4.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Bali
Merujuk pada pandangan Halim 1976:145, kedudukan bahasa daerah, termasuk bahasa Bali, berfungsi 1 sebagai alat komunikasi intradaerah, 2
sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, 3 sebagai lambang identitas daerah, dan 4 sebagai lambang kebanggaan daerah.
Sebagai alat komunikasi intradaerah, BB masih tetap menjalankan fungsinya, baik pada ranah pekerjaan, kekariban, agama, kesenian, maupun
keluarga. Namun, penggunaan BB pada ranah-ranah tersebut ada juga yang dicampur dengan BI. Hal ini dapat dimaklumi sebab warga Bali di Parigi sudah
lama hidup berbaur dengan etnis-etnis non-Bali, seperti suku Kaili, Bugis, Jawa, dan Manado.
Sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, BB belum menjalankan fungsinya secara maksimal sebab bahasa daerah yang dipergunakan sebagai
bahasa pengantar di sekolah-sekolah adalah BK sebagai bahasa lokal. Penggunaan BB biasanya disisipkan pada pelajaran agama di purapasraman oleh guru agama
Hindu. Sebagai lambang identitas daerah, BB masih eksis menjalankan fungsinya.
Tidak jarang identitas seseorang dapat diketahui melalui bahasa yang digunakan. Demikian juga penggunaan BB di Parigi. Dengan mendengar BB yang diujarkan
seseorang, akan diketahui bahwa orang bersangkutan adalah penutur Bali. Hal ini sesuai dengan ungkapan yang sering didengar,
“Bahasa menunjukkan bangsa.” Artinya, dengan melihatmendengar bahasanya akan diketahui identitas seseorang.
Sebagai lambang kebanggaan daerah, BB masih tetap menjalankan fungsinya. Artinya, warga Bali di Parigi masih tetap menggunakan BB ketika
berbicara dengan sesama etnis. Dengan perkataan lain, warga Bali di Parigi merasa bangga jika BB digunakan berbicara dengan sesama etnis Bali. Tentu rasa
bangga warga Bali akan keberadaan BB akan mendorong kebertahanan BB di luar daerah asalnya.
4.4 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai 1 lambang kebanggaan nasional, 2 lambang identitas nasional, 3 alat
pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan 4 alat penghubung antardaerah dan antarbudaya Halim,
1976:145. Sebagai lambang kebanggaan nasional, BI telah menjalankan fungsinya
dengan baik. Artinya, setiap warga Indonesia takterkecuali warga Bali di Parigi merasa bangga memiliki BI sebagai bahasa nasional. Hal ini dapat dibuktikan
adanya penggunaan BI di kantor-kantor pemerintahan, sekolah-sekolah, tata usaha, dan sebagainya.
Sebagai lambang identitas nasional, BI juga telah menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan bahasa Indonesia itulah, warga Bali di Parigi menunjukkan
kebangsaannya dan membedakannya dengan bangsa-bangsa lain. Selain itu, unsur-unsur BI juga memiliki sifat-sifat khas yang tidak terdapat pada bangsa lain.
Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa BI merupakan identitas bangsa Indonesia.
Sebagai alat pemersatu bangsa, BI telah membuktikan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat, khususnya guyub tutur masyarakat Bali di Parigi.
Tidak sedikit penutur mengalihkan bahasanya dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia ketika komunikasi berlangsung. Hal itu tampak saat komunikasi terjadi
antara etnis Bali dan etnis Kaili ataupun antara etnis Bali dan etnis Bugis. Sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya, BI juga telah
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Artinya, jika kebudayaan suatu daerah ingin dikenal oleh suku bangsa lain, BI dapat digunakan sebagai sarana
komunikasi. Dengan bahasa Indonesia, kebudayaan tiap-tiap daerah dapat diperkenalkan. Dengan perkataan lain, peranan BI tidak boleh diabaikan dalam
menembus batas-batas kedaerahan. Apalagi dalam upaya memperkenalkan kebudayaan suku bangsa satu kepada suku bangsa yang lain. Artinya, jika
kebudayaan Bali ingin dikenal oleh etnis Kaili atau etnis Bugis, BI dapat digunakan sebagai sarana komunikasi.
8
BAB V PILIHAN BAHASA GUYUB TUTUR MASYARAKAT BALI DI PARIGI,
SULAWESI TENGAH
5.1 Penggunaan Bahasa dalam Ranah Pekerjaan Kelompok Usia Dewasa