Fungsi alih kode untuk merahasiakan sesuatu Fungsi alih kode untuk menunjukkan sikap akrab

Pembicaraan di atas dimulai dengan menggunakan BI pada K 4 . Kemudian, pembicaraan juga diikuti dengan menggunakan BI, seperti tampak pada K 5 , K 6 , K 7 , dan K 8 . Penggunaan BB muncul ketika pembicaraan sampai pada K 9 , K 10 , K 11 , dan K 12 . Peralihan kode dari BI ke BB terjadi saat kehadiran O 3 . Dalam hal ini O 3 memulai pembicaraan dengan menggunakan BB, seperti tampak pada K 9 , Tiang pamit, nggih? „Saya permisi ya?‟ Akhirnya, O 1 pun terpengaruh oleh bahasa yang digunakan oleh O 3 , yaitu BB. Dengan demikian, terjadilah alih kode dari BI ke BB. Alih kode tersebut dilakukan oleh O 1 . Berhubung dilakukan setelah kehadiran O 3 , tuturan dalam alih kode itu dapat dikatakan memiliki fungsi sosial. Maksudnya, peralihan kode yang dilakukan oleh O 1 semata-mata untuk menghormati hadirnya O 3 . Apalagi O 3 memulai pembicaraannya dengan menggunakan BB. Secara tidak langsung O 1 pun beralih kode untuk mengimbangi bahasa yang digunakan oleh O 3 .

6.4.7 Fungsi alih kode untuk merahasiakan sesuatu

Dalam kehidupan berbahasa, seorang penutur kadang-kadang sengaja beralih kode untuk merahasiakan sesuatu dari orang lain. Maksudnya, ada sesuatu yang harus disembunyikan dari orang lain. Peristiwa tutur yang demikian dapat dilihat pada data berikut. Data 11 O 1 : 3 Sakuya muni ana miu? „Berapa juga anakmu?‟ : 4 Keto, anak berturut-turut to. „Begitu, orang berturut-turut itu.‟ : 5 Nakuya komiu? „Sedang apa kamu?‟ : 6 Keto ba, nak berturut-turut to „Begitu sudah, orang berturut-turut itu.‟ O 2 : 7 Berturut-turut, oh O 3 : 8 Degaga harapang. „Tidak ada harapan.‟ O 1 : 9 Degaga harapang. „Tidak ada harapan.‟ Beberapa tuturan yang terdapat pada data 11 menggunakan BK, seperti tampak pada K 3 dan K 5 . Selain BK, beberapa tuturan pada data 11 juga menggunakan BBg pada K 8 dan K 9 serta BBC pada K 6 , K 4 , dan BI pada K 7 . Penggunaan bahasa pada peristiwa tersebut berlangsung dalam situasi takresmi. Pada awalnya, O 1 menggunakan BK pada K 3 dan BBC pada K 4 dan K 6 . Fenomena alih kode terjadi ketika pembicaraan sampai pada K 9 , Degaga harapang „Tidak ada harapan.‟ Alih kode itu dilakukan oleh O 1 dengan maksud merahasiakan sesuatu. Untuk itulah digunakan BBg, seperti tampak pada K 9 . Makna alih kode tampak ketika pembicaraan sampai pada K 9 , Degaga harapang „Tidak ada harapan.‟ Tuturan ini disampaikan oleh O 1 agar O 2 sebagai mitra wicara tidak memahaminya. Oleh karena itu, tuturan pada K 9 dapat dikatakan berfungsi untuk merahasiakan sesuatu.

6.4.8 Fungsi alih kode untuk menunjukkan sikap akrab

Fungsi sebuah tuturan dapat dilihat dari bahasa yang digunakan, situasitempat berlangsungnya peristiwa tutur, dan kedekatan partisipan. Fungsi yang demikian terdapat pada data berikut. Data 3 O 1 : 4 Yeh, saya kan minta sama adik, gimana ini? „Wah, saya kan minta pada adik, bagaimana ini?‟ O 2 : 5 Kenkenne, ada apa ne? „Bagaimana ini, ada apa?‟ O 1 : 6 Sing ja ada engken. „Tidak ada apa.‟ : 7 Cuma anu saja. : 8 Kebetulan anune „Kebetulan ada sesuatu ini.‟ O 2 : 9 Nyen ento? „Siapa itu?‟ O 1 : 10 Ada bos baru ini dari Palu. „Ada bos baru dari Palu.‟ : 11 Kalau memang anu. „Kalau memang begitu.‟ : 12 Apang iraga pituru kenal. „Supaya kita saling kenal.‟ O 2 : 13 Sip, sip, oke „Ya, ya saya setuju‟ Kutipan beberapa tuturan pada data 3 menggunakan BBC, BB, BI, dan bahasa Inggris. Penggunaan BBC dapat dilihat pada K 4 , K 8 , dan K 12 . Penggunaan BB dapat dilihat pada K 5 , K 6 , dan K 9 . Penggunaan BI dapat dilihat pada pada K 7 , K 10 , dan bahasa Inggris dapat dilihat pada pada K 13 . Penggunaan keempat bahasa itu wajar karena situasinya takresmi. Peralihan kode terjadi ketika pembicaraan sampai pada K 13 , Sip, sip, oke „Ya, ya saya setuju.‟ Alih kode itu dilakukan oleh O 2 dari BB pada K 9 , Nyen ento? „Siapa itu?‟ ke bahasa Inggris pada K 13 , Sip, sip, oke „Ya, ya saya setuju‟ Alih kode itu dilakukan oleh O 2 untuk menunjukkan keakraban mereka sebagai sahabat. Apalagi keduanya sama-sama berasal dari etnis Bali. Fungsi alih kode tampak ketika terjadi peralihan kode dari bahasa Bali ke bahasa Inggris. Dengan melihat bahasa yang digunakan pada K 13 , tampak sekali adanya kedekatan di antara mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tuturan yang terdapat pada K 13 berfungsi akrab.

6.4.9 Fungsi alih kode untuk menunjukkan sikap toleransi