pada  K
3
,  K
5
,  K
6
,  K
8
,  dan  K
9
.  Penggunaan  BBC  dan  BI  oleh  O
1
dan  O
2
tidak menjadi masalah karena situasinya memang tidak resmi.
Alih  kode  terjadi  ketika  pembicaraan  pada  K
10
,  Cukup  untuk  tambah- tambah ongkos dapur. Peralihan kode tersebut dilakukan oleh O
2
dari BBC pada K
9
,  Yen  hasilne  sing  luung,  bedik  maan .  „Kalau  hasilnya  tidak  bagus,  sedikit
dapat, ‟ ke BI pada K
10
. Dengan  melihat  tuturan  O
2
pada  K
10
dapat  dikatakan  bahwa  tuturan tersebut  bermakna merendahkan diri. Makna tersebut  tercermin pada K
10
, Cukup untuk  tambah-tambah  ongkos  dapur.  Padahal,  jika  dilihat  dari  tuturan
sebelumnya,  yaitu  pada  K
5
dan  K
6
,  penghasilan  O
2
dari  menanam  coklat  cukup lumayan. Namun, jika tuturan pada K
5
dan K
6
dihubungkan dengan tuturan pada K
10
,  sangat  bertolak  belakang.  Oleh  karena  itu,  tuturan  O
2
pada  K
10
dapat dikatakan sebagai tuturan yang bermakna merendahkan diri.
6.5.4  Alih kode yang bermakna janji
Dalam  suatu  peristiwa  tutur,  seorang  partisipan  bisa  saja  melakukan perjanjiankesepakatan  tentang  suatu  kegiatan.  Kegiatan  tersebut  dapat  berupa
kerja  proyek,  berburu  binatang,  olah  raga,  dan  sebagainya.  Untuk  memperjelas uraian tersebut, dapat dilihat pada data berikut.
Data 3 O
1
:  4   Yeh, saya kan minta sama adik, gimana ini? „Wah, saya kan minta pada adik, bagaimana ini?‟
O
2
:  5   Kenkenne, ada apa ne? „Bagaimana ini, ada apa?‟
O
1
:  6   Sing ja ada engken. „Tidak ada apa.‟
:  7 Cuma anu saja.
:  8 Kebetulan anune
„Kebetulan ada sesuatu ini.‟ O
2
:  9   Nyen ento? „Siapa itu?‟
O
1
:  10   Ada bos baru ini dari Palu. „Ada bos baru dari Palu.‟
:  11  Kalau memang anu. „Kalau memang begitu.‟
:  12  Apang iraga pituru kenal. „Supaya kita saling kenal.‟
O
2
:  13   Sip, sip, oke „Ya, ya saya setuju‟
Beberapa  tuturan  pada  data  3  menggunakan  BBC,  BB,  BI,  dan  bahasa Inggris.  Penggunaan  BBC  dapat  dilihat  pada  K
4
,  K
8
,  dan  K
12
,  penggunaan  BB dapat dilihat pada K
5
, K
6
, dan K
9
, penggunaan BI dapat dilihat pada K
7
, K
10
, dan penggunaan  bahasa  Inggris  dapat  dilihat  pada  K
13
.  Penggunaan  bahasa  yang bervariasi tersebut sangat wajar karena memang situasinya takresmi.
Dalam situasi takresmi, penggunaan bahasa cenderung berbentuk kalimat- kalimat pendek. Hal  ini  dapat  dilihat pada  K
9
, Nyen  ento ? „Siapa itu?‟; K
13
, Sip, sip, oke
„Ya, ya saya setuju‟ Alih kode terjadi ketika pembicaraan sampai pada K
13
, Sip, sip, oke „Ya,
ya saya setuju ‟ Peralihan kode itu dilakukan oleh O
2
dari BB pada K
9
, Nyen ento? „Siapa itu?‟, ke bahasa Inggris pada K
13
, Sip, sip, oke „Ya, ya saya setuju‟ Alih
kode itu dilakukan karena suatu perjanjian antara O
1
dan O
2
. Makna  alih  kode  tampak  ketika  tuturan  sampai  pada  K
13
,  Sip,  sip,  oke „Ya,  ya saya setuju‟  yang menunjukkan adanya kesepakatan antara  O
1
dan  O
2
. Dengan  demikian,  tuturan  yang  terdapat  pada  K
13
dapat  dikatakan  memiliki makna perjanjian.
6.5.5  Alih kode yang bermakna kejelasan suatu topik