Komoditi Commodity
Produktivitas per Ha. Productivity per Ha
Semula Since
Sasaran Target
- Karet Rubber
1.300 Kg 1.700 Kg
- Kopi arabika Arabica Cofee
800 Kg 1.000 Kg
- Kopi Robusta Robusta Cofee
1.000 Kg 1.200 Kg
- Kakao Edel Edel Cocoa
800 Kg 1.000 Kg
- Kakao Bulk Bulk Cocoa
1.000 Kg 1.500 Kg
- Teh Tea
2.000 Kg 2.200 Kg
b. Mengoptimalkan penggunaan
bahan organik dan mengaplikasikan pupuk secara progresif sebagai
upaya untuk meningkatkan produksi serta melakukan konservasi lahan.
c. Pengelolaan areal komoditi : -
Karet Menambah
areal tanaman
Karet dari areal Kopi Robusta, Kakao Edel dan Kakao Bulk.
Sedangkan areal tanaman Karet yang produktivitasnya rendah
karena faktor kesesuaian lahan dikonversi ke tanaman aneka
kayu atau tanaman semusim.
- Kopi Robusta
Pada lahan yang kurang sesuai S3 ditanami aneka kayu.
- Teh
1. Areal yang
mempunyai kemiringan 45° dialihkan
menjadi tanaman
aneka kayu.
2. Penggunaan mesin
petik sebagai
alternatif pemenuhan tenaga petik.
2. Tanaman Aneka Kayu dan Tanaman Semusim
a. Tanaman Sengon Mempertahankan populasi tanaman
dengan melakukan penanaman yang diarahkan pada areal yang kurang
sesuai untuk tanaman perkebunan S3, heaten TM perkebunan tua dan
areal-areal marginal serta lahan- lahan curah, pinggir jalan dan tepi
hutan. b. Optimize the organic land utilization
and progressively apply the fertilizer to improve the production and conserve
the land.
c. Management of commodity area : -
Rubber Expand the area for rubber from
the area of Robusta Cofee, Edel Cocoa and Bulk Cocoa. For rubber
area with the low productivity is converted to various timber plant
or seasonal plant.
- Robusta Cofee
Less adjustable land S3 is planted with various various timber.
- Tea
1. Area with slope more than 45° is changed and planted
with various timber. 2. Use picking machine as the
alternative way to fulill the picking manpower.
2. Various timber and Seasonal Plant
a. Sengon Maintain the plant population by
planting at the less adjustable land for plantation plant S3, heaten TM old
plantation, marginal areas and edge of streets and forests.
Sasaran produktivitas tanaman perkebunan :
Productivity objective of plantation plant :
119
PTPN XII PERSERO
2010 ANNUAL REPORT
Maintain the area by replanting Sengon at the area which has been
fully cut planting year 2002 and 2003, except that area is programmed
to be returned as plantation plant area. Conduct spacing out by selective
cutting to get the optimum trunk twist with high selling value.
Improve the product quality with better management system and
to reduce the discarded products. Diversiication is also conducted to the
primary processed various timber to improve the level of selling value.
Improve the added value by having business partnership of management
and marketing to the best possible price.
b. Balsa, Jabon, Gmelina and other Various timber.
Plant the plant with high economical value and function to maintain and
repair the micro climate at the borders of the plantation, bulk area, edge of
streets and forests.
Plant Balsa, Jabon, Gmelina and other various timber at the areas which do
not suit for Sengon.
c. Horticultural and Seasonal Plant Plant self management sugar cane
as an efort to achieve the optimum revenue margin.
Having partnership cooperation or self management by utilizing the idle
land to plan seasonal plants like corn, peanut, watermelon, chilly, and other
beneicial plants.
Develop horticultural plants with high economical value and is adjusted with
the properness of the local plantation are, i.e. strawberry, tangerine, grape,
apple, longan, dragon fruit, durian, mango, papaya, avocado etc.
