112
Gambar 35 Kondisi permukiman di Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu.
4.2 Analisis Kinerja Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu 4.2.1 Analisis Tata Ruang Kawasan Agropolitan
4.2.1.1 Struktur dan Hierarki Ruang Kawasan Agropolitan
Struktur ruang kawasan agropolitan terdiri dari: 1 Wilayah yang menjadi kawasan sentra produksi KSP, merupakan hamparan sistem produksi primer
on-farm activities; 2 Wilayah yang menjadi kota tani agropolis,merupakan wilayah industri, pelayanan umum dan jasa, serta 3 Wilayah yang menjadi kota
pemasaran akhir outlet. 2 Kawasan sentra produksi KSP, dengan fungsi dan kegiatan yang
dikembangkan adalah sebagai berikut: − Pusat produksi komoditas pertanian primer dalam skala kecil dan terbatas.
− Pusat perdagangan lokal yang ditandai dengan adanya pasar harian. − Pusat koleksi komoditas pertanian yang dihasilkan sebagai bahan mentah
industri. − Pusat penelitian, pembibitan dan percontohan komoditas.
− Pusat pemenuhan pelayanan kebutuhan permukiman petani. − Koperasi dan informasi pasar barang perdagangan.
113 113
3 Kota tani utama agropolis dan kota tani, dengan fungsi dan kegiatan yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
− Pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar grosir dan pergudangan komoditas sejenis.
− Pusat konsentrasi pengolahan dan kegiatan agroindustri berupa pengolahan barang pertanian jadi final product dan setengah jadi intermediate
product serta kegiatan agribisnis, dalam skala menengahbesar.
− Pusat pelayanan agro industri khusus special agro-industry services, pendidikan, pelatihan dan pengembangan tanaman unggulan.
− Pusat konsentrasi penduduk, perumahan dan permukiman, fasilitas umumpublik fasilitas pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan,
administrasi pemerintahan, dan lain-lain. 4 Kota pemasaran akhir outlet, dengan fungsi dan kegiatan yang
dikembangkan adalah sebagai berikut: − Kota Perdagangan yang berorientasi ekspor ke luar daerah regional dan
nasional − Pusat berbagai kegiatan final manufacturing industri pertanian packing,
stock pergudangan dan perdagangan bursa komoditas. − Pusat berbagai kegiatan tertier agribisnis, jasa perdagangan, asuransi
pertanian, perbankan dan keuangan. − Pusat berbagai pelayanan general agro industry services
Hasil analisis struktur dan hierarki ruang KAMM, menggunakan metode analisis matriks potensial, maka:
1 Wilayah yang menjadi kawasan sentra produksi KSP, dengan kriteria penilaian terhadap komoditas hortikultura yang dimiliki KAMM, meliputi:
Kecamatan Tegal Rejo semua desa = 5 desa, Kecamatan Dukun semua desa = 15 desa, Kecamatan Pakis semua desa = 20 desa, Kecamatan Sawangan
semua desa = 16 desa, Kecamatan Candimulyo semua desa = 4 desa , dan Kecamatan Grabag semua desa = 21 desa.
2 Wilayah yang memenuhi syarat menjadi kota tani utama agropolis dan kota tani, dengan kriteria penilaian terhadap potensi agriculture, penduduk, luas