Sub Model Penduduk Simulasi Model Pembangunan Infrastruktur KAMM

185 185 Penduduk Lj_IMI Lj_KLHR Lj_KMT Lj_EMI TK_TSD JKK HHDP HHDP_KSJH Fr_EMI PDRB_TO_INCOME INCOME Fr_TK Fr_IMI PEGGR Fr_KLHR RINCOME PDDK TK_Trsp_lain Fr_KK Keterangan: Fr_EMI = Proporsi jumlah orang yang migrasi ke luar wilayah kawasan agropolitan Fr_IMI = Fraksi Imigrasi per tahun Fr_KK = Jumlah jiwa per KK Fr_KLHR = Angka kelahiran per tahun HHDP = Harapan hidup rata-rata penduduk JKK = Jumlah KK di kawasan agropolitan Lj_EMI = Laju penduduk yang pindah ke luar kawasan agropolitan per tahun Lj_IMI = Laju pertambahan penduduk karena imgrasi per tahun Lj_KLHR = Laju pertambahan penduduk karena kelahiran per tahun Lj_KMT = Laju kematian penduduk di kawasan agropolitan PDDK = Jumlah penduduk kawasan agropolitan Gambar 69 Struktur model dinamik untuk sub model penduduk di kawasan agropolitan berbasis komoditas sayuran. Jumlah penduduk dipengaruhi oleh pertambahan penduduk secara alami yaitu kelahiran dan kematian, serta jumlah penduduk yang migrasi imigrasi dan emigrasi. Hasil simulasi pertumbuhan penduduk memperlihatkan kecenderungan pertumbuhan positif positive growth naik mengikuti kurva eksponensial pada tahun simulasi 2005 sampai 2035 30 tahun yang akan datang. Hal ini disebabkan laju tingkat kelahiran lebih besar dibandingkan dengan laju kematian. Namun demikian, laju pertambahan penduduk ini akan diimbangi oleh adanya kematian dan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan negatif negative growth apabila tingkat kematian penduduk jauh lebih besar dari tingkat kelahiran. Hasil simulasi pertumbuhan penduduk disajikan pada Gambar 70 dan Tabel 39. Grafik jumlah penduduk memperlihatkan prediksi peningkatan yang signifikan mulai tahun 2005 sebanyak 367.019 jiwa sampai menjadi 470.404 jiwa pada tahun 2035. 186 01 Jan 2010 01 Jan 2020 01 Jan 2030 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 Lj_EMI Lj_IMI Lj_KLHR Lj_KMT Tahun P DDK j iw a Gambar 70 Hasil simulasi jumlah penduduk PDDK. Tabel 39 Hasil simulasi pertumbuhan penduduk di KAMM Time PDDK Lj_EMI Lj_I MI Lj_KMT Lj_KLHR 01 Jan 2005 01 Jan 2010 01 Jan 2015 01 Jan 2020 01 Jan 2025 01 Jan 2030 01 Jan 2035 367. 019, 00 382. 518, 47 398. 672, 49 415. 508, 71 433. 055, 93 451. 344, 19 470. 404, 77 917, 55 956, 30 996, 68 1. 038, 77 1. 082, 64 1. 128, 36 1. 176, 01 1. 468, 08 1. 530, 07 1. 594, 69 1. 662, 03 1. 732, 22 1. 805, 38 1. 881, 62 2. 603, 27 2. 713, 21 2. 827, 79 2. 947, 21 3. 071, 68 3. 201, 39 3. 336, 59 5. 101, 56 5. 317, 01 5. 541, 55 5. 775, 57 6. 019, 48 6. 273, 68 6. 538, 63

4.4.4.2 Sub Model Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di dalam kawasan agropolitan dikelompokkan ke dalam kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung memiliki fungsi melindungi kawasan lainnya dalam hal konservasi sumberdaya air dan sebagai penyerap dan penyimpan CO2 dari udara. Kawasan lindung di KAMM, berupa hutan lindung yang berada di lereng gunung Merapi dan Merbabu dengan luas ideal minimum 30 dari kawasan agropolitan secara keseluruhan. Kawasan budidaya adalah kawasan selain kawasan lindung, dan secara umum dapat dikelompokkan ke dalam kawasan produksi pertanian dan non pertanian, serta kawasan permukiman. Lahan pertanian sekitar 85 dari luas kawasan budidaya sedangkan sisanya adalah lahan produksi lainnya, seperti industri dan pertambangan yang ada di kawasan. Lahan permukiman meliputi lahan yang 187 187 digunakan untuk perumahan dan sarana prasarana permukiman. Lahan hortikultura adalah bagian dari lahan pertanian yang perkembangannya sangat ditentukan oleh jumlah keluarka petani dan kepemilikan rata-rata setiap petani. Stock flow diagram sub model penggunaan lahan disajikan pada Gambar 71. Penggunaan Lahan L_PERMK Fr_L_permk Pekemb_L_Hort L_PERT Fr_lahan_perta PDDK K_BDY Fr_Lindung L_KWS_AGROP prop_KKtani L_hort Fr_milik KK_tani FK_T Keterangan: Fr_L_permk = luas rata-rata lahan permukiman per orang Fr_lahan_perta = fraksi lahan pertanian Fr_Lindung = Proporsi kawasan lindung yang harus dipertahankan Fr_milik = rata-rata luas lahan sayuiran per KK K_BDY = Kawasan budidaya di kawasan agropolitan KK_tani = jumla keluarga tani L_hort = luas lahan hortikultura L_KWS_AGROP = Luas kawasan agropolitan L_PERMK = Luas lahan untuk permukiman L_PERT = Luas lahan untuk pertanian di kawasan agropolitan PDDK = Jumlah penduduk kawasan agropolitan tahun 2004 Pekemb_L_Hort = perkembangan luas lahan hortikultura prop_KKtani = proporsi keluarga petani hortikultura Gambar 71 Stock flow diagram sub model penggunaan lahan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan penggunaan lahan untuk permukiman dan penurunan lahan hortikultura, serta lahan pertanian secara umum Gambar 72. Selama periode simulasi, hingga tahun 2030 diperkirakan terjadi peningkatan lahan untuk permukiman sekitar 13,5 hatahun, menjadi 1.805 ha Tabel 40. Peningkatan ini terutama terkait dengan peningkatan jumlah penduduk. Sementara itu luas lahan kering untuk tanaman hortikultura cenderung mengalami penurunan secara signifikan. Berdasarkan data faktual yang ada tingkat penurunan lahan hortikultura setiap tahun mencapai rata-