Konsep Pembangunan Agribisnis TINJAUAN PUSTAKA
29 luas” adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan
usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian, seperti disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9 Mata rantai kegiatan agribisnis Soekartawi, 2005 Peranan penting atau keunggulan agribisnis tidak lepas dari agroindustri
sebab agribisnis diartikan sebagai “the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm suplies, production activities on the farm,
and storage, processing and distribution of farm commodities and items made from them
” Saragih, 2006. Konsep agribisnis merupakan cara baru melihat sektor pertanian. Selama ini
pertanian dipandang secara sangat sempit dan ditangani secara parsial, semata- mata hanya melihat sub-sistem produksi atau usahataninya saja. Cara pandang
yang lama ini telah berimplikasi yang kurang menguntungkan bagi pembangunan pertanian dan perdesaan yakni : pertanian dan perdesaan hanya sebagai sumber
produksi primer yang berasal dari tumbuhan dan hewan tanpa menyadari potensi bisnis sangat besar berbasis produk-produk primer tersebut.
Menurut Saragih 2006, pembangunan sistem dan usaha agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kerja agribisnis yang terdiri dari 5 lima sub-
sistem pengembangan. Sub-sistem pertama adalah agribisnis hulu up-stream
agribusiness, yakni industri-industri yang menghasilkan barang-barang modal
bagi pertanian, berupa: industri perbenihanpembibitan tumbuhan dan hewan, industri agrokimia pupuk, pestisida, obatvaksin ternak dan industri agro-
otomotif mesin dan peralatan pertanian serta industri pendukungnya. Kedua: sub-sistem usahatani on-farm agribusiness, yakni kegiatan yang menggunakan
barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer. Termasuk dalam hal ini adalah usahatani tanaman pangan dan
Kegiatan usaha yang menghasilkanmenyediak
an prasarana dan sarana input bagi kegiatan
pertanian industri pupuk, alat-alat pertanian,
pestisida, dan sebagainya Kegiatan usaha yang
menggunakan hasil pertanian sebagai
input industri pengolahan hasil
pertanian, perdagangan, dan
sebagainya
Kegiatan Pertanian
AGRIBISNI
S
30 hortikultura, tanaman obat-obatan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kehutanan. Ketiga: sub-sistem pengolahan down-stream agribusiness, yakni
industri yang mengolah komoditas pertanian primer agroindustri menjadi produk olahan, baik produk antara intermediate product maupun produk akhir
finished product . Termasuk di dalamnya industri makanan, industri minuman,
industri barang-barang serat alam barang-barang karet, plywood, pulp, kertas, bahan-bahan bangunan terbuat dari kayu, rayon, benang dari kapassutera, barang-
barang kulit, tali dan karung goni, industri biofarmaka, industri agrowisata dan estetika. Keempat: sub-sistem pemasaran yakni kegiatan-kegiatan untuk
memperlancar pemasaran komoditas pertanian, baik segar maupun olahan di dalam dan di luar negeri. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan distribusi untuk
memperlancar arus komoditi dari sentra produksi ke sentra konsumsi, promosi, informasi pasar, serta intelijen pasar market intelligence. Kelima : sub-sistem
jasa dan penunjang yang menyediakan jasa bagi sub-sistem agribisnis hulu, usahatani, pengolahan dan pemasaran hasil. Termasuk ke dalam sub-sistem ini
adalah penelitian dan pengembangan, perkreditan dan asuransi, transportasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, sistem informasi dan dukungan kebijakan
pemerintah mikro ekonomi, tata ruang, makro ekonomi. Lingkup pembangunan agribisnis disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Lingkup Pembangunan Agribisnis Gambar 10
Lingkup Pembangunan Agribisnis menurut Saragih 2006.
Sub Sistem Agribisnis Hulu
• Industri pembenihan
pembibitan • Industri Agro
Kimia • Industri Agro
otomotif Sub Sistem
Usaha Tani • Tn. pangan
• Hortikultura • Perkebunan
• Peternakan • Perikanan
Sub Sistem Pengolahan
• Industri makanan • Industri minuman
• Industri rokok • Industri barang serat
alam • Industri agrowisata
dan estetika Sub Sistem
Pemasaran • Distribusi
• Promosi • Inf pasar
• Kebijakan perdagangan
• Struktur pasar
Sub-Sistem Jasa dan Penunjang • Pelayanan umum dan fasilitas sosial
• Kelembagaan • Perkreditan dan asuransi
• Penelitian dan Pengembangan • Pendidikan dan penyuluhan
• Kebijak. pemerintah mikromakro ekonomi, tata ruang
31