Mempertahankan areal
dengan replanting tanaman Sengon pada
areal yang telah ditebang habis tahun tanam 2002 dan 2003, kecuali
areal tersebut akan diprogram untuk dikembalikan sebagai areal
tanaman perkebunan. Melaksanakan penjarangan dengan melakukan
penebangan secara selektif untuk mendapatkan lilit batang yang
optimal serta nilai jual yang tinggi.
Meningkatkan kualitas produksi dengan sistem manajemen yang
lebih baik sehingga menekan produk afkir. Di samping itu juga melakukan
diversiikasi produk hasil olahan kayu primer untuk meningkatkan
nilai jual.
Meningkatkan nilai tambah dengan melakukan kerjasama kemitraan
pengolahan dan
pemasaran sehingga diperoleh harga yang
cukup baik the best possible price. b. Tanaman Balsa, Jabon, Gmelina dan
Kayu Lainnya. Melakukan penanaman tanaman
yang memiliki
nilai ekonomis
tinggi yang
juga berfungsi
untuk mempertahankan
serta memperbaiki
mikroklimat di
perbatasan kebun, areal curah, pinggir jalan, sela serta tepi hutan.
Melakukan penanaman Balsa, Jabon, Gmelina dan Kayu lainnya pada areal
yang tidak sesuai untuk tanaman Sengon.
c. Tanaman Hortikultura dan Semusim Melakukan penanaman swakelola
tanaman tebu sebagai upaya meraih margin pendapatan yang optimal.
Melakukan kerjasama kemitraan atau swakelola dengan memanfaatkan
lahan tunggu untuk penanaman tanaman semusim seperti jagung,
kacang tanah, semangka, cabe, melon serta tanaman lain dengan
pola saling menguntungkan.
Mengembangkan tanaman
hortikultura bernilai ekonomis tinggi yang disesuaikan dengan kelayakan
lahan kebun setempat, antara lain: strawberry, jeruk keprok, anggur,
apel, lengkeng, buah naga, durian, mangga, pepaya, alpukat dll.
120
LAPORAN TAHUNAN 2010
PTPN XII PERSERO
3 Teknik dan Pengolahan
Memaksimalkan penggunaan sumber daya energi yang ada di kebun, antara
lain: sinar matahari, bahan bakar kayu dan sekam kopi untuk proses pengeringan,
memanfaatkan sumber air yang ada di Kebun sebagai penggerak Micro Hydro
Power untuk mengganti PLTD.
Menerapkan sistem jaminan mutu Utz Kapeh kopi, Hazard Analysis
Critical Control Point HACCP teh serta manajemen ISO 9001 karet
secara konsisten dan penerapan GMP Good Manufacturing Practices pada
pengolahan seluruh komoditi.
Mengembangkan produk loss pack baik dari mutu lokal maupun mutu ekspor
seiring dengan semakin banyaknya produsen Teh kemasan skala home
industri.
Membuka peluang pasar baru dengan memproduksi green bean mutu premium
dalam kemasan skala kecil 1 defect dengan merk Industri Hilir.
Mengembangkan usaha baru yaitu produksi gula tebu, Cafe Rollaas, Wisata
Agro di kebun-kebun, Veneer dan pabrik teh hijau.
3.2. Strategi Bidang Pemasaran 1. Komoditi Perkebunan
Komoditi Perkebunan
merupakan “barang komoditi” commodities goods,
di mana posisi tawar lebih berpihak kepada pembeli buyer’s market dan
terbentuknya harga sangat dipengaruhi oleh kondisi supply dan demand di pasar
dunia, maka strategi bidang pemasaran yang ditempuh antara lain, untuk
komoditi :
a. Karet
• Menjaga konsistensi mutu yang
dihasilkan. •
Perencanaan penjualan selain disesuaikan persediaan barang,
ketepatan dalam penyiapan barang sesuai jadual pengapalan,
juga
mempertimbangkan trend harga komoditi, kapasitas
gudang serta kebutuhan modal kerja.
