Sub Model Penggunaan Lahan

187 187 digunakan untuk perumahan dan sarana prasarana permukiman. Lahan hortikultura adalah bagian dari lahan pertanian yang perkembangannya sangat ditentukan oleh jumlah keluarka petani dan kepemilikan rata-rata setiap petani. Stock flow diagram sub model penggunaan lahan disajikan pada Gambar 71. Penggunaan Lahan L_PERMK Fr_L_permk Pekemb_L_Hort L_PERT Fr_lahan_perta PDDK K_BDY Fr_Lindung L_KWS_AGROP prop_KKtani L_hort Fr_milik KK_tani FK_T Keterangan: Fr_L_permk = luas rata-rata lahan permukiman per orang Fr_lahan_perta = fraksi lahan pertanian Fr_Lindung = Proporsi kawasan lindung yang harus dipertahankan Fr_milik = rata-rata luas lahan sayuiran per KK K_BDY = Kawasan budidaya di kawasan agropolitan KK_tani = jumla keluarga tani L_hort = luas lahan hortikultura L_KWS_AGROP = Luas kawasan agropolitan L_PERMK = Luas lahan untuk permukiman L_PERT = Luas lahan untuk pertanian di kawasan agropolitan PDDK = Jumlah penduduk kawasan agropolitan tahun 2004 Pekemb_L_Hort = perkembangan luas lahan hortikultura prop_KKtani = proporsi keluarga petani hortikultura Gambar 71 Stock flow diagram sub model penggunaan lahan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan penggunaan lahan untuk permukiman dan penurunan lahan hortikultura, serta lahan pertanian secara umum Gambar 72. Selama periode simulasi, hingga tahun 2030 diperkirakan terjadi peningkatan lahan untuk permukiman sekitar 13,5 hatahun, menjadi 1.805 ha Tabel 40. Peningkatan ini terutama terkait dengan peningkatan jumlah penduduk. Sementara itu luas lahan kering untuk tanaman hortikultura cenderung mengalami penurunan secara signifikan. Berdasarkan data faktual yang ada tingkat penurunan lahan hortikultura setiap tahun mencapai rata- 188 rata sekitar 9,7 hatahun. Oleh karena itu secara simulatif, hingga tahun 2030 diperkirakan akan terjadi penurunan lahan hortikultura sekitar 243 ha, atau menjadi sekitar 18.844 ha. Penurunan lahan hortikultura tersebut dikarenakan alih fungsi menjadi lahan permukiman dan areal produksi non pertanian, bahkan dalam jumlah terbatas juga beralih fungsi menjadi lahan sawah. Gambar 72 Hasil simulasi penggunaan lahan pertanian L_PERT, lahan permukiman L_PERMK, dan lahan hortikultura Perkemb_L_Hort. Tabel 40 Hasil simulasi perkembangan lahan pertanian, lahan permukiman, dan lahan hortikultura di KAMM Tahun Lahan Pertanian ha Lahan Permukiman ha Lahan Hortikultura ha 2005 23.823,92 1.468,08 19.087,14 2010 23.768,12 1.530,07 19.042,50 2015 23.709,97 1.594,69 18.995,98 2020 23.649,36 1.662,03 18.947,49 2025 23.586,19 1.732,22 18.896,95 2030 23.520,35 1.805,38 18.844,28

4.4.4.3 Sub Model Usahatani, Pengolahan dan Pemasaran

Stock flow diagram sub model usahatani, pengolahan, dan pemasaran sayuran disajikan pada Gambar 73. Gambar tersebut menunjukkan laju produksi sayuran di kawasan agropolitan ditentukan oleh perkembangan luas lahan 2010 2020 2030 5.000 10.000 15.000 20.000 L_PERT L_PERMK Pekemb_L_Hort Tahun Luas L a h a n ha 189 189 hortikulutura yang tersedia tingkat produktivitas komoditas sayuran secara keseluruhan. Jumlah produk olahan sayuran ditentukan olah jumlah produksi komoditas sayuran yang dapat diolah dan kapasitas olah pabrik pengolahan sayuran. Jumlah produk sayuran yang terjual dipengaruhi oleh laju produksi sayuran, maupun produk olahan sayuran, kapasitas jual dari pasar tradisional maupun STA. Aktivitas pemasaran juga didukung oleh sarana dan prasarana transportasi angkutan barang antar desa maupun dari desa ke kota. Usahatani, Pengolahan dan Pemasaran PMSPR PMSOL OLAH kapjualolah fr_olah Pemb_Ind PROD_PRI Fr_Trans Lj_jual_ol Angk_pri Fr_sta n_prod_sta Efek_STA kapsjual Lj_jual_pri Prod_p_ha lj_prod Produktivitas RC_Saos prod_cabai Lj_olah Keterangan: Angk_pri = angkutan primer Efek_STA = efektivitas STA Fr_Trans = fraksi transportasi Fr_sta = fraksi STA fr_olah = proporsi sayuran primer yang terjual kapjualolah = kapasitas penjualan produk olahan kapsjual = kemampuan jual produk primer Lj_jual_ol = laju produk olahan yang dapat dipasarkan Lj_jual_pri = laju produk primer yang dipasarkan Lj_olah = laju produk yang terolah lj_prod = laju peningkatan produksi sayuran n_prod_sta = produktivitas STA OLAH = olahan sayuran PMSOL = sayuran olahan yang terjual PMSPR = sayuran primer yang terjual PROD_PRI = produksi sayuran di kawasan agropolitan Pemb_Ind = efek pembangunan industri pengolahan prod_cabai = produksi bahan baku cabai Produktivitas = produktivitas lahan Prod_p_ha = produksi rata-rata per hektar RC_Saos = Konversi cabai segar ke saos Gambar 73 Stock flow diagram sub model usahatani, pengolahan, dan pemasaran. Simulasi model dinamik pada sub model ini dilihat dari laju produksi sayuran, sehingga dapat diketahui perilaku sistem pada sub model tersebut. Perilaku laju produksi sayuran disajikan pada Gambar 74. Grafik laju produksi sayuran memperlihatkan kecenderungan peningkatan, meskipun terjadi penurunan