Dimensi Infrastruktur Analisis Tingkat Kemandirian KAMM

163 163 indeks dimensi infrastruktur, yang terdiri dari 1 jalan usahatani, 2 jalan poros desa, 3 jalan antar desa-kota, 4 jaringan irigasi, 5 jaringan air bersih, 6 jaringan drainase permukiman, 7 jaringan listrik, 8 jaringan telekomunikasi, 9 bangunan penyuluh pertanian, dan 10 bangunan penunjang pertanian. Untuk melihat atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks kemandirian dimensi infrastruktur, dilakukan analisis leverage. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut yang sensitif yang dapat menjadi faktor pengungkit leverage terhadap nilai indeks dimensi infrastruktur, yaitu 1 jaringan irigasi, 2 jaringan drainase permukiman, dan 3 jaringan listrik. Perbaikan terhadap ketiga atribut tersebut akan meningkatkan status tingkat kemandirian dimensi infrastruktur lebih signifikan dibandingkan atribut lainnya. Peningkatan jaringan irigasi akan meningkatkan produktivitas lahan karena memungkinkan penanaman pada musim kemarau. Peningkatan jaringan drainase permukiman akan meningkatkan kelayakhunian permukiman di kawasan agropolitan. Penyediaan jaringan listrik akan membantu dalam proses pengolahan hasil karena proses ini akan membutuhkan peralatan-peralatan seperti pencacah, penggilingan, pengeringan maupun pendinginan. Ketiga elemen tersebut merupakan elemen yang paling sensitif sehingga perbaikan ketiganya akan meningkatkan status kemandirian kawasan agropolitan pada dimensi infrastruktur Gambar 60. Leverage of Attributes Infrastruktur 3.47 3.07 2.11 5.49 3.79 4.13 3.86 3.39 1.88 0.44 1 2 3 4 5 6 jalan usahatani jalan poros jalan penghubung desa- kota jaringan irigasi jaringan air bersih jaringan drainase permukiman jaringan listrik jaringan telekomunikasi Bangunan penyuluh pertanian Bangunan penunjang pertanian Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 60 Peran masing-masing atribut dimensi infrastruktur yang dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai rms. 164

4.3.5. Dimensi Suprastruktur

Analisis multiatribut terhadap dimensi suprastruktur memberikah hasil ordinasi sebesar 66,49 pada skala 0-100 Gambar 61. Hasil ini menunjukkan bahwa dimensi suprastruktur di KAMM secara umum sudah mendekati kemandirian. Namun demikian status kemandirian KAMM tetap perlu ditingkatkan melaui atribut-atribut yang diperkirakan berpengaruh terhadap nilai indeks dimensi suprastruktur, yang terdiri dari 1 kualitas sumberdaya manusia, 2 ketersediaan kelompok tani, 3 ketersediaan koperasi, 4 ketersediaan lembaga keuanganbank, 5 ketersediaan lembaga penyuluhan, 6 ketersediaan lembaga sosial, 7 ketersediaan lembaga konsultasi agribisnis, dan 8 badan pengelola kawasan agropolitan. Untuk melihat atribut-atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks kemandirian dimensi suprastruktur, dilakukan analisis leverage. RAPAGROP Ordination 66.49 DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Dimensi Suprastruktur Gambar 61 Indeks tingkat kemandirian kawasan agropolitan pada dimensi suprastruktur KAMM. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh tiga atribut yang sensitif yang dapat menjadi faktor pengungkit leverage terhadap nilai indeks dimensi suprastruktur, yaitu 1 ketersediaan lembaga penyuluhan, 2 ketersediaan lembaga keuangan, dan 3 ketersediaan koperasi Gambar 62. Ketersediaan dan keberfungsian lembaga penyuluhan membantu petani meningkatkan produktivitas usahataninya. Lembaga keuangan membantu petani dalam penyediaan modal, terutama bagi petani yang belum mampu berusaha dengan modal sendiri. 165 165 Koperasi berperan dalam penyediaan sarana produksi dan pemasaran hasil usahatani. Perbaikan ketiga faktor tersebut akan mendorong peningkatan status dimensi suprastruktur lebih baik dibandingkan dengan atribut lainnya. Leverage of Attributes Suprastruktur 2.76 4.37 5.76 5.86 6.03 5.51 4.43 1.51 1 2 3 4 5 6 7 kualitas SDM masyarakat ketersediaan kelompok tani ketersediaan koperasi ketersediaan lembaga keuanganbank ketersediaan lembaga penyuluhan ketersediaan lembaga sosial Ketersediaan lembaga konsultasi Agribisnis Badan Pengelola Kawasan agropolitan Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 Gambar 62 Peran masing-masing atribut dimensi suprastruktur yang dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai rms.

4.3.6. Indeks Gabungan

Hasil analisis tingkat kemandirian kawasan agropolitan dengan MDS berdasarkan teknik rapid appraisal modifikasi dari rapfish pada dimensi usahatani, agroindustri, pemasaran, infrastruktur dan suprastruktur menunjukkan indeks gabungan kemandirian kawasan sebesar 63.31 pada skala 0-100 Tabel 37. Nilai ini diperoleh berdasarkan penilaian 44 atribut dari lima dimensi kemandirian tersebut. Indeks tersebut diperoleh dengan menggabungkan seluruh dimensi yang diteliti dengan pembobotan yang berbeda sesuai dengan pendapat responden. Jika dibuat skala bahwa nilai indeks gabungan 0-24,99 adalah pra kawasan agropolitan I, 25-49,99 indeks pra kawasan agropolitan II, 50- 74,99 adalah kawasan agropolitan, dan Indeks 75-100 adalah kawasan agropolitan mandiri, maka nilai indeks gabungan KAMM sebesar 63,31 termasuk ke dalam kategori “kawasan agropolitan” sekalipun belum mandiri. Nilai indeks gabungan tersebut menunjukkan tingkat kemandirian KAMM sudah cukup baik. Namun demikian dalam rangka menuju kawasan agropolitan mandiri beberapa dimensi masih perlu ditingkatkan melalui perbaikan terhadap atribut- atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks kemandirian.