• Penjualan dilakukan melalui
tender dan free sale yang dilaksanakan oleh PT KPBN
3 Techniques and Management
Maximize the utilization of energy resources at the plantations, i.e. sun ray,
irewood, cofee husk for drying process, utilize the water at the plantation as the
activator of Micro Hydro Power replacing Electrical Power Activator.
Consistently implement
the quality
standard system of Utz Kapeh cofee, Hazard Analysis Critical Control Point
HACCP tea and Management of ISO 9001 rubber and implement Good
Manufacturing PracticesGMP in the management of all commodities.
Improve the loss pack product either from the local or export quality as for the higher
producer of packed tea for home industry scale.
Open the opportunity of new market by producing premium quality of green bean
in small scale packaging 1 defect using the brand of downstream industry.
Improve the new business i.e. sugar cane production, Cafe Rollaas, Agro Tourism
at the plantations, Veneer and green tea factory.
3.2. Marketing Strategy
1. The commodity of plantation The
commodity of
plantation is
the commodities goods, where the bargaining position is more on the
buyer’s market and the decided price is very influenced by the Supply and
Demand condition in the world market. Therefore, the marketing strategy used
are the following :
a. Rubber •
Consistency in the product quality.
• Selling plan is adjusted not only
to the good supply, promptness in preparation of good shipping
schedule, but also to consider the commodity price trend, the
warehouse capacity and Work Capital need.
• Selling is done through the Tender
and Free Sale done by KPBN PTPN Jakarta. The selling price is based
121
PTPN XII PERSERO
2010 ANNUAL REPORT
on the market strength as guided by SICOM and the world market
condition. •
Apart from maintaining the traditional market segment, it
keeps finding out new market and improve the optimum
premium especially for Small Bale.
b. Cofee •
Consistency in the product quality.
• As coffee is a daily product, in
order to maintain the price in the market, the marketing system is
done by considering between the initial supply, the estimate
current yearly production and considering the production and
price trend of commodity in world market.
• Selling system is done by opening
Long Term Contract, Free Sales Outright Sales and Tender system.
While the price refers to the London Terminal Market LTM
and NY ”C” and keeps paying attention to the market selling
strength.
• Marketing Policy of PT KPBN and
PTPN XII Persero is to maintain the traditional buyers which have
been existing for a long time. PTPN XII Persero recently very
actively participates in various exhibitions, not only outside
the country Italy, Korea, USA, Australia etc but also inside the
country, with the expectation to get more new buyers and new
destinations.
c. Cocoa •
Consistency in the product quality.
• Selling plan is adjusted not only
to the good supply, promptness in preparation of good shipping
schedule, but also to consider the commodity price trend, the
warehouse capacity and Work Capital need.
Jakarta, harga jual berdasarkan kekuatan
pasar yang
berpedoman SICOM
serta kondisi pasar dunia.
• Di samping mempertahankan
pangsa pasar tradisional, tetap berupaya mencari pasar baru serta
meningkatkan premium mencapai optimal khususnya Small Bale.
b. Kopi •
Konsistensi terhadap mutu yang dihasilkan.
• Karena produksi kopi bukan daily
product, maka untuk menjaga eksistensi
di pasar,
sistem pemasaran kopi dilaksanakan
dengan memperhatikan antara persediaan
awal, estimasi
produksi tahun berjalan dan mempertimbangkan produksi
serta trend harga komoditi di pasar dunia.
• Sistem penjualan dilaksanakan
dengan membuka
kontrak jangka panjang LTC , penjualan
secara langsung free sales outright sales dan sistem tender,
sedangkan harga berpedoman pada London Terminal Market
LTM dan NY “C” dengan tetap memperhatikan kekuatan daya
beli pasar.
