PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
3. 3.1.
3.1. Basis of Financial Statements Preparation
3.2. 3.2.
Transactions in Foreign Currency
3.3. Transaksi dengan Pihak yang Berelasi 3.3.
Transactions With Related Parties
1 1
2 Perusahaan asosiasi associated companies . 2
3 3
4 4
Associated companies. Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 dan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G.7 tentang Pengungkapan
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah: Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The cash flows statement is prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and
financing activities.
Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Financial Statements have been prepared using historical cost in accordance with generally accepted accounting
principles in Indonesia, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related
accounting policies .
The reporting currency used in preparation of financial statements is Indonesian Rupiah IDR. Monetary Assets
and liabilities denominated in foreign currencies are converted
at the
middle exchange
rate of
Bank Indonesian prevailing at the balance sheet date.
Bank Indonesia middle rate on December 31, 2010 and 2009 respectively Rp.8,991 and Rp.10,950 every 1 U.S.
Dollar and Rp.11,955.79 and Rp.13,509.73 every 1 Euros.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.8.991 dan Rp.9.400
setiap 1 US Dollar serta Rp.11.955,79 dan Rp.13.509,73 setiap I Euro.
Companies that through one or more intermediaries, control, or are controlled by,or are under common
control of the reporting enterprise this includes holding
companies, subsidiaries,
and fellow
subsidiaries. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset
dan kewajiban
moneter dalam
mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs
tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi atas selisih kurs yang timbul
dari transaksi tersebut, akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara intermediaries , mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan
pelapor termasuk
holding companies,
subsidiaries dan fellow subsidiaries . Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun
tidak langsung,
suatu kepentingan
hak suara
di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin dan
mengendalikan kegiatan
perusahaan pelapor, yang meliputi anggota Dewan komisaris, Direksi
dan Manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
The Company has transactions with related parties who have a special relationship. In accordance with PSAK No.
7 and Bapepam Regulation No. VIII.G.7. on Disclosure Parties has a related party is :
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that
gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such
individual.
Key management personnel, those persons having authority and responsibility for planning, directing,
and controlling
the activities
of the
reporting enterprise, including commissioners, directors, and
management, and close members of the families of such individuals.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun menggunakan konsep biaya perolehan historical cost sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah. Aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing ditranslasi ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal neraca.
Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate prevailing on the transaction date. At
balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the Bank
Indonesia middle rate prevailing at that date. Gains or losses arising from exchange differences arising from
these transactions, will be credited or charged to profit and loss for the year.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
21
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
3.
5 5
3.4. Instrumen Keuangan 3.4.
Financial Instruments
3.4.1. Aset Keuangan
3.4.1. Financial Assets
SFAS No. 50 Revised 2006, Financial Instruments: Presentation and Disclosure, and SFAS No. 55 Revised
2006, Financial
Instruments: Recognition
and Measurement, which replaces SFAS No. 50, Accounting
for Certain Investments in Securities and SFAS No. 55 Revised 1999, Accounting for Derivative Instruments
and Hedging Activities to be applied prospectively for financial statements covering periods beginning on or
after January 1, 2010 as the effects of adopting SFAS are additional disclosures on corporate accounting policies
and disclosures in note 39 on Financial Instruments: Financial Risk Information expire on 31 December 2010.
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 Revisi 2006 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan
awal dan,
jika diperbolehkan
dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian
aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan. PSAK No. 50 Revisi 2006, Instrumen Keuangan : Penyajian
dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, yang
menggantikan PSAK No. 50, Akuntansi Investasi Efek Tertentu dan PSAK No. 55 Revisi 1999, Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai diterapkan secara prospektif untuk Laporan Keuangan yang mencakup
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan
pengungkapan pada kebijakan akuntansi perusahaan dan pengungkapan
pada catatan
39 mengenai
Instrumen Keuangan : Informasi Risiko Keuangan berakhir pada tanggal
31 Desember 2010. PSAK No. 50 Revisi 2006, berisi persyaratan penyajian dari
instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus
diungkapkan. Persyaratan
pengungkapan berlaku
terhadap klasifikasi
instrumen keuangan,
dari perspektif
penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku
bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling
hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu
dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. Companies, when a substantial interest in voting
right is owned either directly or indirectly by any person described in item 3 or 4, or every person
has a significant influence over the company. It also includes
companies owned
by the
board of
commissioners, directors or major shareholders of the reporting company, and companies that have a
member of key management in common with the reporting company.
While the transaction with a related party in significant amount, which was conducted with the same terms and
conditions or not equal to a third party, have been disclosed in the Notes to Financial Statements.
SFAS No. 50 Revised 2006, contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the
information that
must be
disclosed. Disclosure
requirements applicable to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into
financial assets,
financial liabilities
and equity
instruments, the
classification of
related interest,
dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be
offset. This standard requires disclosure, among others, information about factors that affect the amount, timing
and certainty of future cash flows of an entity associated with financial instruments and the accounting policies
applied to those instruments.
Financial assets within the scope of SFAS No. 55 Revised 2006 are classified as financial assets
measured at fair value through profit or loss, loans
and receivables,
held to
maturity investments or financial assets available for sale,
whichever is
appropriate. The
Company determines the classification of financial assets at
initial recognition
and, when
allowed and
appropriate, re-evaluate
the classification
of these assets at the end of each financial period.
Perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial
dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam
butir 3 atau 4, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Hal ini juga
mencakup perusahaan-perusahaan
yang dimiliki
oleh Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama
dari perusahaan pelapor, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama
dengan perusahaan pelapor.
Sedangkan transaksi
dengan pihak
yang mempunyai
hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama
dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
22
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.1. Aset Keuangan lanjutan
3.4.1. Financial Assets continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement After Initial Recognition
1 Financial assets at fair value through profit and loss [FVTPL]
1 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi
Financial assets are measured at fair value through profit and loss, including financial
assets for trading and financial assets are determined at the time of initial recognition to
be measured at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk aset keuangan
untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Financial assets are classified to 4 categories, i financial assets are measured at fair value
through profit and loss, ii loans and receivables, iii investments held to maturity, and iv financial
assets available for sale. This classification depends on the purpose of acquisition of financial
assets.
Management determines
the classification
of financial
assets at
initial recognition.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification as
follows: Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai
wajarnya ditambah dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan
yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan
yang berlaku di pasar perdagangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal
Perusahaan
berkomitmen untuk
membeli atau
menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan
derivatif dan aset keuangan lancar, serta tidak lancar lainnya.
Financial assets are initially recognized at fair value plus in the case of investments which are
not measured at fair value through profit and loss transaction costs are directly attributable.
The purchase or sale of financial assets that require
delivery of
assets within
a period
specified by regulation or custom prevailing in the market a common trade recognized on trade
date, the date the Company committed to buy or sell the asset. The Companys financial assets
include cash and cash equivalents, accounts receivable
and other
receivables, financial
instruments that have and do not have the quotation, derivative financial instruments and
current financial assets, as well as other non- current.
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu i aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, ii pinjaman yang diberikan dan piutang, iii investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo, serta iv aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan
aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
23
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.1. Aset Keuangan lanjutan
3.4.1. Financial Assets continued
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
ͻ Kas dan Setara Kas
ͻ Cash and Cash Equivalents
1 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi lanjutan
1 Financial assets at fair value through profit and loss [FVTPL] continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
Pada tanggal 31 Desember 2010 perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi. On December 31, 2010 the company has no
financial assets measured at fair value through profit or loss.
Saldo kas dan setara kas yang dimiliki dan deposito
berjangka dengan
periode jatuh
tempo 3 tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dalam kondisi dijadikan
jaminan.
Gains and losses recognized in profit and
loss statements
as loans
and receivables derecognized or impaired, as
well as
during the
process of
amortization. Cash and cash equivalents, accounts
receivable and
other receivables, due from related parties,
other current financial assets, long-term receivables
and other
non-current financial assets included in this category.
Cash and cash equivalents and time deposits held with maturities of 3 three
months or less from the date of placement and not in a condition collateralized.
2 Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or predetermined payment, which does not have a quotation in
an active
market. Financial
assets are
measured at amortized cost by using the effective interest rate method.
Keuntungan dan
kerugian diakui
dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman yang
diberikan dan
piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
demikian juga
pada saat
proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha
dan piutang
lainnya, piutang
hubungan istimewa,
aset keuangan
lancar lainnya,
piutang jangka panjang dan aset keuangan tidak lancar lainnya termasuk dalam kategori
ini.
