Metode Analisis Rumusan Arahan Kebijakan Pembangunan Infrastruktur KAMM .1. Jenis dan Sumber Data

74 Tabel 6 Skala penilaian perbandingan berpasangan Nilai Skor Keterangan 1 Kriteriaalternatif A sama penting dengan B 3 A sedikit lebih penting dari B 5 A jelas lebih penting dari B 7 A sangat jelas lebih penting dari B 9 A mutlak lebih penting dari B 2, 4, 6, 8 Nilai tengah di antara dua nilai skor penilaian di atas Bobot atau prioritas dihitung berdasarkan nilai – nilai perbandingan relatif. c Penentuan prioritas didasarkan pada peringkat relatif dari seluruh peringkat, dan d Konsistensi logis. Semua elemen dikelompokkan secara logis dan disusun dalam bentuk peringkat secara konsisten sesuai dengan kriteria yang logis. Struktur prioritas model kebijakan disajikan pada Gambar 21. Gambar 21 Struktur prioritas model kebijakan pembangunan infrastruktur berkelanjutan kawasan agropolitan. 75

3.3. Metode Pengumpulan

Data Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan survei mendatangi instansi terkait. Data sekunder meliputi data statistik dan potensi desa podes, kebijakan- kebijakan yang ada, hasil-hasil penelitian, rencana umum tata ruang RUTR kabupatenkota, master plan, rencana pembangunan jangka menengah RPJM, land use , data infrastruktur dan data hasil olahan lainnya. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara kepada pakar dan masyarakat petani. Wawancara dan penyebaran kuesioner kepada pakar untuk menetapkan kriteria dan penilaian aspek-aspek strategis yang dikembangkan di kawasan agropolitan, sedangkan pembagian kuesioner dan wawancara kepada stakeholder serta FGD di daerah untuk mendapatkan respon keinginan masyarakat petani dan para pakar terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan kawasan agropolitan. Penentuan prioritas kebijakan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan KAMM agar diperoleh hasil yang akomodatif sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat dilaksanakan oleh semua pihak.

3.4. Diagram Alir Rancangan Penelitian

Diagram alir rancangan penelitian menggunakan beberapa metode analisis. Untuk tujuan antara pertama yakni menganalisis kinerja pengembangan KAMM, diawali dengan analisis situasional untuk mendapatkan gambaran umum wilayah studi, antara lain sumberdaya manusia, sumberdaya alam, permukiman, infrastruktur, dan teknologi. Tahapan ini dilanjutkan dengan menganalisis kinerja KAMM, yang meliputi: analisis tata ruang, usahatani, permodalan, dan kelembagaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis matriks potensial, land allocations precentages LAP analysis, analisis bayes, analisis RC Ratio, analisis added value, BCG analysis, compounding factor analysis , dan analisis interpretative structural modelling ISM. Tujuan antara kedua yakni menganalisis tingkat kemandirian KAMM yang dinilai berdasarkan dimensi-dimensi agribisnis, agroindustri, pemasaran, infrastruktur, dan suprastruktur. Metode analisis yang digunakan adalah multidimensional scaling MDS. 76 Tujuan antara ketiga menganalisis model pembangunan infrastruktur berkelanjutan, yang terdiri dari : 1 sub-model penduduk, 2 sub-model penggunaan lahan, 3 sub-model agribisnis usahatani, pengolahan, dan pemasaran, 4 sub-model infrastruktur yang dapat menunjang usahatani, pengolahan hasil, pemasaran hasil pertanian, 5 sub-model ekonomi dan tenaga kerja. Sub-model infrastruktur dilengkapi dengan analisis standard pelayanan minimum SPM, dan analisis pembiayaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis sistem dinamis, analisis design criteria, dan analisis kelayakan investasi. Tujuan antara keempat, merumuskan arahan kebijakan pembangunan infrastruktur kawasan agropolitan mandiri. Metode analisis yang digunakan adalah : analytical hierarchy process AHP. Diagram alir rancangan penelitian model kebijakan pembangunan infrastruktur KAMM disajikan pada Gambar 22, sedangkan hubungan antara tujuan penelitian, jenis data, sumber data, teknik analisis data, dan hasil yang diharapkan, disajikan pada Tabel 7.