Wilayah yang Berpenduduk Miskin Letak Geografis
4.1.2.4 Topografi
KAMM merupakan wilayah miring yang terletak di sepanjang lereng Gunung Merapi, Merbabu, Telomoyo, dan Andong. Ketinggian G. Merbabu 3.119 m dan G. Merapi 2.882 m, sedangkan ketinggian ibukota tujuh kecamatan yang ada di kawasan ini berkisar antara 437 m dpl hingga 1.378 m dpl atau rata-rata 709 m dpl. Ketinggian rata-rata dari permukaan laut seperti ini, menjadikan KAMM termasuk kategori dataran tinggi yang cocok untuk lahan pengembangan hortikultura. Ketinggian masing-masing ibukota kecamatan di KAMM disajikan pada Gambar 27, dan ketinggian seluruh lahan di kawasan agropolitan disajikan pada Tabel 13 serta kemiringan lahan disajikan pada Gambar 28. Sumber data : RTRW Kabupaten Magelang, 2007-2027 Gambar 27 Ketinggian ibu kota kecamatan di KAMM. Tabel 13 Ketinggian seluruh lahan di KAMM No Ketinggian mdpl Cakupan Wilayah 1 100 - 500 Meliputi sebagian di wilayah Kecamatan Candi Mulyo, Tegal Rejo, dan Dukun 2 500 - 1000 Meliputi sebagian di wilayah Kecamatan Dukun, Grabag, dan Sawangan. 3 1000 Meliputi sebagian Kecamatan Pakis, dan Ngablak Sumber data: RTRW Kabupaten Magelang, 2007-2027. Pakis Grabag Dukun Sawangan Tegal Rejo Candi Mulyo Ngablak 89 89 1,00 0,90 0,80 0,70 0,60 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0,00 Kemiringan 40 15 40 2 15 0 2 Klasifikasi Berbukit Sampai Bergelombang Sampai Bergelombang Sampai Datar Bergunung-Gunung Berbukit Berombak Cakupan Wilayah Meliputi Kecamatan Ngablak, Pakis, Sawangan dan Dukun sekitar 18 dari luas tujuh kecamatan yang ada Meliputi Kecamatan Ngablak, Pakis, Sawangan, dan sedikit di Kecamatan Dukun sekiktar 25,5 dari luas tujuh kecamatan yang ada Meliputi sebagian besar di tujuh kecamatan yang ada sekitar 55 dari luas Kawasan Agropolitan Merapi- Merbabu Meliputi Kecamatan Sawangan kurang lebih 1,5 dari luas Kawasan Agropolitan Merapi- Merbabu Sumber data : RTRW Kabupaten Magelang, 2007-2027, diolah. sayu ran Gambar 28 Kemiringan lahan di KAMM.4.1.2.5 Geologi dan Jenis Tanah
Berdasarkan kajian geologi tata lingkungan, KAMM mengandung material batuan yang dihasilkan oleh gunung api Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Batuan gunung api tersebut terdiri atas breksi piroklastik dan lava andesit. Apabila dilihat dari kemampuan lapisan tanah efektifnya, tanah yang terdapat di 7 kecamatan KAMM terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu: a Ketebalan tanah kurang dari 30 cm di bawah permukaan tanah, b Ketebalan tanah antara 30 – 60 cm di bawah permukaan tanah, dan c Ketebalan tanah lebih dari 60 cm di bawah permukaan tanah. Peta Geologi KAMM yang merupakan bagian dari Peta Geologi Tata Lingkungan Kabupaten Magelang disajikan pada Gambar 29.Parts
» Konsep Pengembangan Agropolitan TINJAUAN PUSTAKA
» Konsepsi Dasar Pengembangan Wilayah
» Konsep Pembangunan Agribisnis TINJAUAN PUSTAKA
» Pengertian Kawasan Agropolitan Kawasan Agropolitan
» Tipologi Kawasan Agropolitan Kawasan Agropolitan
» Kategori Kawasan Agropolitan Tingkat Perkembangan Kawasan Agropolitan