2 Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan, jika
mereka diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan, kecuali
mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan
neraca pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang
terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak
utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai
wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba
rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam
ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang
akan diperlukan. Financial
assets classified
as trading
securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near
future. Derivative assets are also classified as trading, unless they are designated as
effective hedging
instruments. Financial
assets are measured at fair value through profit or loss is presented in consolidated
balance sheet at fair value with gains or losses arising from changes in fair value
recognized in
earnings. Derivatives
embedded in main contracts are recorded as separate derivatives when characteristics
and risks are not closely related to main contract, and main contract is not carried at
fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses
arising from changes in fair value recognized in earnings. The revaluation occur only if
there is a change in the terms of the contract that significantly alter cash flow that will be
required.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut
diukur sebesar
biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
24
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.1. Aset Keuangan lanjutan
3.4.1. Financial Assets continued
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang lanjutan Loans and Receivables continued
ͻ Piutang Usaha
ͻ Account Receivables
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity investments HTM
On 31 December 2010 financial assets classified as loans and receivables are
cash and
cash equivalents,
accounts receivable, other third party and legal
entity receivables. Penghapusbukuan piutang harus mendapat
persetujuan lebih
dahulu dari
pemegang Saham
atau Komisaris
sesuai dengan
Anggaran Dasar. Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai.
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan
memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku
bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih
dari aset keuangan.
Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
3 Piutang usaha adalah jumlah tagihan yang
diberikan dalam
transaksi bisnis
pada umumnya.
Jika pembayaran
piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau
kurang atau dalam siklus normal operasi dari bisnis
jika lebih
lama, piutang
tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak,
piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity are
classified as HTM has been established when the Company has the positive intention
and ability to hold these financial assets to maturity. After initial measurement, HTM
investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This
method uses the effective interest rates appropriately
discounting the
estimated future cash receipts over the expected life of
the financial assets to the net carrying value net carrying amount of financial assets.
Gains and losses are recognized in the income statement when the investments are
derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
2 2
Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat secara
ekstra-komtabel dan
tidak menghilangkan kewajiban penagihan. Apabila
ternyata piutang
tersebut dapat
dibayar dilunasi
oleh debitur,
dicatat dan
diklasifikasikan dalam akun ³SHQGDSDWDQ
Lain- ODLQ´
Receivables previously
writte off,
are recorded by extracomptable and does not
eliminate liability for collection. If it turns out the receivables are paid by the debtor,
are recorded and classified as Other income.
Pada tanggal
31 Desember
2010 aset
keuangan yang
dikategorikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, Piutang Usaha, Piutang
lain pihak ke 3 dan Piutang antar Badan Hukum.
On December 31, 2010 the Company has no investments held to maturity.
Accounts receivable is the amount of charge given in the transaction of business
in general. If payment of receivables expected to be completed within one year
or less or in normal operation of the business cycle if longer, these receivables
are classified as current assets. If not, receivables are presented as non-current
assets.
Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently remeasured
at amortized cost using the effective interest rate method, less provision for
impairment.
Financial assets classified as held to maturity investments are short-term investments
placements in the form of deposits. Aset
Keuangan yang
dikategorikan sebagai
Investasi dimiliki hingga Jatuh Tempo adalah investasi
jangka pendekpenempatan
dalam bentuk deposito.
3
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
Write off accounts receivable must have prior approval from the Shareholders or
the Commissioner in accordance with the Articles of Association.
25
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.1. Aset Keuangan lanjutan
3.4.1. Financial Assets continued
Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale financial assets AFS
ͻ ͻ
ͻ ͻ
3.4.2. Kewajiban Keuangan
3.4.2. Financial Liability
Pengakuan Awal Early Recognition
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement after Early Recognition
If the
Company has
investments are
classified as AFS, then: AFS
financial assets
are non-derivative
financial assets designated as available for sale or not classified in the three previous
categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value
with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized.
At that time, the cumulative gain or loss previously
recognized in
equity will
be reclassified into earnings as a reclassification
adjustment.
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikian modal kurang dari
20, dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan
sebesar biaya
perolehan. Penerapan nilai wajar bilamana memungkinkan
menggunakan mark
to model,
dengan mendapatkan
Rencana Jangka
Panjang investee, dan diperhitungkan dengan metode
tingkat rata-rata arus kas masuk bersih selama 3-5 tahun kedepan yang didiskonto dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Investments stock market values
ࣱࣱDUH not
available to the Ownership of capital is less
than 20,
and other
long-term investments are stated at cost. Application
of fair value whenever possible to use mark to model, by obtaining the Long
Term Plan of the investee, and calculated with the method of the average level of net
cash inflow over the next 3-5 years are discounted using the effective interest rate
method 4
4
Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari
20 dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS, dicatat sebesar nilai wajarnya.
Investment in equity shares with a fair market value of the equity interest of less
than 20 and which are classified as AFS, is recorded at fair value.
Jika Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS, maka :
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non- derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal,
aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum
terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu,
keuntungan
atau kerugian
kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan
laba rugi
sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 Revisi 2006 dapat dikategorikan sebagai kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif
yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.
Perusahaan
menentukan klasifikasi
kewajiban keuangan
mereka pada
saat pengakuan
awal. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar
nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang lainnya, hutang
pengadaan barang jasa, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang dan hutang obligasi,
hutang hubungan istimewa, instrumen keuangan derivatif, serta kewajiban keuangan lancar dan tidak
lancar lainnya.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 Revised 2006 could be classified as financial
liabilities measured at fair value through profit or loss, loans and debt, or derivatives that are
designated as hedging instruments in an effective hedge, whichever is appropriate. The Company
determines the classification of their financial obligations at the time of initial recognition.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in terms of loans and debt, including
transaction costs that are attributable directly. The Companys financial liabilities include trade
payables
and other
payables, payables
procurement, costs accrued, a long-term debt and bonds payable, payables to related parties,
derivative financial instruments, as well as current financial liabilities and other non-current.
Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
Measurement of financial liabilities depending on the classification as follows:
26
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.2. Kewajiban Keuangan lanjutan
3.4.2. Financial Liability continued
Pengakuan Awal lanjutan Early Recognition continued
ͻ
ͻ Pinjaman dan Hutang
Loans and Debt
3.4.3. Saling-Hapus dari Instrumen Keuangan
3.4.3. Offsetting of Financial Instruments
3.4.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
3.4.4. Fair Value of Financial Instruments
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan metode
suku bunga
efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba-rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, borrowings and interest bearing debt is subsequently measured at
amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in
the income statement when the liability is derecognized
as well
as through
the amortization process.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling- hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan
neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling-hapus
atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan
secara neto,
atau untuk
merealisasikan aset
dan menyelesaikan
kewajibannya secara simultan. Financial assets and liabilities are offset and the
net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, the Company and its
subsidiaries have a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is
intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di
pasar aktif
pada tanggal
neraca adalah
berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjualdealer bid price untuk posisi beli dan ask
price untuk posisi jual, tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini
tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar
terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam
perekonomian sejak
terjadinya transaksi.
Untuk seluruh
instrumen keuangan
yang tidak
terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet
date is based on their quoted market price or dealer price
quotations bid price
for long positions and ask price for short positions,
without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not
available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current
fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances
since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active
market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using
appropriate valuation techniques. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok
diperdagangkan, kecuali
mereka ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk
diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi. Financial liabilities measured at fair value
through profit and loss, including financial obligations for trading and financial liabilities
are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or
loss. Financial liabilities classified as trading securities, if they are acquired for the purpose
of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as
trading, unless they are designated as effective hedging
instruments. Gains
or losses on
liabilities held for trading are recognized in the income statement.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
27
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan lanjutan
3.4.4. Fair Value of Financial Instruments continued
Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment
3.4.5. 3.4.5.
3.4.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
3.4.6. Impairment of Financial Assets
ͻ
For loans and receivables are recorded at amortized cost, the Company first determines
whether there
is objective
evidence of
impairment of individually significant financial assets individually, or collectively for financial
assets that amount is not significant on an individual basis. If the Company determines
there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an
individual basis, regardless of financial assets is significant or not, then they put those assets
into a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and
assess the impairment of the group as a collective. A
decline in asset value is assessed individually, and for that impairment losses recognized or is
recognized, not included in the collective
assessment of impairment. Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk
mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan
instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban
keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
Company adjust prices in a market that is more profitable to reflect the counterparty credit risk
differences between instruments traded in those markets with instruments that assessed for the
position of financial assets. In determining the fair value of financial liabilities position, Company
credit risk associated with the instrument must be taken into account.
