Rekapitulasi penggunaan bahasa antaretnis pada ranah pekerjaan dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
4,9 2
4
89,1
BB BI
BK BBg
Diagram 5.1 Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Antaretnis pada Ranah Pekerjaan
5.1.2 Penggunaan bahasa intraetnis
Penggunaan bahasa sesama etnis Bali berbeda dengan penggunaan bahasa antaretnis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: 1 Masyarakat
Bali cenderung mempertahankan identitas dirinya sebagai warga Bali. Oleh karena itu, mereka menggunakan BB ketika interaksi verbal berlangsung; 2
Masyarakat Bali merasa bangga menggunakan BB ketika bertemu dengan sesama warga Bali. Hal ini secara tidak langsung memupuk rasa solidaritas yang tinggi;
3 Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, bahasa daerah perlu dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, warga Bali merasa wajib menggunakan BB ketika
bertemu dengan sesama etnis Bali; dan 4 Bahasa Bali merupakan bagian kebudayaan Bali. Oleh karena itu, BB perlu dipelihara sebaik-baiknya. Hal ini
sesuai dengan unsur-unsur kebudayaan yang terdiri atas: 1 agama, 2 ilmu
pengetahuan, 3 teknologi, 4 ekonomi, 5 organisasi sosial, 6 bahasa, dan 7 kesenian.
Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan menunjukkan bahwa setiap masyarakat hendaknya berkewajiban mendukung suatu kebudayaan yang
memiliki simbol-simbol bunyi dan intonasi serta isyarat yang digunakan untuk menyampaikan suatu maksud kepada seseorang atau khalayak untuk dipahami dan
dilaksanakan. Bahasa Bali sebagai salah satu unsur kebudayaan dipergunakan juga dalam
ranah pekerjaan, seperti tampak pada tabel berikut. Tabel 5.4
Penggunaan Bahasa Intraetnis ketika Memetik Coklat dan Istirahat No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
BBBI 9
Bahasa yang dipakai jika berbicara
dengan penutur
bahasa Bali saat memetik coklat
88 -
- -
12
10 Bahasa yang dipakai jika berbicara
dengan penutur
bahasa Bali saat beristirahat memetik coklat
88 -
- -
12
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa etnis Bali di Parigi sangat setia dan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap pemakaian BB, yaitu sebanyak 88.
Hanya 12 responden menggunakan BI di samping BB. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Bali di Parigi masih bertahan penguasaan bahasa Balinya
meskipun sudah lama meninggalkan daerah asalnya, yaitu Bali. Dengan perkataan lain, waga Bali di Parigi, Sulawesi Tengah, masih mempertahankan penggunaan
BB sebagai salah satu unsur kebudayaan Bali.
Pemakaian bahasa berikutnya sehubungan dengan ranah pekerjaan dapat dilihat pada uraian berikut.
Tabel 5.5 Penggunaan Bahasa Intraetnis ketika Interaksi Jual-Beli
Hasil Pertanian Perkebunan No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
BBBI 11 Bahasa yang dipakai saat
menjual hasil
pertanian perkebunan kepada pembeli
yang berpenutur bahasa Bali. 88
- -
- 12
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pemakaian BB tetap memiliki penutur yang lebih dominan dibandingkan dengan penutur BI. Terbukti 88 penutur sesama
etnis Bali menggunakan BB ketika menjual hasil pertanianperkebunannya. Hanya 12 penutur sesama etnis Bali menggunakan BI selain BB ketika interaksi jual-
beli berlangsung. Tabel 5.6
Penggunaan Bahasa Antaretnis ketika Aktivitas Berlangsung No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
BBBI 12 Bahasa yang dipakai saat
Saudara sedang
bekerja kemudian disapa oleh kenalan
Saudara yang
berpenutur bahasa Kaili.
3 88
9 -
-
13 Bahasa yang dipakai saat Saudara
sedang bekerja
kemudian disapa oleh kenalan Saudara
yang berpenutur
bahasa Bugis. 3
94 -
3 -
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa bahasa yang dipakai saat responden sedang bekerja kemudian disapa oleh kenalannya yang berpenutur BK adalah BI, yaitu
sebanyak 88. Pemakaian bahasa yang dominan ini sangat beralasan sebab mitra
wicara berasal dari etnis lain, yaitu etnis Kaili. Walaupun demikian, ada juga warga Bali menggunakan BB sebanyak 3 dan BK sebanyak 9.
Demikian juga pertanyaan 13. Di sini responden sebagian besar menjawab dengan menggunakan BI ketika berinteraksi dengan etnis Bugis. Perbedaannya
tampak dengan jelas. Sebanyak 94 responden memilih menggunakan BI, sebanyak 3 responden memilih menggunakan BB, dan sebanyak 3 responden
memilih menggunakan BBg ketika berinteraksi dengan etnis Bugis. Hal ini sesuai dengan fungsi BI yang menyatakan bahwa BI berfungsi sebagai alat perhubungan
antarbudaya dan antardaerah. Tabel 5.7
Penggunaan Bahasa Intraetnis Bali ketika Aktivitas Berlangsung No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
BBBI 14 Bahasa yang dipakai saat
Saudara sedang
bekerja kemudian disapa oleh kenalan
yang berpenutur bahasa Bali 88
- -
- 12
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa pemakaian bahasa Bali tetap dominan dibandingkan dengan pemakaian bahasa Indonesia. Sebagian besar warga Bali
menggunakan BB ketika disapa oleh kenalan yang berpenutur BB. Dalam hal ini, BB 88 digunakan oleh warga Bali dan hanya 12 warga Bali menggunakan BI.
Warga Bali cenderung menggunakan BB agar tidak dianggap sombong jika menggunakan bahasa selain BB. Kadang-kadang ada juga budaya sombong
ditunjukkan warga masyarakat dengan tidak menggunakan BB ketika berinteraksi sosial dengan sesama etnis Bali. Namun, berdasarkan data pada tabel 5.7, budaya
tersebut tidak tampak. Terbukti bahwa pemakaian BB selalu lebih dominan dipergunakan oleh warga Bali ketika berinteraksi sosial dengan sesama etnis.
Tabel 5.8 Penggunaan Bahasa Intraetnis Bali ketika
Penyuluhan PertanianPerkebunan Berlangsung No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
BBBI 15 Bahasa yang dipakai jika
berbicara kepada penyuluh pertanianperkebunan
yang berpenutur bahasa Bali
41 50
- -
9
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa pemakaian bahasa Indonesia lebih dominan dibandingkan dengan pemakaian bahasa Bali dan bahasa Balibahasa Indonesia.
Dari segi persentase ditemukan sebanyak 41 penggunaan BB, 50 penggunaan BI, dan 9 penggunaan bahasa campur antara BB dan BI.
Dominannya penggunaan bahasa Indonesia sangatlah wajar mengingat situasinya formalresmi. Selain itu, topik yang dibicarakan juga bersifat teknis.
Jadi, dipandang perlu pada situasi yang demikian dipergunakan BI. Apalagi dalam pembicaraan tersebut banyak muncul istilah pertanian, seperti pupuk, rabuk,
hama, dan produksi. Rekapitulasi penggunaan bahasa intraetnis pada ranah pekerjaan dapat
dilihat pada diagram di bawah ini.
11,4
78,6 10
BB BBBI
BI
Diagram 5.2 Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Intraretnis pada Ranah Pekerjaan
5.2 Penggunaan Bahasa dalam Ranah Kekariban