» Kawasan Agropolitan Mandiri Kawasan Agropolitan
» Persyaratan Kawasan Agropolitan Kawasan Agropolitan
» Kawasan Agropolitan Sebagai Suatu Sistem Pengembangan yang
» Pendekatan Sistem TINJAUAN PUSTAKA
» Tinjauan Studi-studi Terkait Terdahulu
» Analisis permukiman: dilakukan untuk melihat keseimbangan pembangunan
» Metode Analisis Pemodelan Sistem Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan Kawasan Agropolitan
» Analisis model pembangunan infrastruktur: dimaksudkan untuk
» Metode Analisis Rumusan Arahan Kebijakan Pembangunan Infrastruktur KAMM .1. Jenis dan Sumber Data
» Metode Pengumpulan Diagram Alir Rancangan Penelitian
» Struktur Penduduk menurut Mata Pencaharian
» Data Penduduk Miskin di KAMM
» Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
» Wilayah yang Berpenduduk Miskin Letak Geografis
» Topografi Kondisi Sumberdaya Alam .1 Wilayah Administratif Pemerintahan
» Hidrologi Kondisi Sumberdaya Alam .1 Wilayah Administratif Pemerintahan
» Klimatologi Kondisi Sumberdaya Alam .1 Wilayah Administratif Pemerintahan
» Curah Hujan Kondisi Sumberdaya Alam .1 Wilayah Administratif Pemerintahan
» Penyediaan Infrastruktur Menunjang Usahatani
» Analisis standar pelayanan minimum SPM permukiman di KAMM
» Analisis standar pelayanan minimum SPM infrastruktur on-farm di
» Struktur dan Hierarki Ruang Kawasan Agropolitan
» Penggunaan Lahan di Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu
» Analisis Biaya Produksi, Total Pendapatan dan RC Ratio Return per
» Dimensi Usahatani Analisis Tingkat Kemandirian KAMM
» Dimensi Agroindustri Analisis Tingkat Kemandirian KAMM
» Dimensi Pemasaran Analisis Tingkat Kemandirian KAMM
» Dimensi Infrastruktur Analisis Tingkat Kemandirian KAMM
» Dimensi Suprastruktur Analisis Tingkat Kemandirian KAMM
» Indeks Gabungan Analisis Tingkat Kemandirian KAMM
» Agroindustri Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian KAMM
» Industri Kreatif Produksi Bersih sebagai sebuah Inovasi
» Kemitraan sebagai sebuah alternatif solusi Peningkatan Kemandirian
» Formulasi Analisis Model Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan KAMM .1 Analisis Kebutuhan
» Identifikasi Sistem Kawasan Agropolitan
» Sub Model Penduduk Simulasi Model Pembangunan Infrastruktur KAMM
» Sub Model Usahatani, Pengolahan dan Pemasaran
» Sub Model Infrastruktur Simulasi Model Pembangunan Infrastruktur KAMM
» Sub Model Ekonomi Simulasi Model Pembangunan Infrastruktur KAMM
» Validasi Model Analisis Model Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan KAMM .1 Analisis Kebutuhan
» Skenario Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan
» Norma, Standar, Prosedur, Kriteria NSPK Infrastruktur KAMM
» Analisis Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
» Sintesa Hasil BEP per kg cabai
» Kebijakan Umum Pengembangan KAMM
» Kebijakan Spesifik Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
» Produksi cabai merah SARANA PENDIDIKAN DI KAMM
» SARANA KESEHATAN DI KAMM SARANA NIAGA DAN INDUSTRI DI KAMM
» SARANA TAMAN, TEMPAT BERMAIN DAN LAPANGAN OLAH RAGA DI KAMM
» SUBTERMINAL TERMINAL AGRIBISNIS STA
Show more