• Kebijakan pemasaran PT KPBN
dan PTPN XII Persero adalah tetap mempertahankan pembeli
tradisional yang yang sudah lama terbentuk, dan PTPN XII
Persero akhir-akhir ini sangat aktif mengikuti setiap pameran,
khususnya yang diadakan di luar negeri Italia, Korea, USA,
Australia di samping pameran di
dalam negeri,
dengan harapan mendapatkan pembeli
dan destinasi baru. c. Kakao
• Konsistensi terhadap mutu yang
dihasilkan. •
Perencanaan penjualan selain disesuaikan persediaan barang,
ketepatan dalam penyiapan barang sesuai jadual pengapalan,
juga mempertimbangkan trend harga komoditi dan kapasitas
gudang serta kebutuhan modal kerja.
122
LAPORAN TAHUNAN 2010
PTPN XII PERSERO
• Penjualan dilakukan melalui PT
KPBN Jakarta yang dilaksanakan baik melalui tender maupun
free sale, harga sesuai kekuatan pasar berpedoman pada LTM
dan NY “C” serta kondisi pasar dunia.
• Mempertahankan
pembeli tradisional yang sudah ada dan
berusaha mencari pangsa pasar baru.
d. Teh •
Konsistensi terhadap mutu yang dihasilkan.
• Perencanaan penjualan Teh
dibuat berdasarkan
bulan produksi, dan pembuatan mutu
produk yang akan dipasarkan selalu mengikuti trend harga di
pasar dunia.
• Penjualan dilakukan melalui
auction dan free sale oleh PT KPBN Jakarta Dubai dan
PTPN XII Persero dengan harga berpedoman pada supply
dan demand serta hasil tender di pasar dunia Mombasa,
Colombo, Kenya, India .
• Selain
mempertahankan pembeli tradisional yang sudah
ada, PT KPBN Jakarta berupaya aktif mencari pangsa pasar
baru dengan mengikuti setiap pameran
khususnya yang
diadakan di luar negeri.
2. Aneka Kayu dan Komoditi Lainnya
• Merencanakan penjualan sesuai
ketersediaan barang. •
Ketepatan penyerahan barang. •
Memantau perkembangan harga di pasar.
• Mencari segmen pasar baru di
antaranya merintis kerjasama untuk produk hilir.
3.3. Strategi Bidang Unit Usaha Industri Hilir
Dalam rangka pengembangan usahanya, Bidang Unit Usaha Industri Hilir menempuh
langkah-langkah strategis : a. Merintis
pelaksanaan sentralisasi
produksi dan pengawasan di satu kawasan.
• Selling is done through the Tender
and Free Sale done by KPB PTPN Jakarta, the selling price is based
on the market strength as guided by LTM and NY ”C” and the
condition of world market.
• Maintain the current traditional
buyers and keeps trying to find out new market segment.
d. Tea •
Consistency in the product quality.
• Selling plan is prepared based
on the production month. The product to be marketed always
follows the price trend in the world market.
• Selling is done through Auction
and Free Sale by KPB PTPN Jakarta, and the price refers to the demand
and tender result in world market Mombasa,
Colombo, Kenya,
India and Rusia. •
Apart from maintaining the current traditional buyers, KPB
PTPN Jakarta actively keeps trying to ind out new market segment
and participating in exhibitions particularly outside the country.
2. Various timber and Other Commodities
• Plan the selling as per the good
supply. •
Prompt good delivery. •
Monitor the price in the market. •
Find out new market segment, for example having cooperation for
downstream product.
3.3. Downstream Industry Strategy
In order to develop the Downstream Industry Business Unit, the strategy used is the
following: a. Introduce the production centralization
and monitoring at one area.
123
PTPN XII PERSERO
2010 ANNUAL REPORT
b. Melakukan upaya penguatan brand image melalui peningkatan promosi di
berbagai media dan event. c. Melakukan
evaluasi produk
dan perubahan disain kemasan.
d. Memperluas jaringan pemasaran produk premium melalui penambahan Unit Cafe
maupun produk reguler melalui pasar retail termasuk modern market.
e. Membangun pabrik pengemasan Air Minum Dalam Kemasan.
