Sub Model Tenaga Kerja
199
199
Tenaga Kerja
Lj_olah Lj_jual_pri
Lj_jual_ol TK_PMSR
TK_Prod
lj_prod TK_OLH
Fr_TK_PMSR
Fr_TK_OLH TK_TRSRP
Fr_TK_prod
Keterangan : Fr_TK_OLH
= tenaga kerja terserap untuk pengolahan setiap satuan produk Fr_TK_PMSR
= tenaga kerja terserap untuk pemasaran setiap satuan produk Fr_TK_prod
= tenaga kerja yang terserap untuk memproduksi setiap satuan produk sayuran Lj_jual_ol
= laju produk olahan yang dapat dipasarkan Lj_jual_pri
= laju produk primer yang dipasarkan Lj_olah
= laju produk yang terolah lj_prod
= laju peningkatan produksi sayuran TK_PMSR
= tenaga kerja yang terserap untuk pemasaran produk TK_Prod
= tenaga kerja terserap dari sektor agribisnis TK_TRSRP
= total tenaga kerja yang terserap
Gambar 82 Stock flow diagram sub model tenaga kerja. Simulasi model dinamik pada sub model ini dilihat dari jumlah tenaga kerja
terserap, sehingga dapat diketahui perilaku sistem pada sub model tersebut. Perilaku jumlah tenaga kerja terserap dari komoditas sayuran disajikan pada
Gambar 83 dan Tabel 47. Grafik jumlah tenaga kerja terserap memperlihatkan prediksi peningkatan yang signifikan mulai tahun 2005 sampai tahun 2030.
Gambar 83 Hasil simulasi penyerapan tenaga kerja TK_TRSRP.
2010 2015
2020 2025
2030 26.000
26.500 27.000
27.500
Tahun Tena
g a
K e
rj a Ters
e rap jiwa
TK_TRSRP
200 Tenaga kerja yang bisa terserap pada tahun 2005 sebesar 25.948 jiwa dan
akan terus meningkat hingga mencapai 27.577 jiwa pada tahun 2030. Penyerapan yang terjadi relatif kecil, di mana hanya terjadi penyerapan tenaga kerja kurang
dari 100 jiwa setiap tahunnya. Hal ini dimungkinkan dengan makin sempitnya lahan pertanian di KAMM dari tahun ke tahun. Sehingga diperlukan alternatif
lapangan kerja baru di bidang agroindustri yang bisa menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja.
Tabel 47 Simulasi penyerapan tenaga kerja di Kawasan Agropolitan Merapi- Merbabu
Tahun Total Tenaga Kerja Terserap
jiwa
2005 25.948 2010 26.732
2015 27.169 2020 27.436
2025 27.651 2030 27.577