Biaya Perolehan
Diamortisasi dari
Instrumen Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets are recorded at amortized cost
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
Biaya perolehan
diamortisasi dihitung
dengan menggunakan metoda suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan
atas penurunan
nilai dan
pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium
atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat
pada biaya
perolehan diamortisasi,
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual
atas aset
keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk
aset keuangan
yang jumlahnya
tidak signifikan
secara individual.
Jika Perusahaan
menentukan tidak
terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai
secara individual,
terlepas aset
keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam
kelompok aset
keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai
penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan
nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai
diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Cost is amortized calculated using the effective interest method less any allowance for impaire in
value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a
premium or discount on acquisition and includes transaction cost and expenses that are an
integral part of the effective interest rate.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company management assesses at each balance sheet date whether a financial asset or
group of financial assets is impaired. Valuation techniques include net present value
techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options
pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for
determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any
impairment. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini net present
value , perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi,
model harga opsi options pricing models , dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat
ditentukan
dengan andal
menggunakan teknik
penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada
biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
28
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan lanjutan
3.4.6. Impairment of Financial Assets continued
ͻ
ͻ
ͻ
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lanjutan
Financial assets are recorded at amortized cost continued
Aset keuangan
yang dicatat
pada biaya
perolehan
Jika terdapat
bukti obyektif
bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan
tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah
kerugian penurunan
nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang
berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued If
there is
objective evidence
that an
impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between
the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows excluding
future expected credit losses that have not happened.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of the allowance account and
the amount of losses recognized in the income statement. Interest income is recognized based
on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of
the asset.
Financial assets available for sale AFS
In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would
include a significant reduction or long-term decline in the fair value of investments below its
cost. If there is evidence that, impairment loss has occurred, total cumulative loss measured
as the difference between cost and current fair value,
less any impairment
loss on
that investment previously recognized in income
statement - reclassified from equity to the income statement. Impairment loss on equity
investments should not be recovered through the income statement, increase in fair value
after impairment are recognized in equity. Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan
sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan
jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti
bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai
selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada
investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi - direklas dari ekuitas ke laporan
laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba
rugi, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Jika terdapat bukti obyektif
bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit
masa datang yang belum terjadi.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian
diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah
dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut.
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset
keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel,
tingkat diskonto
untuk mengukur
kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
The present value of estimated future cash flows discounted using the beginning effective
interest rate of the financial asset. If the loans and receivables which have variable interest
rates, the discount rate for measuring any impairment loss is the recent effective interest
rate.
If there
is objective
evidence that
an impairment loss has been incurred on an
unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be
reliably measured, the amount of the loss is measured
as the difference
between the DVVHW¶V
carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at
the current market rate of return for a similar financial asset.
Financial assets are carried at cost
Aset keuangan tersedia untuk dijual available for sale - AFS
29
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
ͻ
3.4.7. 3.4.7.
Aset Keuangan Financial Assets
ͻ
ͻ
ͻ
Dalam hal
instrumen utang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai
dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi
dan
diakui berdasarkan
suku bunga
yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa
datang untuk
tujuan pengukuran
kerugian penurunan nilai.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Penghentian Pengakuan
Aset dan
Kewajiban Keuangan
Financial assets available for sale AFS continued
Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau
berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material
kepada pihak ketiga dalam perjanjian
³SDVV WKURXJK´
dan baik a Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
dari aset, atau b Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat suatu aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
The company has transferred their rights to receive cash flows from an asset or liability to
pay the cash flows received in full without material delay to a third party in the agreement
pass-through, and either a The Company has transferred substantially all the risks and
benefit from the asset, or b The Company does not transfer substantially or do not have
all the risks and benefits of an asset, but has transferred control of the asset.
Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau
The right to receive cash flows from these assets has expired; or
The Company retains the right to receive cash flows from financial assets, but also bear the
contractual obligation to pay to third parties for cash
flows received
in full
without any
significant delays
on the
basis of
an agreement; or
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga
menanggung kewajiban
kontraktual untuk
membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya
penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk
menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan
secara substansial
tidak mentransfer
dan tidak
memiliki seluruh
risiko dan
manfaat atas
aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset
tersebut, maka
aset keuangan
diakui sebesar
keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang
ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali
oleh Perusahaan. When the Company has transferred its rights to
receive cash flows from a financial asset or has become
a party
to an
agreement, and
substantially not transfer and do not have all the risks and benefits of financial assets and still
have control over these assets, the financial assets
are recognized
for the
involvement sustainable with such financial assets. Ongoing
involvement in the form of collateral for the transferred assets be measured based on the
lower of the asset transferred to the maximum value of payments received which may be paid
back by the Company.
Termination of
Recognition of
Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa dihentikan pengakuannya, pada saat :
Financial assets or whichever is appropriate, part of the financial asset or part of a group of
similar financial assets derecognized, at the time:
Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun pendapatan
EXQJD´ dalam laporan laba rugi
konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan
tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan
melalui laporan laba rugi. In the case of debt instruments classified as
AFS financial
assets, impairment
was evaluated on the same criteria with which
financial assets are recorded at amortized cost. Interest income in the future based on the
carrying value of which has been reduced and is recognized based on the interest rate used
for discounting the future cash flows for the purpose of measuring impairment losses.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
Aset keuangan tersedia untuk dijual available for sale - AFS lanjutan
The accrual is recorded as part of Interest income in the consolidated income statement.
If, in subsequent periods, the fair value of debt instruments increased and the increase is
objectively linked to events occurring after the recognition of impairment losses in earnings,
then the loss decrease the amount should be recovered through the income statement.
30
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.7. 3.4.7.
Kewajiban Keuangan Financial Obligations
3.4.8. Instrumen Keuangan Derivatif
3.4.8. Derivative Financial Instruments
Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap suku bunga, dan instrumen lainnya yang
diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang
asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan
dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan
lindung nilai yang memenuhi syarat qualifying hedge relationship dan pada awalnya diakui pada nilai wajar
pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian
diukur kembali
pada nilai
wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki
nilai wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
Account payables are liabilities to pay for goods or services obtained from suppliers in business
transactions in general. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due
within one year or less or in the normal operation of the business cycle if longer. If not, the
accounts payable was presented as non-current liabilities.
Keuntungan atau
kerugian yang
timbul dari
perubahan nilai
wajar derivatif
selama periode
berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan
laba-rugi. Aset dan kewajiban derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan kewajiban lancar.
Penghentian Pengakuan
Aset dan
Kewajiban Keuangan lanjutan
Account payables are initially recognized at fair value and subsequently remeasured at amortized
cost using the effective interest rate method. Hutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar
dan kemudian
diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period that do not qualify
for hedge accounting are recognized immediately in the income statement. Derivative assets and
liabilities are presented respectively as current assets and liabilities.
Termination of
Recognition of
Financial Assets and Liabilities continued
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari
pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Hutang usaha dikelompokkan sebagai kewajiban
lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang atau dalam siklus normal
operasi dari bisnis jika lebih lama. Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai kewajiban tidak
lancar. Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada
saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu kewajiban keuangan
yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari
pemberi pinjaman
yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau
modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban
yang saat
ini ada,
pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan
kewajiban awal
dan pengakuan
kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba
rugi. Derecognized financial obligations when the
liability is terminated or canceled or expires. When an existing financial liability is replaced by
other financial obligations from the same lender with substantially different terms, or substantially
modifying the terms of an obligation which currently exist, an exchange or modification is
treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of new obligations , and the
difference between thethe carrying amount of each obligation is recognized in the income
statement .
The Company entered into foreign currency swap contracts,
interest rate
swaps, and
other instruments are allowed, if deemed necessary,
for the purpose of managing its exposure to changes in foreign currency exchange rates and
interest rates are derived from long-term debt and bonds payable in foreign currencies of the
Company. Derivative financial instruments are not assigned to a hedging relationships that
qualify qualifying hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date a
derivative contract is signed and subsequently remeasured at fair value. Derivatives are carried
as assets when fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
31
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.4.8. Instrumen Keuangan Derivatif
3.4.8. Derivative Financial Instruments
3.5. Persediaan 3.5.
Inventories
3.6. Investasi 3.6.
Investments
Investasi dalam
bentuk saham
dimana Perusahaan
mempunyai kepemilikan saham minimal 20, tetapi tidak lebih dari 50 dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, yaitu
harga perolehan dari penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi
bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bila terjadi penurunan
nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk
setiap
investasi secara
individu dan
kerugiannya akan
dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka laporan
keuangan perusahaan-perusahaan
asosiasi tidak
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan kini. Investments in shares wherein the Company have
ownership less than 20, are stated at the lower of cost or net realizable value.