3.4. Strategi Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun 2010 serta mendukung perencanaan
pengembangan usaha bidang lainnya, maka Bidang Perencanaan dan Pengembangan
menetapkan
strategi pembangunan
dan pengembangan bisnis baru dengan menggali potensi sumber daya yang ada dan
memanfaatkan teknologi terapan.
3.5. Strategi Bidang Keuangan
a. Strategi biaya rendah Eisiensi dilakukan di semua aspek
kegiatan usaha. Ditempuh upaya pengurangan overhead cost sehingga
biaya yang dikeluarkan betul-betul mendukung
proses produksi
dan meningkatkan produktivitas.
b. Prioritas pendanaan investasi Pemanfaatan dana untuk investasi
dilakukan sangat selektif. Investasi baru di bidang tanaman bersifat skala
prioritas pada tanaman yang potensial meraih produktivitas tinggi sampai
kondisi likuiditas perusahaan membaik.
Dana investasi diprioritaskan untuk melanjutkan investasi tanaman yang
telah dilaksanakan. Investasi baru di bidang tanaman diprioritaskan pada
tanaman yang berpotensi meraih produktivitas tinggi serta tanaman lain
dan hortikultura berjangka pendek + 1 tahun yang dapat menambah
pendapatan.
c. Prioritas sumber pendanaan. Investasi
diusahakan hanya
menggunakan dana sendiri dan sangat selektif
jika harus
menggunakan dana perbankan. Pendapatan dari
hasil eksploitasi tanaman aneka kayu, b. Promote the brand image through
promotions at various media and events.
c. Evaluate the product and change the packaging design.
d. Widen the premium product marketing network through the additional units of
Cafe or regular product though the retail market including modern market.
e. Develop packaging factory for Packed Drinking Water.
3.4. Planning and Development Strategy
In order to improve the company performance in 2010 and support the development plan of
other units, the Planning and Development department established the development of
new business by digging the potential resources and utilize the application technology.
3.5. Financial Strategy
a. Low cost strategy Eiciency is implemented at all aspects of
business by reducing the overhead cost so the cost supports the production process
and improve the productivity.
b. Priority to investment funding Funding for investment is selectively
implemented. New
investment on
plantation is prioritized to the potential plants which achieves high productivity
until the liquidity condition of the company gets better. The investment
fund is priotisized to continue the plant investment which has been conducted.
New investment is prioritized to the potential plants which achieves high
productivity and other plants and horticulture long term + 1 year which can
add revenue.
c. Priority on funding resources. Investment is planned only to use self fund
and is very selective in case of using the fund from the bank. The revenue as the
result of exploitation of various timber, other plants and horticulture would be
124
LAPORAN TAHUNAN 2010
PTPN XII PERSERO
tanaman lain dan hortikultura dijadikan sumber dana untuk membiayai investasi
tanaman pokok yang tertunda.
3.6. Strategi Satuan Pengawasan Intern
Strategi Satuan Pengawasan Intern tahun 2010 meliputi :
a. Peningkatan kualitas internal auditor melalui program pembinaan, pendidikan
dan pelatihan. b. Perencanaan
pelaksanaan assesment
tenaga auditor dari intern bagian SPI maupun dari bagian atau unit kerja
lain dalam rangka memperoleh tenaga auditor yang lebih profesional.
c. Melakukan berbagai
upaya untuk
membantu manajemen dalam mencapai perusahaan
yang Good
Corporate Governance.
d. Melakukan evaluasi
atas proses
pengendalian kegiatan pengelolaan perusahaan.
used as funding resources to fund the delayed main plant investment.
3.6. Internal Audit Unit Strategy
Internal Audit Unit Strategy in 2010 includes : a. Improve the quality of internal auditor
through education and training. b. Plan to conduct assessment for internal
auditor from Labor Union or other business unit in order to get more professional
auditor.
c. Conduct eforts to assist the management in
achieving the
Good Corporate
Governance Company. d. Evaluate the control process of company
management.
