Jika diperhatikan secara cermat, pembagian alih kode tersebut selain memiliki perbedaan juga memiliki persamaan. Persamaannya dapat dilihat pada
aspek kekerabatan bahasa. Jika Jendra membagi alih kode berdasarkan kekerabatan bahasa menjadi alih kode ke dalam dan ke luar, Suwito membaginya
menjadi alih kode internal dan alih kode eksternal. Perbedaannya hanya pada istilah, sementara kandungan isinya sama.
Poplack dalam Romaine, 1995:122 membagi alih kode dengan melihat dari distribusinya dalam kalimat. Poplack membagi alih kode menjadi tiga bagian,
yaitu: 1 alih kode dalam bentuk tag, yaitu alih kode yang terjadi pada akhir kalimat. Alih kode ini pada dasarnya untuk menegaskan tuturan, baik pada bahasa
yang sama maupun berbeda, 2 alih kode interkalimat, yaitu alih kode yang terjadi pada antarkalimat, dan 3 alih kode intrakalimat, yaitu alih kode yang
terjadi di dalam suatu kalimat. Sehubungan dengan pembagian alih kode di atas, penelitian ini terfokus
pada pembagian alih kode yang dikemukakan oleh Jendra. Penjelasan mengenai pembagian alih kode tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.
6.3.1 Alih kode berdasarkan kekerabatan bahasa
Berdasarkan kekerabatan bahasa, alih kode dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1 alih kode ke dalam internal code-switching dan 2 alih kode
ke luar external code-switching Jendra, 2007:160. Penjelasan tentang alih kode ke dalam dan alih kode ke luar dapat dilihat pada uraian berikut.
6.3.1.1 Alih kode ke dalam internal code-switching
Alih kode ke dalam adalah alih kode yang terjadi pada bahasa-bahasa yang serumpun. Artinya, alih kode tersebut dapat terjadi antara bahasa Bali dan Jawa,
bahasa Bali dan Indonesia, bahasa Kaili dan bahasa Bali, dan sebagainya. Kaberadaan alih kode ke dalam dapat dilihat pada beberapa tuturan yang terdapat
pada data berikut. Data 8
Latar : Warung kopi
Topik : Keamanan desa
Partisipan : Pembeli 01
Penjual 02 01 : 1
Aman-aman gen dini Pak? „Aman-aman saja di sini Pak?‟
02 : 2 Sampai jani sejak tiang dini sing ja ada kerusuhan.
„Sampai sekarang sejak saya di sini tidak pernah ada kerusuhan.‟ 01 : 3 Tiang, dengar dulu kan ada kerusuhan Poso, malahan ada jilid 1,
2, dan 3. Dini sing ja kenapa-kenapa? „Saya dengar dulu kan ada kerusuhan Poso, malahan ada jilid 1, 2,
dan 3. Di sini tidak apa- apa?‟
02 : 4 Sing dini aman. „Tidak di sini aman.‟
: 5 Kehidupan antarsuku dini baik. „Kehidupan antarsuku di sini baik.‟
: 6 Yang penting iraga sing mengganggu penduduk asli dini.
„Yang penting kita tidak mengganggu penduduk asli di sini.‟ : 7
Seperti pepatah, ‘di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung.
: 8 Artinya, di mana pun kita berada harus bisa menyesuaikan diri. : 9 Cara pitutur Baline, apang ngikutin desa, kala, patra, sing keto
Pak? „Seperti ungkapan Bali-nya, supaya mengikuti desa, kala, patra,
kan begitu Pak?‟
Pada awalnya O
1
menggunakan BBC, seperti tampak pada K
1
, Aman- aman gen dini Pak?
„Aman-aman saja di sini Pak?‟ Kemudian direspons oleh O
2
dengan menggunakan BBC juga untuk mengimbangi bahasa yang digunakan oleh O
1
. Fenomena alih kode terjadi ketika pembicaraan sampai pada K
7
, Seperti pepatah, di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung. Alih kode itu dilakukan
oleh O
2
dari BBC pada K
6
, Yang penting iraga sing mengganggu penduduk asli dini
„Yang penting kita tidak mengganggu penduduk asli di sini‟ ke BI pada K
7
. Alih kode itu terjadi karena O
2
ingin mengutip sebuah pepatah dalam bahasa Indonesia.
Jika diperhatikan secara saksama, peralihan kode tersebut terjadi antara BBC pada K
6
dan BI pada K
7
. Oleh karena itu, fenomena alih kode tersebut dapat digolongkan sebagai alih kode ke dalam internal code-switching, yaitu peralihan
kode yang terjadi antarbahasa serumpun.
6.3.1.2 Alih kode ke luar external code-switching
Alih kode ke luar external code-switching adalah alih kode yang terjadi pada bahasa-bahasa yang tidak serumpun. Bahasa-bahasa yang tidak serumpun
dapat juga diartikan sebagai bahasa-bahasa yang tidak sekerabat, seperti bahasa Inggris, Belanda, Jepang, Jerman, dan sebagainya. Alih kode yang bersifat ke luar
ditemukan juga dalam penelitian ini.
6.3.2 Alih kode berdasarkan variasi lingual