Hasil penyimakan di atas dapat berupa data kualitatif dengan sajian berupa deskripsi atau pemerian dari apa yang disimak. Sementara itu, data yang berupa
data kuantitatif sajiannya dapat berupa tabel dengan mengonversikan kekerapan kemunculannya dalam bentuk persentase.
Teknik simak libat cakap atau yang disebut metode pengamatan berpartisipasi dimaksudkan adanya upaya penyadapan peristiwa tutur oleh peneliti
dengan cara peneliti terlibat langsung dalam peristiwa tutur tersebut. Artinya, peneliti menyatu dengan partisipan yang hendak disimak perilaku tuturannya.
Penerapan teknik simak libat cakap pada dasarnya memiliki langkah- langkah yang sama dengan penerapan teknik simak bebas libat cakap karena
disertai dengan penerapan teknik catat dan rekam. Sekembalinya dari pengumpulan
data peneliti
segera mempelajari
catatan-catatan atau
mentranskripsikan rekaman dan melengkapinya dengan membuat catatan tentang hal-hal yang belum tercatat di lapangan. Selanjutnya, peneliti mencoba membuat
rumusan simpulan sementara untuk mengecek kembali pada informan yang dijadikan sampel penelitian. Seperti halnya data yang diperoleh dari penerapan
teknik simak bebas libat cakap, data yang diperoleh dengan teknik ini pun sama sifatnya, yaitu kualitatif Chaer, 2007:137.
3.5.2 Metode cakap
Metode cakap atau dalam penelitian ilmu sosial dikenal dengan istilah wawancara merupakan salah satu metode yang digunakan dalam tahap
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan percakapan atau kontak dengan penutur selaku narasumber Mahsun, 2006:226. Metode
tersebut digunakan juga dalam penelitian tentang penggunaan bahasa guyub tutur masyarakat Bali di Parigi. Dalam praktiknya, metode cakap dibantu dengan teknik
pancing sebagai upaya untuk mendapatkan data dari informan Sudaryanto, 1993. Selain teknik pancing, peneliti juga menggunakan teknik lanjutan berupa teknik
cakap semuka dan teknik cakap tansemuka. Teknik semuka dilakukan jika peneliti melakukan percakapan dengan cara berhadapan langsung di suatu tempat dengan
informan, sedangkan teknik tansemuka dilakukan jika peneliti tidak bertemu secara langsung dengan informan yang dijadikan sumber data. Artinya,
percakapan dengan informan dapat juga dilakukan dengan melalui telepon atau media lainnya. Metode cakap tersebut ditunjang juga dengan dua teknik lanjutan
lainnya, yaitu teknik catat dan teknik rekam.
3.5.3 Metode survei
Metode survei digunakan untuk pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner tersebut berupa daftar pertanyaan yang
terstruktur dan rinci untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar informan yang dipandang representatif mewakili populasi penelitian.
Selanjutnya, karena metode ini dimaksudkan untuk menjangkau sejumlah besar informan yang menjadi sumber datanya, instrumen penelitian yang lazim
digunakan adalah kuesioner tertulis Mahsun, 2005:247. Kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang bersifat tertutup. Artinya, informan diminta memilih
jawaban yang paling sesuai dari pilihan multiganda. Untuk itu, informan diminta melingkari huruf di depan jawaban yang dipilihnya. Instrumen yang berupa daftar
pertanyaan tertutup ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif, terutama saat membahas masalah 1.
Secara lengkap metode pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan
Data Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen Objek
Penelitian Sumber
Data Survei
Kuesioner Daftar
pertanyaan Penggunaan
bahasa Responden
Pengamatan berpartisipasi
Simak libat cakap
Simak bebas libat cakap
Alat perekam Alat
tuliscatat Alih kode
Campur kode Interferensi
Informan
Wawancara Pancing,
cakap semuka, tansemuka
Daftar pertanyaan,
alat tuliscatat Pertanyaan
terjemahan Informan
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data