PTPN XII Persero telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada Stakeholders
termasuk laporan keuangan publikasi dan telah melaporkannya kepada Stakeholder sesuai peraturan
perundang-undangan dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
PTPN XII Persero telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan non-keuangan dengan tata
cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan PTPN XII Persero Indonesia tentang
transparansi kondisi keuangan PTPN XII Persero. PTPN XII Persero telah menginformasikan produk
dan kinerja secara umum PTPN XII Persero melalui website dan media massa lainnya.
PTPN XII Persero has made the inancial and non- inancial condition transparent to the Stakeholders
including the publication of inancial report and has reported to the Stakeholders as per the current laws and
principles of Good Corporate Governance.
PTPN XII Persero has prepared and presented the inancial and non-inancial report in such a way and
types and coverage as stated in the rules of PTPN XII Persero Indonesia regarding the transparency
of inancial condition of PTPN XII Persero. PTPN XII Persero has informed the products and perfoemance
to the public through the website and other mass media.
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN
TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITION
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SHARE OWNERSHIPP OF MEMBER OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak memiliki saham dari modal tersetor baik
pada PTPN XII Persero maupun anak perusahaan. Hal ini dikarenakan, Pemegang Saham PTPN XII
Persero adalah Negara Republik Indonesia. Members of Board of Commissioners and Directors do
not own any share from the submitted capital either to PTPN XII Persero or to any subsidiary. This is because
the shareholder of PTPN XII Persero is the State of the Republic of Indonesia.
125
PTPN XII PERSERO
2010 ANNUAL REPORT
Pelaksanaan remunerasi dan pemberian fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris PTPN XII Persero tiap
bulan Tahun 2010 dilaksanakan sebagai berikut: The remuneration and the facilities for Directors and
Board of Commissioners of PTPN XII Persero are released every month in 2010 as the table below :
REMUNERASI BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS, YANG DITERIMA PADA TAHUN 2010
REMUNERATION FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS, RECEIVED IN 2010
Direksi Board of Director
No. Nama
Name Jabatan
Position Gaji
Salary Fasilitas
Rumah Jabatan Oicial
Residence Tunjangan
Utilitas Utility
Allowance Gaji Bruto
Gross Salary 1
Ir. Nurhidayat, MM
Direktur Utama President Director
58.767.000,- -
- 58.767.000,-
2 Ir. Danu Rianto
Direktur Produksi Production Director
52.890.300,- 13.950.000,-
4.158.000,- 71.025.300,-
3 Drs. Sahala Hutasoit
Direktur Keuangan Financial Director
52.890.300,- -
- 52.890.300,-
4 Ir. Soewarno, MM
Direktur SDM Umum HR General Afair Director
52.890.300,- -
- 52.890.300,-
5 Ir. H. Sugeng Budi R.
Direktur Pemasaran Renbang Marketing Plan, Development Director
52.890.300,- 13.950.000,-
4.158.000,- 71.025.300,-
270.328.200,- 27.900.000,-
8.370.000,- 306.598.200,-
Dewan Komisaris
No. Nama
Name Jabatan
Position Honor
Honorarium Tunjangan
Transportasi Transport
Allowance
Tunjangan Transportasi
Communication Allowance
Jumlah Dibayarkan
Amount Paid
1 Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
Komisaris Utama President Commissioner
23.506.800,- 4.701.000,-
1.175.000,- 29.382.800,-
2 Drs. Abdul Djalil Madjid, MM
Komisaris Commissioner
21.156.120,- 4.231.000,-
1.058.000,- 26.445.120,-
3 Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
Komisaris Commissioner
21.156.120,- 4.231.000,-
1.058.000,- 26.445.120,-
4 Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
Komisaris Commissioner
21.156.120,- 4.231.000,-
1.058.000,- 26.445.120,-
5 Hambra, SH, M.Hum
Komisaris Commissioner
21.156.120,- 4.231.000,-
1.058.000,- 26.445.120,-
108.131.280,- 21.625.000,-
5.407.000,- 135.163.280,-
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
FINANCIAL RELATIONSHIP AND FAMILY RELATIONSHIP OF MEMBER OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Di tahun 2010, antara anggota Dewan Komisaris dan
anggota Direksi PTPN XII Persero maupun anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi, masing-
masing tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua baik vertikal maupun
horisontal. In 2010, between the member of Board of Commissioners
and member of Directors of PTPN XII Persero do not have any family relationship until the second level either
vertical or horizontal.