Inventories of raw materials and supplementary recorded at cost and its use is recognized using moving average
method. Inventories of raw materials and supplementary can not be used again based on the minutes of the
relevant technical assessments are classified in other assets.
Allowance for inventory obsolescence is determined based on a review of the status of inventories at the
balance sheet date.
Investments are the long-term investment in certain securities investment where the fair values are not
available.
Investasi dalam
bentuk saham
di mana
Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20 dicatat
sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Investments in shares wherein the Company have ownership interests minimum of 20, but not more than
50 are recorded by using equity method, which is the acquisiton price of the stock added or deducted by the
companys share in the net earning or loss of the associated company since the date of acquisition and
deducted by cash dividends received. If the investment impaired permanently, the book value is adjusted to
recognize the impairment, and its loss is charged in the current
income statement,
based on
individual investment.and its loss is charged in the current income
statement. According
to the
generally accepted
accounting principles, the financial statements of the associate companies are not consolidated in this financial
statements. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara
harga perolehan dan nilai realisasi bersih the lower of cost or net realizable value .
Persediaan bahan baku dan pelengkap dicatat berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya diakui menggunakan
metode rata-rata
bergerak moving
average method.
Persediaan bahan baku dan pelengkap yang tidak dapat digunakan lagi berdasarkan berita acara penilaian bagian
teknis terkait digolongkan dalam aset lain-lain. Inventories are stated at the lower of cost or net
realizable value.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Investasi ini merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk investasi tertentu yang nilai wajarnya tidak tersedia.
Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya
pada neraca
yang mencerminkan
penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa
datang dari
instrumen tersebut
secara keseluruhan. Perubahan bersih nilai wajar instrumen
derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau
beban terminasi,
serta penyelesaian
dari instrumen derivatif dikreditkan dibebankan pada
Laba Rugi Perubahan Nilai Wajar Derivatif - Bersih, yang disajikan sebagai bagian
³3HQJKDVLODQ HEDQDLQODLQ´GDODPODSRUDQODEDUXJL
Embedded derivative is presented along with the main contract on the balance sheet that reflects
the proper presentation of all future cash flows of the instrument in its entirety. Net changes in fair
value of derivative instruments, swap income or expense, revenue or expense termination and
settlement of derivative instruments are credited charged to Gain Loss Change in Fair Value of
Derivatives - Net, which is presented as part of Other
Income Expenses
in the
income statement.
Harga perolehan persediaan hasil jadi terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan untuk Tanaman Menghasilkan seperti biaya
pemupukan, biaya pemeliharaan dan biaya panen, dan biaya pengolahan termasuk biaya olah lanjut serta biaya umum
biaya tidak langsung yang timbul di kebun dan pabrik. Keseluruhan
biaya tersebut
diperhitungkan dengan
nilai persediaan pada awal periode dengan menggunakan metode
rata-rata tertimbang weighted average untuk menentukan harga perolehan persediaan hasil jadi. Nilai realisasi bersih
adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
The cost of finished goods comprises all costs incurred for Crop Produce such as fertilizer costs, maintenance
costs and harvesting costs, and processing costs including costs if the information and general costs
indirect costs arising in the estate and plant. The overall cost is calculated by the value of inventories at the
beginning of the period using the weighted average to determine the cost is so outcome.
Net realizable value
is estimated selling price in ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling
expenses.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaan terhadap keadaan persediaan pada tanggal neraca.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
32
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.7. Aset Tanaman
3.7. Plant Assets
a. Tanaman Perkebunan a.
Plantations -
Tanaman Belum Menghasilkan TBM -
Immature Plantations TMB -
Tanaman Menghasilkan TM -
Mature Plantations TM b. Tanaman Aneka Kayu
b. Assorted Wood Plants
a a
b b
c c
- -
- -
- -
- -
Cacao Edel plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with a production of 400 kg ha.
Tanaman Kakao
Bulk dinyatakan
sebagai tanaman
menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 500 kgHa.
Tanaman sudah berproduksi tetapi masih dibawah standar dan umur tanaman masih di bawah
kriteria Tanaman Menghasilkan TM, tetap diakui sebagai TBM.
Tanaman yang dikelola perusahaan diklasifikasikan menjadi 2 golongan, terdiri dari :
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued Plants that are managed by the company are classified
into 2 groups:
The allocation
of indirect
costs that
can be
capitalized to the TBM assets are capitalized to plant assets, such as borrowing costs.
Direct labor costs are not directly related to crop cultivation, such as bonuses, allowances etc; general and
administrative expenses in the unit estate, office directors are not allocated to plant assets, but are directly
charged in the period incurred.
TBM reclassified
into mature
plants at
the time
considered to
be already
in production
yield. Determination of time plants can produce is determined
by vegetative growth and estimated management with the following conditions:
Tea plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with a production of 750 kg ha.
TBM are stated at cost, which consists of: input costs, processing costs and indirect costs allocation..
Biaya tenaga kerja langsung yang tidak terkait secara langsung dengan pembudidayaan tanaman, misalnya bonus,
tunjangan-tunjangan dan sebagainya; beban administrasi dan umum di unitkebun, kantor direksi tidak dialokasikan ke aset
tanaman, tetapi langsung dibebankan pada periode terjadinya.
Plants already in production but still below standard and age of the plant is still under criteria Mature Plantations
TM, is recognized as a TBM. biaya komisi profesional yang menangani aset tanaman
dan biaya penyisipansulaman suatu aset tanaman dalam areal TBM.
Biaya Input adalah harga perolehan bibit dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai dengan bibit tersebut siap tanam.
TBM dinyatakan sebesar harga perolehan, yang terdiri dari : biaya input, biaya proses dan alokasi biaya tidak langsung.
Input cost are historical cost of seeds and other costs while paid until its ready used.
Arabica and Robusta coffee plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with a production of
400 kg ha. Alokasi biaya tidak langsung yang dapat dikapitalisasi ke
TBM aset tanaman
dikapitalisasi ke
aset tanaman,
misalnya biaya pinjaman.
Tanaman Teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 750
kgHa. Bulk Cocoa plants expressed as plant yield if plant
age of 3 years with production of 500 kg ha. TBM direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat
tanaman dianggap
sudah berproduksimenghasilkan.
Penentuan waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh
pertumbuhan vegetatif
dan berdasarkan
taksiran manajemen dengan ketentuan sebagai berikut:
Tanaman Kakao
Edel dinyatakan
sebagai tanaman
menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 400 kgHa.
Tanaman Kopi Arabika dan Robusta dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun
dengan produksi 400 kgHa. Rubber plantations as a crop yield when 60 of the
total number of trees per block and have been able bugged girth size 45 cm measured at a height of 1
meter from the linkage grafting. Tanaman
karet dinyatakan
sebagai tanaman
menghasilkan apabila 60 dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit
batang 45 cm yang diukur pada ketinggian 1 meter dari pertautan okulasi.
Biaya proses yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sampai menjadi tanaman menghasilkan, terdiri dari : biaya tenaga
kerja langsung di unitkebun untuk pemeliharaan aset tanaman belum menghasilkan, biaya penyiapan lahan,
biaya pengangkutan bibit tanaman, biaya penanaman, pemupukan,
pemeliharaan, pembangunan
prasarana, biaya pengujian aset tanaman,
Processing costs are costs incurred until the crop is mature, consist of direct labor costs in the unit plant
for maintenance
of immature
assets, land
preparation costs, freight costs seed plants, the cost of planting, fertilizing, maintenance, infrastructure
development, cost of test plant assets,
cost of professional commissions that handle plant assets and cost of insertion embroidery a plant
assets in areas TBM.
33
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.7. Aset Tanaman lanjutan
3.7. Plant Assets continued
Standar umur TBM sebagai berikut: Standard age of TBM as follows:
Tanaman Karet Rubber Plantations
Tanaman Kopi Arabika Arabica Coffee Plantations
Tanaman Kopi Robusta Robusta Coffee Plantations
Tanaman Kakao Edel Cocoa Plantations Edel
Tanaman Kakao Bulk Cocoa Plantations Bulk
Tanaman The Tea Plantations
Tanaman Karet Rubber Plantations
Tanaman Kopi Arabika Arabica Coffee Plantations
Tanaman Kopi Robusta Robusta Coffee Plantations
Tanaman Kakao Edel Cocoa Plantations Edel
Tanaman Kakao Bulk Cocoa Plantations Bulk
Tanaman The Tea Plantations
3.8. Aset Tetap 3.8.
Fixed Asset IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
4 Tahun Maksimum Maximum
2,50 25 tahun
2,50 25 tahun
Mature Plantations Type
4 Tahun 5 Tahun
4,00 8 Tahun
Depreciation is calculated on the estimated useful lives of fixed assets TM using the straight-line method as follows:
Tarif Penyusutan Depreciation Rate
For loans that are not specifically intended for special purposes, the amount of capitalized interest on the loan is
determined by a capitalization rate to expenditure for specific assets.
