik; 6 Sumber air minum berasal dari sumurmata air tidak terlindungsungaiair terjunair hujan; 7 Bahan
bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakararangminyak tanah; 8 Hanya mengonsumsi dagingsusuayam satu kali dalam seminggu; 9 Hanya
membeli satu stel pakaian dalam setahun; 10 Hanya sanggup makan sebanyak satudua kali dalam sehari; 11 Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di
puskesmaspoliklinik; 12 Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 0,50 ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh
perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000,- per bulan; 13 Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolahtidak tamat
SDhanya SD; 14 Tidak memiliki tabunganbarang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp 500.000,- seperti sepeda motor kreditnon kredit, emas, ternak,
kapal motor, atau barang modal lainnya.