Data 1 “Kalau tentang mata pencaharian masyarakat kita di Parigi niki ini
bervariasi. Jadi, ada yang petani sawah, petani kebun, nelayan, dan dagang. Saya melihat dari keseharian, masyarakat kita yang ada di Parigi
ini, khusus untuk di pertanian itu yang lebih banyak mendominasi adalah teman-teman Bali dan teman-teman Bugis. Kalau teman-teman Kaili itu
lebih banyak meniru ke teman-teman Bali dan Bugis tentang cara bercocok tanam atau mengerjakan lahan pertanian, kenten begitu.
Dengan ketekunannya teman-teman Bali merasakan bagaimana susahnya untuk mencari lahan pertanian. Ketika berada di Parigi dan melihat lahan
begitu luas, semangat kerjanya luar biasa
.” Pekerjaan yang ditekuni oleh guyub tutur masyarakat Bali di Parigi
berimplikasi terhadap penggunaan bahasa pada saat pekerjaan itu berlangsung. Penggunaan bahasa tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.
5.1.1 Penggunaan bahasa antaretnis
Implikasi dari pekerjaan terhadap penggunaan bahasa yang dimaksudkan itu dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 5.1 Penggunaan Bahasa Antaretnis ketika Memetik Coklat dan Istirahat
Kelompok Usia Dewasa No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
1 Bahasa yang dipakai saat memetik
coklat jika ada penutur bahasa Kaili 8
80 12
- 2
Bahasa yang dipakai saat memetik coklat jika ada penutur bahasa Bugis
3 91
- 6
3 Bahasa yang dipakai saat istirahat
memetik coklat jika ada peserta berpenutur bahasa Kaili
7 83
10 -
4 Bahasa yang dipakai saat istirahat
memetik coklat jika ada peserta berpenutur bahasa Bugis
5 90
- 5
Jika diperhatikan tabel 5.1, tampak adanya variasi penggunaan bahasa pada ranah pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan penutur saat
memetik coklat dan istirahat. Bahasa yang dipakai etnis Bali ketika bertemu
dengan etnis Kaili pada saat memetik coklat sebagian besar menggunakan BI, yaitu 80, BB 8, dan BK 12. Demikian juga ketika istirahat kerja. Persentase
pemakaian BI tetap mendominasi pemakaian BB dan BK. Persentase pemakaian BI yang sangat dominan membuktikan bahwa BI
telah menjalankan fungsinya sebagai bahasa nasional. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi BI dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, yaitu alat pemersatu
berbagai-bagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan suku bangsanya.
Selain menggunakan BK, etnis Bali di Parigi juga menggunakan BBg ketika berinteraksi dengan etnis Bugis. Hal ini dapat juga dilihat pada tabel 5.1.
Pada tabel tersebut, tampak etnis Bali menggunakan BBg sebanyak 6, BI 91, dan BB 3 ketika sedang memetik coklat bersama dengan etnis Bugis. Demikian
juga saat istirahat. Etnis Bali menggunakan BBg sebanyak 5, BI 90, dan BB 5.
Penggunaan BK dan BBg saat memetik coklat ataupun beristirahat sangatlah wajar mengingat banyak juga etnis Bugis selain etnis Kaili berdomisili
di Parigi. Jadi, warga Bali di Parigi sudah terbiasa menggunakan BK dan BBg. Hal ini diperkuat oleh pernyataan seorang informan, Ibu Ni Luh Masri 35 tahun,
seorang pegawai negeri. Data 2
“Tiang nak dini lahir. Jadi, tiang sing bisa basa Bali alus. Yen ketemu orang Bali dipakai basa Bali biasa tidak alus, yen ketemu orang Kaili
pakai basa Kaili, yen ketemu orang Bugis pakai basa Bugis, gitu .”
„Saya lahir di sini. Jadi, saya tidak bisa BBH. Kalau bertemu orang Bali dipakai bahasa Bali biasa tidak halus. Kalau bertemu orang Kaili dipakai
bahasa BK, kalau bertemu orang Bugis dipakai BBg, begitu.‟
Penggunaan bahasa Kaili, bahasa Bugis, bahasa Bali, dan bahasa
Indonesia dapat juga ditemukan dalam interaksi verbal, seperti tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.2 Penggunaan Bahasa Antaretnis ketika Jual-Beli Hasil Pertanian
No. Kegiatan BB
BI BK
BBg 5
Bahasa yang dipakai dalam menjual hasil
pertanianperkebunan kepada
pembeli berpenutur bahasa Kaili 3
85 12
-
6 Bahasa yang dipakai dalam menjual
hasil pertanianperkebunan
kepada pembeli yang berpenutur bahasa Bugis
3 91
- 6
Tabel 5.2 menggambarkan bahwa pemakaian bahasa bervariasi ketika etnis Bali berkomunikasi dengan etnis non-Bali. Ketika interaksi jual-beli
berlangsung, etnis Bali sebagian besar menggunakan BI, yaitu sebanyak 85, penggunaan BB sebanyak 3, dan penggunaan BK sebanyak 12.
Penggunaan bahasa yang bervariasi tersebut sangatlah wajar mengingat etnis Bali di Parigi tergolong masyarakat dwibahasawanmultibahasawan. Artinya,
masyarakat Bali di Parigi selain menguasai bahasa Bali, juga menguasai bahasa Kaili, Bugis, dan Indonesia.
Selanjutnya, diuraikan penggunaan bahasa etnis Bali ketika berinteraksi verbal dengan penyuluh pertanianperkebunan. Seperti diketahui, penyuluh
pertanianperkebunan sangat memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan tarap kehidupan para petani di Parigi, seperti bersawah dan
berkebun coklat. Bagaimanakah pemakaian bahasa etnis Bali ketika berinteraksi verbal dengan etnis lain perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 5.3 Penggunaan Bahasa Antaretnis ketika Penyuluhan
PertanianPerkebunan Berlangsung No. Kegiatan
BB BI
BK BBg
7 Bahasa yang dipakai jika berbicara
dengan penyuluh pertanianperkebunan yang berpenutur bahasa Kaili
3 91
6 -
8 Bahasa yang dipakai jika berbicara
dengan penyuluh pertanianperkebunan yang berpenutur bahasa Bugis
3 97
- -
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa etnis Bali ketika berinteraksi verbal dengan penyuluh pertanianperkebunan didominasi oleh penggunaan BI sebanyak 91,
sedangkan pemakaian BB dan BK masing-masing sebanyak 3 dan 6. Demikian juga pada pertanyaan 8, pemakaian BI tetap dominan ketika etnis Bali
berinteraksi verbal dengan etnis non-Bali, yaitu 97, dan pemakaian BB sebanyak 3.
Pemakaian bahasa Indonesia oleh sebagian besar etnis Bali ketika berbicara dengan penyuluh perkebunan sangatlah wajar mengingat interaksi
terjadi antaretnis. Selain itu, memang situasi menghendaki demikian. Maksudnya, penyuluhan pertanianperkebunan yang dilakukan oleh petugas terhadap para
petani memang dalam situasi formal. Dalam situasi formal, pada umumnya dipergunakan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Apalagi peserta
penyuluhan diikuti oleh beragam etnis. Hal ini tentu sangat memungkinkan dipergunakannya bahasa Indonesia.
Rekapitulasi penggunaan bahasa antaretnis pada ranah pekerjaan dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
4,9 2
4
89,1
BB BI
BK BBg
Diagram 5.1 Rekapitulasi Penggunaan Bahasa Antaretnis pada Ranah Pekerjaan
5.1.2 Penggunaan bahasa intraetnis