2,50 4 Tahun
Umur Life Tanaman sudah berproduksi tetapi masih dibawah standar
dan umur tanaman sudah memenuhi kriteria Tanaman Menghasilkan TM, diakui sebagai TM.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dari seluruh pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan
mengecualikan jumlah
pinjaman yang
secara khusus
digunakan untuk pembangunan aset tertentu. 5 Tahun
4 Tahun Standar Standard
4 Tahun Plants already in production but still below standard and
mature plants meet the criteria Mature Plantations TM, recognized as the TM.
Tanaman belum berproduksi walaupun umur tanaman sudah memenuhi kriteria Tanaman Menghasilkan TM, segera
dilaporkan ke Direksi agar dapat diputuskan apakah dihapus jika tidak dapat diperbaiki atau diperbaiki.
Plants not yet in production, although mature plants meet the criteria Mature
Plant ations TM, immediately
reported to the Board of Directors to be decided whether to write off if it can not be repaired or repaired.
Jenis Tanaman
Umur Manfaat Economic Life
Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap TM dengan menggunakan metode garis
lurus sebagai berikut : Plant Type
Untuk pinjaman
yang tidak
secara khusus
ditentukan penggunaannya, jumlah bunga pinjaman yang dikapitalisasi
ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu.
4 Tahun
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai
proses pembangunan aset tertentu, dikapitalisasi sampai dengan proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman
yang dapat
dihubungkan secara
langsung dengan
pembangunan aset tertentu jumlah yang dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman yang terjadi dalam periode berjalan.
5 Tahun
PSAK No. 16 Revisi 2007, ³VHW 7HWDS´ menggantikan PSAK
No. 16 1994, ³VHW
Tetap dan Aset DLQODLQ´
dan PSAK No. 17 1994,
³NXQWDQVL 3HQ\XVXWDQ´ Perusahaan telah memilih
dan menggunakan model biaya dalam pencatatan dan
pengakuan seluruh aset tetap. 5 Tahun
4 Tahun
40 tahun
Jenis Tanaman Menghasilkan
SFAS No. 16 Revised 2007, Fixed Assets, replacing SFAS No. 16 1994, Fixed Assets and Other Assets
and SFAS No. 17 1994, Accounting for Depreciation. The company has chosen and the cost model in
recording and recognition of all fixed assets. Interest and other borrowing costs that are directly or
indirectly used to finance the construction of certain assets, are capitalized until construction is complete. For
loans that can be connected directly to the construction of certain assets to be capitalized amount of borrowing
costs incurred during the period. 40 tahun
4,00 40 tahun
4,00
The capitalization rate is a weighted average borrowing costs of the loan during the period, excluding the amount
of loans that are specifically used for the construction of certain assets.
25 tahun
34
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.8. Aset Tetap lanjutan 3.8.
Fixed Asset continued
Subsequent Cost after initial Cost
Aset Dalam Penyelesaian
Biaya Pinjaman IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued According to PSAK No. 47 Accounting for Land, Land is
stated at acquisition cost and is not depreciated.
Construction In Progress
Borrowing costs are interest and foreign exchange difference from Loan in foreign currencies and other
charges amortization of discounts
premiums on borrowings incurred relating to the loan. Cost including
interest, amortization of discount or premium, amortization costs associated with the loan and foreign exchange
incurred on borrowings used to finance the construction of a project are capitalized as part of the work in progress
during the construction period, and conversely the cost charged to operations as incurred.
SFAS No.
26 Revised
2008 Borrowing
Costs prescribes the accounting for borrowing costs that are
directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets are capitalized as part of
the cost of that asset. For other borrowing PSAK No. 26 Revised 2008 which replaces PSAK No. 26 Revised
1997, Borrowing Costs and applies to the financial statements for the year ended December 31, 2010.
Certain expenses incurred in relation to the acquisition or renewal of land rights are deferred and amortized over
the useful life of the land and represent as Deferred Expenses of Land Rights account which are represented
separately from other deferred charges accounts.
Maintenance and repair costs are charged to income statement as incurred, while renewals that will extend the
useful lives of significant will be capitalized. Other costs that occurred later that arise to add, replace
or repair of fixed assets are recorded as cost of the item, if and only if it is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
PSAK No. 26 Revisi 2008 ³LD\D
3LQMDPDQ´ mengatur
akuntansi untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan
perolehan, konstruksi,
atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
biaya perolehan aset tersebut. Untuk biaya pinjaman lain diakui sebagai beban. PSAK No. 26 Revisi 2008 ini
menggantikan PSAK No. 26 Revisi 1997, ³LD\D
3LQMDPDQ´ dan berlaku untuk laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Construction in progress completion are stated at cost
and are presented as part of fixed assets, including buildings and other infrastructure, which are stated at
cost of development, direct personnel costs, indirect costs in development and the costs of loans used to finance
assets construction period. The accumulated cost of the asset under construction will be reclassified into the
related fixed assets and capitalization of borrowing costs ceases when construction is completed and the assets
are ready for use.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran
yang akan menambah umur ekonomis dalam jumlah yang signifikan akan dikapitalisasi.
Biaya Kemudian setelah Biaya Perolehan Pertama Kali
Aset dalam pelaksanaan penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap,
meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung,
biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya- biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama
masa
pembangunan. Akumulasi
biaya aset
dalam pembangunan akan direklasifikasi ke dalam aset tetap yang
bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk
digunakan.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya
amortisasi diskon premium dari pinjaman diterima yang terjadi
sehubungan dengan
peminjaman dana.
Biaya termasuk
bunga, amortisasi
diskonto atau
premium, amortisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman dan
selisih kurs yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan suatu proyek,
dikapitalisasi sebagai
bagian dari
pekerjaan dalam
pelaksanaan selama periode pembangunan; dan sebaliknya biaya dibebankan ke operasi pada saat terjadinya.
Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat aktivitas yang berkaitan dengan perolehan dan pengembangan proyek
telah selesai atau pada saat konstruksi selesai dan aset tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Biaya-biaya lain yang terjadi kemudian yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat
sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Sesuai dengan PSAK No. 47 Akuntansi Tanah, tanah
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan atau
pengurusan legal
Hak Atas
Tanah ditangguhkan
dan diamortisasi selama manfaat masa tanah dan disajikan pada
akun Beban Tangguhan Hak atas Tanah dalam neraca yang terpisah dari beban tangguhan lain.
Capitalization of these borrowing costs discontinued when activities associated with the acquisition and
development projects have been completed or when construction is completed and the asset is ready for its
35
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.8. Aset Tetap lanjutan 3.8.
Fixed Asset continued Biaya Pinjaman lanjutan
Aset Tidak Produktif
Penyusutan dan Umur Manfaat Aset Tetap IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
Borrowing Costs continued
For loans that are not directly attributable to a qualifying asset, borrowing costs capitalized amount is determined
by a capitalization rate to the expenditures of a qualifying asset. The capitalization rate is a weighted average
borrowing costs divided by total loans during a certain period, excluding borrowings directly attributable to the
acquisition of a qualifying asset.
Unproductive Assets
Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya
pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu
yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman
selama periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus
digunakan untuk
perolehan aset
tertentu yang
memenuhi syarat.
Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran umur manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan
metode garis lurus straight line method sebagai berikut : Fixed assets in the financial statements are stated at cost
less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is calculated on the estimated useful lives of
the assets using the straight-line method straight line method as follows:
The write-off
and the
alienation of
property and
equipment following the regulation stated by the Minister of
State-Owned Enterprises
no. PER-02MBU2010
regarding Procedure for Written-off and Alienation of Fixed Assets of State-Owned Company.
Aset tetap yang diusulkan untuk dihapusbukukan yang
selanjutnya telah mendapat persetujuan Direksi dan diusulkan kepada Dewan
Komisaris untuk dimintakan persetujuan
penghapusan oleh Pemegang saham, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai
aset tidak produktif tersebut direklasifikasi ke aset tidak produktif dalam kelompok aset lain-lain.
Depreciation and Useful Lifes of Fixed Assets
Fixed assets written off proposed for the next Board of Directors approved and recommended to the Board of
Commissioners to
request removal
by shareholder
approval, the
acquisition cost
and accumulated
depreciation and
accumulated impairment
losses unproductive assets are reclassified to non-productive
assets in other asset classes . Income earned from sale of fixed assets this written off
proposal, recognized as other income gain on sale of fixed assets.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans, either directly or indirectly used to finance the
construction of a qualifying asset, are capitalized until construction is completed.
Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan ke akun aset tetap non produktif dalam
kelompok aset lain-lain dan disajikan sebesar nilai setelah dikurangi penurunan nilai impairment.
Fixed assets are not used in operations are classified into non-productive fixed assets in other asset classes and
presented at face value, less any impairment.
Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan aset tetap usulan penghapusan ini, diakui sebagai pendapatan lain-lain
keuntungan penjualan aset tetap. Penghapusbukuan
dan pemindahtanganan
aset tetap
mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER-02MBU2010
tentang Tatacara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.
For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount capitalized is the actual borrowing costs
incurred during the year, less short-term investment income from the loan.
Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang
dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka
pendek dari pinjaman tersebut. Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto
atas pinjaman, baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai konstruksi aset tertentu
yang memenuhi
syarat, dikapitalisasi
sampai konstruksi
tersebut selesai.
36
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.8. Aset Tetap lanjutan
3.8. Fixed Asset continued
Bangunan Rumah Tinggal Rumah Pimpinan dan Staf
Houses for Leadership and Staff Rumah Karyawan
Houses Employees Bangunan Perusahaan
Mesin dan Instalasi Pabrik Machinery Factory Equipment
Jalan, Jembatan dan Saluran Air Road, Bridges Canals
Alat Pengangkutan Transportation
Alat Pertanian dan Inventaris Agriculture Office Equipment
Evaluasi Masa Manfaat Aset dan Nilai Sisa
3.9. Biaya Tangguhan
3.9.
Penurunan Nilai Aset Impairment of Asset Value
Aset Tidak Lancar Lainnya Other Noncurrent Assets
Pengakuan Pendapatan dan Beban Revenue and Expense Recognition
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Penurunan pemulihan nilai aset diakui sebagai beban pendapatan pada laba rugi perusahaan tahun berjalan.
Biaya tangguhan atas aset berwujud merupakan jumlah biaya hukum yang material untuk memperoleh hak atas tanah
dikapitalisasi dan diamortisasi masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus straight line method
dengan klasifikasi sebagai berikut:
Hak Guna Usaha Land Right HGU
Evaluation of Assets Useful Life and Residual Value
15 Tahun 4
Office Building
Other non-current assets are items that can not be properly classified in the group of non-current assets and
no material to be presented separately. Aset tidak lancar lainya adalah pos-pos yang tidak dapat
secara layak digolongkan dalam kelompok aset tidak lancar dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri.
10 Tahun
Sesuai dengan PSAK No. 48, penurunan nilai aset nilai aset dikaji kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya
yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan
nilai tercatatnya
tidak dapat
dipulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi
nilai yang dapat diperoleh kembali. Dilain pihak, pemulihan penurunan
nilai diakui apabila
terdapat indikasi
bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
3.11.
Penyusutan dihitung
1 satu
tahun penuh
tanpa memperhitungkan tanggal perolehannya.
Selanjutnya, masa manfaat aset dan nilai sisa residual value dievaluasi dan disesuaikan, minimum pada setiap akhir tahun
buku pada tanggal neraca. Review atas nilai residu sisa aset tetap yang dimiliki perusahaan akan dilaksanakan dalam tahun
buku berikut. 10
6,25
Revenues from product sales are recognized when the Company has significantly transferred the risk and benefit
of the goodsproduct ownership to the buyer. Interest revenue is recognized when incurred accrual basis.
Expenses are recognized when incurred accrual basis. Annual Expenses are allocated proportionally to monthly
expenses using straight line method or using the best estimate.
Pendapatan dari
penjualan barang
diakui pada
saat Perusahaan telah secara signifikan memindahkan resiko dan
manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya accrual basis . Beban
diakui pada saat terjadinya accrual basis , beban tahunan dialokasikan menjadi beban bulanan secara proporsional
berdasarkan metode garis lurus atau taksiran terbaik best estimate .
20
Jenis Aset Tetap Umur Manfaat
Useful Life
3.10. Beban Tangguhan Deferred Cost
3.10.
5 Tahun 16 Tahun
5 Tahun
Deferred Charges
20 - 25 Tahun
Masa Manfaat Estimated Useful Life
3.11. Tarif Penyusutan
Depreciation Rate
Furthermore, the useful life of assets and residual value residual value is evaluated and adjusted, the minimum
in each financial year end balance sheet date. A review of residual value residual assets owned company will be
held in the following fiscal year. Depreciation is calculated on 1 one full year regardless
of the date of acquisition. Office Building
In accordance with SFAS No. 48, impairment value of assets are reviewed for possible reduction in fair value
caused by events or changes in circumstances that led to its carrying value can not be restored. The impairment
loss is recognized if the carrying value of assets exceeds the recoverable value. On the other hand, the recovery of
impairment loss is recognized when there is indication that the impairment is no longer the case.
Impairment recovery of asset value is recognized as an expense revenue in corporate income for the current
year. 15 Tahun
25 Tahun
Deferred charges on intangible assets is the amount of material legal fees to obtain land rights are capitalized
and amortized over their useful lives using the straight- line method with the following classifications:
20 6,67
Type of Assets SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
3.12. 3.12.
6,67
37
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
Beban Estimasi Manfaat Karyawan Dana Pensiun
3.13.1. Pension Plan
See Note 27.
Program Manfaat Karyawan Lainnya 3.13.2.
Other Employee Benefit Program Imbalan Kerja
Employee Benefit IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
3.13.2.
Program Defined Benefit Pension Fund is a pension plan that defines an amount of pension
benefits, the
employee will
receive on
retirement, after taking account of age, years of service and caste class and the value of
compensation. Pendapatan atas penjualan lokal diakui pada saat realisasi
penyerahan produk kepada pelanggan, sedang penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan FOB Shipping
Point dan telah dilengkapi dengan dokumen ekspor Bill of Lading.
The Company maintains mafaat pension plan defined benefit for all permanent employees.
In this program, benefits to be payable based on final salary and years of service.
Employee Benefits Provision
Companies implementing employee benefit program consisting of:
Program Dana
Pensiun Manfaat
Pasti adalah
program pensiun yang menetapkan jumlah manfaat pensiun, yang akan diterima oleh karyawan pada saat
pensiun, setelah memperhitungkan faktor usia, masa kerja dan jenjang kepangkatan golongan dan nilai
kompensasi.
3.13. 3.13.
Program manfaat pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun
Perkebunan Dapenbun
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor Kep-554KM.171997 tanggal 29 Oktober 1997 tentang
³3HQJHVDKDQ atas Peraturan Dana
Pensiun dari
Dana Pensiun
3HUNHEXQDQ´ sebagaimana
diubah terakhir
dengan Peraturan
Dapenbun Nomor XP-SURKP07.02 tanggal 30 Maret 2007 tentang
³3HUXEDKDQ Penghasilan Dasar Pensiun dan Kenaikan Manfaat
3HQVLXQ´ dan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP- 193KM.102007
tanggal 2
Oktober 2007
serta diundangkan dalam Berita Negara RI Nomor 43 tahun
2007 dan tambahan Berita Negara RI Nomor 88 tanggal 2 November 2007, sesuai dengan ketentuan
pasal 7 Ayat 2 Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang
³DQD Pensiun dan Keputusan Direksi PT
Perkebunan Nusantara X Persero Pendiri Dana 3HQVLXQ3HUNHEXQDQ´
Retirement benefit program is administered by the
Pension Fund
Plantation Dapenbun
based on the Ministry of Finance of the Republic
of Indonesia
Number Kep-
554KM.171997 October
29, 1997
on Ratification of the Pension Fund Regulations
of the Pension Fund Plantation, as amended by
Regulation Dapenbun
Number XP-
SURKP07.02 March 30, 2007 concerning Changes
in Basic
Income and
Increase Retirement Benefits and the Decree of the
Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number KEP-193KM.102007 October 2, 2007
and promulgated in State Gazette No. 43 in 2007 and additional State Gazette No. 88
dated 2 November 2007, in accordance with the provisions of Article 7 Paragraph 2 of Law
No. 11 of 1992 on Plans and Decision of the Board
of Directors
of PT
Perkebunan Nusantara X Persero Pension Fund Founders
Estate.
3.13.1.
Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari :
The company has a policy to provide post- employment
benefits and
other long-term
employee benefits
to employees.
