Tabel 3.3 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Penduduk
per-Rumah Tangga
Kecamatan Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata Penduduk per-Rumah Tangga
1. Sausu
20.906 5.165
4 2.
Torue 18.300
4.432 4
3. Balinggi
15.894 3.706
4 4.
Parigi 27.354
6.310 4
5. Parigi Selatan
20.755 4.837
4
6. Parigi Barat
6.769 1.573
4 7.
Parigi Utara 5.518
1.227 4
8. Parigi Tengah
7.961 1.711
5 9.
Ampibabo 20.056
4.404 5
10. Kasimbar
20.126 4.555
4 11.
Toribulu 15.975
3.581 4
12. Siniu
8.301 1.898
4 13.
Tinombo 32.496
7.306 4
14. Tinombo Selatan
24.499 5.322
5 15.
Tomini 16.998
3.760 5
16. Mepanga
26.735 6.432
4 17.
Palasa 25.208
5.328 5
18. Moutong
19.173 4.339
4 19.
Bolano Lambunu 53.145
12.983 4
20. Taopa
12.314 2.891
4
Parigi Moutong 2009
398.483 91.759
4 2008
382.596 91.133
4
Sumber: Parigi Moutong dalam Angka 2010:22
3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu: 1 data lisan dan 2 data tulis. Data lisan diperoleh melalui percakapan antarinforman. Data tersebut
digunakan unuk membahas masalah 2, 3, dan 4 yang merupakan data kualitatif, sedangkan data tulis diperoleh melalui kuesioner. Data tersebut
digunakan untuk membahas masalah 1 yang merupakan data kuantitatif. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dua sumber data, yaitu 1 data
primer dan 2 data sekunder. Data primer merupakan data yang utama dalam penelitian ini. Data primer bersumber dari semua etnis Bali yang ada di dua
kecamatan, yaitu Kecamatan Parigi dan Kecamatan Parigi Selatan.
Agar penelitian ini berlangsung dengan baik, informan yang dipilih memiliki beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut meliputi: 1 sehat jasmani
dan rohani, 2 minimal menguasai bahasa Bali dan bahasa Indonesia, 3 jujur, 4 memiliki waktu yang cukup, 5 sabar, 6 penutur bahasa Bali, 7 usia 15-22
tahun kelompok remaja, dan usia 26-65 tahun kelompok dewasa, 8 berdomisili di lokasi penelitian, dan 9 pendidikan minimal SD. Persyaratan
informan tersebut sebagian besar dikemukakan oleh Samarin 1988:55. Untuk penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan informan sebanyak 50
orang sebagai sampel. Jumlah tersebut diambil dengan menggunakan teknik quota. Teknik quota digunakan untuk menentukan jumlah anggota sampel
sebanyak 25 orang kelompok dewasa dan 25 orang kelompok remaja, sedangkan untuk penelitian kualitatif digunakan teknik purposive sampling. Teknik itu
digunakan untuk menemukan fenomena alih kode, campur kode, dan interferensi dari berbagai lapisan masyarakat dan berbagai situasi penggunaan bahasa guyub
tutur masyarakat Bali di Parigi, Sulawesi Tengah. Data sekunder berupa informasi sehubungan dengan topik penelitian. Oleh
karena itu, data sekunder sangat diperlukan peneliti, baik berupa dokumentasi yang berkaitan dengan jumlah penduduk maupun agama, pendidikan, pekerjaan,
dan sebagainya. Selain itu, data sekunder berupa hasil penelitian juga sangat diperlukan keberadaannya untuk melengkapi informasidata sehubungan dengan
masalah penelitian, seperti hasil penelitian Jendra 1988 yang berjudul “Alih
Kode Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Masyarakat Kota
Denpasar”; Dhanawaty 2002 yang berjudul “Variasi Dialektal Bahasa Bali di Daerah Transmigrasi, Lampung
Tengah”; Maksan 2005 yang berjudul “Alih Kode dalam Pengajian
Ramadan”, Putra 2008 yang berjudul “Penggunaan Kode oleh Masyarakat Muslim Bali Pegayaman: Kajian Sosiolinguistik; dan Malini
2011 yang berjudul “Dinamika Bahasa Bali di Daerah Transmigran di Provinsi
Lampung”.
3.4 Instrumen Penelitian