126
LAPORAN TAHUNAN 2010
PTPN XII PERSERO
SHARE OPTION DIREKSI DAN KARYAWAN
SHARE OPTION OF DIRECTORS AND EMPLOYEES
RATIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
RATIO OF HIGHEST AND LOWEST SALARIES
Share option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat yang
dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka penawaran saham atau
penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat PTPN XII Persero, dan yang telah diputuskan dalam RUPS danatau
Anggaran Dasar PTPN XII Persero. Pada Tahun 2010, PTPN XII Persero tidak melakukan share option.
Share option is the option to buy the share by the member of Board of Commissioners, Directors or any
other Personnel through the share option relating to the provision of compensation given to member of Board
of Commissioners, Directors and any other Personnel of PTPN XII Persero. This has been established In the
Annual General Shareholders Meeting andor the Statutes of PTPN XII Persero. In 2010, PTPN XII Persero
did not do any share option.
Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut status perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang- undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan
keluarganya atas status pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukannya.
Informasi di bawah ini menjelaskan perincian rasio gaji tertinggi dan terendah pada tahun 2010 dalam
skala perbandingan sebagai berikut: Salary is the employee’s right received and stated in
the form of cash as the service fee from the company or employer to the employee which is established and
paid as for the status of working agreement, contract or lawsregulations, including the allowance for the
employee and hisher family as for the status of work andor service heshe has carried out.
The detail of highest and lowest salary ratio In 2010 in the comparison scale is shown on the Table below :
Unit Tertinggi
Higher Terendah
Lowest Kantor Direksi
Head Oice
15.279.387 1.338.415
Kebun
Plantations
15.308.387 887.415
Benturan kepentingan terjadi apabila Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
Pejabat, Pegawai Pengambil Keputusan atau seorang Pelaksana membuat suatu keputusan, dimana
keputusan tersebut menyangkut kepentingan pribadi dari orangpihak yang mengambil keputusan
tersebut termasuk kepentingan anggota keluarganya atau ailiasi. Dalam kondisi demikian, maka sangat
besar kemungkinan keputusan tersebut tidak independen, sehingga berpotensi merugikan atau
mengurangi keuntungan PTPN XII Persero.
Pada tahun 2010, di PTPN XII Persero tidak ditemukan hal-hal yang menyangkut benturan kepentingan.
A conlict of interest might happen in case the Shareholder, member of Board of Commissioners,
member of Directors, Personnel, Employee, Decision Maker or Executive make a decision, of which the
decision relates to the personal interest or a person party who makes the decision, including the interest of
hisher family or ailiation. In such a condition, it is very possible the decision made is not independent, and is
potential to cause any loss or reduce the proit of PTPN XII Persero.
In 2010, PTPN XII Persero, there was no conlict of interest happened.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST
127
PTPN XII PERSERO
2010 ANNUAL REPORT
PEMBELIAN SAHAM DAN OBLIGASI KEMBALI
BUY BACK SHARES AND BUY BACK OBLIGATION
Pembelian Saham dan Obligasi Kembali adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah
diterbitkan PTPN XII Persero dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata
cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam tahun 2010, PTPN XII Persero tidak melakukan buy back terhadap saham dan obligasi
yang diterbitkan. Buy back shares or buy back obligation is an efort to
reduce the total of shares or obligation issued by PTPN XII Persero by buying back the shares or the obligation,
of which the term of payment is released as per the current rules.
In 2010, PTPN XII Persero did not do any buy back to any share or obligation.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY OF THE COMPANY
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dalam PTPN XII Persero disebut dengan Program
Kemitraan Bina Lingkungan PKBL. Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Corporate Secretary.