Post employment
benefits conducted
by the
Company through a scheme of defined benefit pension plans through the Pension Fund
Plantation Dapenbun. Revenue from domestic sales is recognized when
realization is delivered to customer, while export sales is recognized when goods are shipped FOB Shipping
Point and has been equipped with export documents Bill of Lading.
Perusahaan menyelenggarakan
program pensiun
mafaat pasti defined benefit untuk seluruh karyawan tetap. Dalam program ini, manfaat pensiun yang akan
dibayarkan dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan.
Lihat catatan 27.
Perusahaan memiliki kebijakan untuk memberikan imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka
panjang lainnya kepada para karyawan. Imbalan pasca kerja dilaksanakan oleh Perusahaan melalui
skema program dana pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Perkebunan Dapenbun.
38
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
Imbalan Kerja lanjutan Employee Benefit continued
Pembayaran kontribusi iuran dana pensiun kepada Dana Pensiun Perkebunan dibiayai oleh karyawan
Peserta dan Perusahaan Pemberi Kerja. Iuran Dana Pensiun IDP beban peserta ditetapkan melalui
Peraturan Dana Pensiun Perkebunan sebesar 6 dari
Penghasilan Dana
Pensiun, dipungut
dari penghasilangaji karyawan yang bersangkutan. IDP
beban pemberi
kerja ditetapkan
berdasarkan perhitungan aktuaria sesuai dengan kebutuhan dana
bagi pembiayaan Program Pensiun setelah dikurangi IDP beban peserta. Perhitungan aktuaria dilakukan
secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued Payment
of contributions
pension contributions to be financed by the Pension
Fund Plantation employees Participants and the Company the Employer. Contribution
Pension Plan
IDP participant
burden determined via the Pension Fund Regulations
Plantation 6 of Earnings Pension Fund, levied on income salary of those employees.
IDP employer expense is determined based on actuarial calculations in accordance with the
requirement of funds for financing the Pension Plan after deducting expenses IDP participants.
Actuarial valuation carried out regularly, at least once in three years.
Provision for pension benefits is the present value of defined benefit obligation at the
balance sheet date less the fair value of plan assets and adjustments for correction loss or
gain actuarial and past service costs not yet recognized. The defined benefit obligation is
calculated by an independent actuary using the projected unit credit PUC. The present value
of defined benefit obligation is determined by discounting the future by using interest rates of
long-term bonds of high quality in the rupiah currency by which the benefits will be paid and
which has a period equal to the related pension benefit obligation.
Correction losses or gains arising from the actuarial
difference between
actuarial assumptions
and reality
experience adjustments
and changes
in actuarial
assumptions in excess of the corridor 10 of the fair value of assets pogram and 10 of the
defined benefit
obligation is
charged or
credited amortized to income statement over average expected remaining working lives of
employees.
Other employee
benefits include
old-age benefit programs, awards of leave and award
period of service. See note 27
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Current service cost recognized as expense in the current year. Past service costs are
charged to the income statement, unless the changes to the program with benefits that
depend on
the particular
working period
vesting period. In these conditions, past service cost is charged over the expected
average remaining working lives with the straight-line amortization method.
Imbalan kerja lain meliputi program santunan hari tua, cuti besar dan penghargaan masa pengabdian. Lihat
catatan 27 Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun
berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali perubahan
terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja
tertentu periode vesting. Pada kondisi tersebut, biaya jasa lalu dibebankan sepanjang rata rata sisa
masa kerja dengan metode amortisasi garis lurus. Koreksi kerugian atau keuntungan aktuarial yang
timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan experience adjustment dan perubahan
dalam asumsi-asumsi
aktuarial yang
jumlahnya melebihi koridor 10 dari nilai wajar aset pogram
dan 10 dari kewajiban manfaat pasti dibebankan atau dikreditkan diamortisasi ke laporan laba rugi
selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Kewajiban estimasian imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal
neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas koreksi kerugian atau keuntungan
aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban
manfaat pasti
dihitung oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode projected
unit credit PUC. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas
masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat
bunga obligasi
jangka panjang
yang berkualitas tinggi dalam mata uang rupiah yang
dengannya manfaat tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan
kewajiban manfaat pensiun yang bersangkutan.
39
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare
- Tantiem - Tantiem
- Jasa Produksi
- Incentives for Employee
- Program SHT
- Retirement Benefits Program
- Dana Pindah Rumah Bagi Karyawan
-
- Cuti Panjang dan Cuti Tahunan
-
- Pemeliharaan Kesehatan
- Health Care
- Asuransi Jiwa dan Jamsostek
- Life and Labor Insurance Relocation
Allowance for
Pre-Retired Employee
Long service leave and annual leave
Incentives for Employee is reserved based on estimates of management and approved
by the
Annual Shareholders
Meeting RUPS,
is recorded
as an
expense expense for the year.
The company provides money move for Companys employees who duty-free period
MBT.
The company provides two 2 Company- owned hospitals and clinics scattered estate
in the working units of the Company to support health maintenance programs for
employees, retirees and batihnya. To expand health care for employees, retirees and
batihnya, the Company also cooperation with various private and government hospitals, as
well as working with others PTPN.
Perusahaan membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan. Perusahaan bekerja sama dengan
beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung program
tersebut. Perusahaan
juga mengikutsertakan karyawannya dalam program
jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek. Perusahaan
memberikan kesempatan
cuti tahunan selama 12 hari per tahun dan cuti
panjang diberikan selama 60 hari per enam tahun.
Untuk melengkapi
pelaksanaan cuti
tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti panjang dan tunjangan
rekreasi.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
Perusahaan menyediakan
uang pindah
bagi karyawan
Perusahaan yang
memasuki masa
bebas tugas MBT. Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama
dengan Serikat
Pekerja Perkebunan
Tingkat Perusahaan untuk menyelenggarakan Santunan
Hari Tua ³6+7´
dan Penghargaan Masa Kerja ³30.´
dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan dalam bentuk uang maupun benda.
The company
provides the
opportunity annual leave for 12 days per year and long
service leave given for 60 days per six years. To complete the implementation of
such leave, the Company granted annual leave allowances, long service leave benefits
and recreational benefits.
Perusahaan menyediakan fasilitas 2 dua rumah sakit milik Perusahaan dan balai pengobatan
kebun yang
tersebar di unit-unit
kerja milik
Perusahaan untuk
menunjang program
pemeliharaan kesehatan
bagi karyawan,
pensiunan dan
batihnya. Untuk
memperluas layanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan
batihnya, Perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai rumah sakit swasta dan pemerintah,
serta bekerja sama dengan PTPN-PTPN lain. Tantiem is reserved base on management
estimation for Directors and Commissioners. An amounting of tantiem determined and
authorized through
Annual Shareholders
Meeting RUPS and charged to expense of the current year.
Jasa Produksi dicadangkan berdasarkan estimasi Manajemen Perusahaan dan disahkan oleh Rapat
Umum Pemegang saham RUPS, dibukukan sebagai beban expense tahun berjalan.
The Company
financed life
insurance program for employees. The company works
with several insurance companies to support the
program. Company
employees also
participated in the labor insurance program in PT Jamsostek.
The Company entered into an agreement with
Enterprise-class Plantation
Workers Union
to organize
Retirement Benefits
SHT and Gratuity PMK whereby the appreciation of the employees expressed in
the form of money or objects.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Tantiem dicadangkan
berdasarkan estimasi
manajemen perusahaan
untuk Direksi
dan Komisaris. Jumlah tantiem untuk setiap tahun buku
ditetapkan dan
disahkan oleh
Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS dan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.
40
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
3.14.
Laba Rugi Bersih Per Saham Dasar Basic earningsLoss Per Share
Pajak Penghasilan Income Tax
3.15.
Deferred tax liabilities are recognized for all deductible temporary differences , as long as most likely to be
utilized to reduce taxable income in the future, while deferred tax assets arising from future tax benefits and
unused tax losses to be compensated will be recognized to the extent the amount future taxable profit will be
available against future tax benefits and unused tax losses can still be used. Correction to tax obligations are
recorded when an assessment letter SKP is received or, if filed an objection or appeal, when the results of the
appeal or the appeal is determined. Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba-rugi bersih per saham
dasar dihitung dengan cara membagi laba-rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang
saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah
tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Deferred tax is measured using applicable tax rates or substantively applicable at the balance sheet date.
Deferred tax is charged or credited in the income statement.
3.15.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for future tax consequences attributable
to differences between carrying amounts of assets and liabilities for
financial reporting with tax bases of assets and liabilities. Mulai tahun 2009, pembagian tantiem diperlakukan sebagai
beban dalam laba rugi tahun berjalan berdasarkan taksiran laba tahun yang dianggarkan RKAP.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal
neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi.