Dalam hal ini, Corporate Secretary merupakan kepanjangan tangan Direksi dalam mengoordinir
pelaksanaan PKBL. Pada tahun 2010, PTPN XII Persero melaksanakan kegiatan PKBL dengan
kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
a. Program Kemitraan dengan realisasi anggaran tahun 2010 sebesar Rp4.259.000.000,- empat
miliar dua ratus lima puluh sembilan juta rupiah. b. Program Bina Lingkungan realisasi anggaran
tahun 2010 sebesar Rp2.171.979.430,- dua miliar seratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus
tujuh puluh sembilan ribu empat ratus tiga puluh rupiah.
Untuk periode Januari - Desember 2010, PTPN XII Persero memberikan bantuan dana hibah
untuk kegiatan sosial kemasyarakatan membantu peningkatan sektor Pendidikan, Kesehatan, Sarana
Prasarana Umum, Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam antara lain hibah bibit dalam rangka One Billion
Indonesia Trees OBIT121.835 pohon dan tidak memberikan bantuan untuk kegiatan politik.
The social and environment responsibility of PTPN XII Persero is called Environment Development
Partnership Program. This program is conducted by the Corporate Secretary, as the representative of Directors
in coordinating the implementation of the program. In 2010, PTPN XII Persero conducted the program with
activities and budget as the following :
a. Partnership Program with budget realization 2010 for Rp 4,259,000,000 four billion two hundred ifty
nine million rupiah. b. Environment Development Program with the
budget realization 2010 for Rp 2,171,979,430 two billion one hundred seventy one million nine
hundred seventy nine thousand four hundred and thirty rupiah.
For the period of January - December 2010, PTPN XII Persero memberikan bantuan dana hibah
untuk kegiatan sosial kemasyarakatan membantu peningkatan sektor Pendidikan, Kesehatan, Sarana
Prasarana Umum, Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam antara lain hibah bibit dalam rangka One
Billion Indonesia Trees OBIT121.835 pohon dan tidak memberikan bantuan untuk kegiatan politik.
128
LAPORAN TAHUNAN 2010
PTPN XII PERSERO
1. Dasar Hukum Code of Conduct
a. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: 117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002
tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance GCG Pada Badan Usaha Milik
Negara BUMN, bagian kedua, pasal 32 yang berisi aturan etika berusaha dan anti korupsi.
b. Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor SE-14MBU2010 tanggal
11 Nopember 2010 yang berisi tentang kualitas pelaksanaan GCG pada BUMN harus menjadi
prioritas untuk ditetapkan sebagai indikator kinerja utama Key Performance Indikator.
c. Hasil Self Assessment GCG PTPN XII Persero tahun 2009, sehingga memerlukan perbaikan
dalam penyusunan Code of Conduct PTPN XII Persero.
2. Deinisi Code of Conduct
Code of Conduct adalah pedoman umum yang menjadi dasar perilaku seluruh insan PTPN
XII Persero dapat bekerja dan berpelrilaku dengan baik, sesuai prinsip-prinsip GCG yaitu
keterbukaan
transparansi, akuntabilitas
tanggung gugat, responsibilitas tanggung jawab, independen tidak dalam tekanan,
fairness kewajarankeadilan.
Code of Conduct atau panduan perilaku karyawan berisi tentang etika bisnis dan etika kerja
merupakan pernyataan tertulis meliputi unsur dasar falsafah, paradigma bisnis, tata nilai, etika
dan etiket yang melekat dalam jiwa seluruh insan PTPN XII Persero sebagai acuan untuk mencapai
tujuan bisnis sebagaimana tercantum dalam visi dan misi perusahaan.
Sosialisasi penerapan
dan pemantauan
pelaksanaan Code of Conduct PTPN XII Persero dilakukan
oleh Komite
Good Corporate Governance
yang berkomitmen
untuk melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh.
3. Tujuan Penyusunan Code of Conduct