3.16.
income tax of income expense is the aggregate amount of i current tax and ii deferred tax are calculated in the
Income Statement. This account is served by detailing the elements of current tax expense and Deferred
tax income expense.
Profits payout are not treated as expenses expense, but as a distribution deduction from retained earnings.
3.16.
Pembagian laba tersebut tidak diperlakukan sebagai beban expense melainkan sebagai distribusipengurang saldo laba.
Penghasilan beban pajak penghasilan merupakan jumlah agregat i pajak kini current tax dan ii pajak tangguhan
deffered tax yang diperhitungkan dalam laporan laba - rugi. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak
kini dan penghasilan beban pajak tangguhan. The Company calculates income tax based on the
Statement of Financial Accounting Standards SFAS No. 46, Accounting for Income Taxes. Current tax expense
is determined based on taxable profit for the period is calculated based on prevailing tax rates .
Penggunaan saldo
laba yang
dilakukan atas
dasar KeputusanRisalah Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
diperlakukan sesuai
dengan isi
keputusan tersebut.
Penggunaan tersebut meliputi, tetapi tidak terbatas pada pembagian dividen, penyisihan saldo laba ke cadangan
umum, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. The use of retained earnings made
ࣱࣱRQ the basis of
Decision Annual Shareholders Meeting RUPS to be treated in accordance with the decision. Use of these
include, but are not limited to dividend payments, allowance for retained earnings to general reserve, and
the Partnership Program and Community Development PKBL.
Perusahaan menghitung
pajak penghasilan
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 46,
tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
yang boleh
dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang
dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa
mendatang
akan memadai
untuk dikompensasi
dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih
dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak SKP diterima atau, jika
mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.
In accordance with SFAS No. 56, Profit and loss per share is calculated by dividing profit and net loss
available to shareholders by the weighted average shares issued and fully paid during the year.
Penggunaan Saldo Laba Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
3.14. SUMMARY
OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING POLICIES
continued
The Usage of Net Profit Based-on The Minutes of Annual Shareholders Meeting
Starting in 2009, distribution of tantiem to be treated as an expense in profit loss current year based on
estimated that the budgeted income year RKAP.
41
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. 3.
Pajak Penghasilan lanjutan Income Tax continued
Informasi Segmen Usaha Business Segment Information
Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai
ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan
a penghasilan
neto komersial,
b penghasilan yang dikenakan PPh. final dan yang tidak
termasuk obyek pajak, c penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan d pengurangan penghasilan neto.
All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the financial statement bases
are recognized as deferred income tax balance sheet liability method. However, deferred income taxes are not
taken into account if it arises from initial recognition of assets or liabilities of the merger transaction other than a
company that at the time of the transaction does not affect profit or loss or tax accounting.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban
di dalam
laporan keuangan
dengan dasar
pengenaan pajaknya
diakui sebagai
pajak penghasilan
tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul
dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak
mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
Deferred tax assets and liabilities arising from the calculation of income expense, deferred tax on the
balance sheet date, should be presented separately as assets or liabilities non-current and the numbers are
offset and presented on a net basis. Current tax expense is the calculation of corporate
income tax liability based on tax provisions according to tax regulation, by calculating a the commercial net
income, b Income with final tax imposed and non tax object Income, c positive and negative fiscal adjustment,
and d reduction of net income.
Preparation of Financial Statements in accordance with generally
accepted accounting
principles requires
management to
make estimates
estimates and
assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and
liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the
reporting period. Actual results may differ from those estimated assessed.
Use of Estimates Penggunaan Estimasi
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
continued
3.16.
3.17.
Penyusunan Laporan
Keuangan sesuai
dengan prinsip
akuntasi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen untuk
membuat estimasitaksiran
dan asumsi
yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan
aset dan
kewajiban kontinjensi
pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda
dari jumlah yang diestimasiditaksir. Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil
perhitungan pendapatan beban pajak tangguhan pada
tanggal neraca, harus disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban
µWLGDN ODQFDU¶
non current dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto.
3.16.
Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 Revisi
2000, yang
mensyaratkan penyajian
informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis.
Sesuai dengan
struktur organisasi
dan manajemen
perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan
segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha
yang berbeda.
Pelaporan segmen
sekunder ditentukan
berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha perusahaan. Lihat Catatan 38.
Segment information is presented in accordance with PSAK
No. 5
Revised 2000,
which requires
the presentation of financial information by business segment
and geographical segment. In accordance with the organizational structure and management of the company
and subsidiaries as well as internal reporting systems, the primary segment reporting of financial information is
presented based on business segments where risk and return are influenced by different types of business
activities. The secondary segment reporting is determined based
on the
geographical location
of company
operations. See Note 38.
3.17.
3.18. 3.18.
42
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
4. KAS DAN SETARA KAS
4. CASH AND CASH EQUIVALENT
Kas Giro Bank
Bank Rupiah
Rupiah Pihak Hubungan Istimewa
Related Parties
Catatan 3.3 See Note 3.3
PT Bank Mandiri Persero, Tbk PT Bank Mandiri Persero, Tbk
PT Bank Agroniaga PT Bank Agroniaga
PT Bank BRI Persero, Tbk PT Bank BRI Persero, Tbk
PT Bank BNI 1946 Persero, Tbk PT Bank BNI 1946 Persero, Tbk
PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri
Valuta Asing Foreign Exchange
PT Bank Mandiri Persero, Tbk PT Bank Mandiri Persero, Tbk.
2010; USD 1,158,916.01 2010; USD 1,158,916.01
dan 2009; USD 1,912,974.41 and 2009; USD 1,912,974.41
PT Bank Mandiri Persero, Tbk PT Bank Mandiri Persero, Tbk.
2010; EURO 24,812.37 2010; EURO 24,812.37
dan 2009; EURO 24,860.40 and 2009; EURO 24,860.40
PT Bank Agroniaga PT Bank Agroniaga
2010; USD 24,440.31 2010; USD 24,440.31
dan 2009; USD 989,377.87 and 2009; USD 989,377.87
PT Bank BRI Persero, Tbk PT Bank BRI Persero, Tbk
2010; USD 203,479.42 2010; USD 203,479.42
dan 2009; USD 536,952.98 and 2009; USD 536,952.98
PT Bank BNI 1946 Persero, Tbk PT Bank BNI 1946 Persero, Tbk
2010; USD Nihil 2010; USD Nil
dan 2009; USD 2,016.44 and 2009; USD 2,016.44
Sub Jumlah Rekening Giro pada Pihak Hubungan Istimewa
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
PT Bank International Indonesia PT Bank International Indonesia
PT Bank Jatim PT Bank Jatim
Valuta Asing Foreign Exchange
PT Bank International Indonesia PT Bank International Indonesia
2010; USD Nil 2010; USD Nil
dan 2009; USD 4,855.78 and 2009; USD 4,855.78
Rekening Deutchmark Rekening Deutchmark
2010; EURO 3,007.58 - 2010; EURO 3,007.58 -
dan 2009; EURO 3,007.58 and 2009; EURO 3,007.58
Sub Jumlah Rekening Giro pada Pihak Ketiga
Jumlah Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalent
Sub Total 12.765.691.623
2.094.303.245 Dec 31, 2009
42.410.288 873.987.296
Sub Total Sub Jumlah
45.644.332 40.631.594
7.517.862
86.275.926 35.957.995
35.957.995 Sub Jumlah
335.856.297 9.300.151.978
5.047.358.012
8.322.980 10.420.309.637
17.981.959.454 150.760.423
Sub Total
711.461.458
46.663.758.092 -
31 Des 2010
296.651.485 8.097.971.314
Sub Jumlah 225.506.560
43.475.857 21.132.645.354
219.742.827 1.829.483.465
20.863.662.937
31 Des 2009 Saldo kas dan setara kas yang dimiliki Kantor Pusat dan Kebun
dengan rincian sebagai berikut:
18.954.536 13.581.770.889
32.684.280.277 Cash on Hand
Sub Jumlah
- Dec 31, 2010
302.259.339
The balances of cash and cash equivalent held at Head Office and Estate are as follows:
95.447.587 Sub Account Number in third
parties 46.266.051.166
Sub Total Account on Related Parties
Cash and cash equivalents are not used as collateral for loans and other borrowings.
- -
7.517.862 9.171.661
Sub Total
Saldo kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya.
848.681 5.580.681.835
10.419.813.846 -
1.805.828.021
43
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII PERSERO
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 For the Year Ended December 31, 2010
Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated With Comparative Balance for the Year
Ended December 31, 2009 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
5. PIUTANG USAHA