Jenis dan Sumber Modal

158 ditemukan pada tipologi pasar tumpah 2 responden dan pasar sayur malam 2 responden. Tabel 88. Modal Awal yang Diperlukan dalam Memulai Usaha No. Modal Awal Ya Persen 1. Tanpa Modal 4 3,33 2. =500.000 45 37,50 3. 500.000-1.000.000 18 15,00 4. 1.000.000-5.000.000 49 40,83 5. 5.000.000 4 3,33 Total 120 100,00 Sumber : Data primer 2011 diolah Modal mereka hanya tenaga karena mereka mengambil barang dari bos distributor, menjualnya, dan melakukan setoran ke bos ketika jam operasinya selesai. Mereka memperoleh pendapatan dari selisih harga dari bos dengan harga jual. Berdasarkan rata-rata modal awal yang digunakan, hasil analisis menunjukkan bahwa tipologi pasar kuliner paling banyak membutuhkan modal awal Rp 3.860.250,-. Hal ini karena pasar kuliner lebih banyak membutuhkan sarana dan prasarana usaha seperi tenda, kursi, meja, mangkok, piring, sendok dan lain sebagainya. Pasar tumpah rata-rata membutuhkan modal awal Rp 1.957.500,- dan yang terkecil adalah pasar sayur malam Rp 855.000,-. Hasil ini tentunya tidak konklusif atau tidak dapat digeneralisasi mengingat bahwa kebutuhan modal awal akan sejalan dengan skala usaha yang digunakan. Analisis modal awal mencirikan PKL di kota Bogor dalam konteks tipologi PKL. Secara keseluruhan, hasil survai modal awal tersebut menunjukkan bahwa usaha pada sektor informal terutama PKL merupakan usaha dengan modal relatif kecil dan merupakan unit usaha skala kecil yang sesuai dengan karakteristik sektor informal pada umumnya.

5.5.2. Jenis dan Sumber Modal

Modal usaha dapat berupa modal sendiri, modal sendiri ditambah sebagian pinjaman, dan seluruhnya pinjaman dari sumber-sumber modal. Hasil analisis pada Tabel 89 untuk 116 responden yang menggunakan modal menunjukkan 159 bahwa mayoritas responden menggunakan modal sendiri 81,90 dalam memulai usaha sebagai PKL. Hasil ini konsisten dengan Tabel 78 bahwa modal yang diperlukan untuk memulai usaha relatif kecil sehingga mayoritas responden tidak harus melakukan pinjaman. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa responden mengkombinasikan modal sendiri dan pinjaman 14,66 untuk memulai usaha dan sebagian kecil menggunakan modal yang seluruhnya pinjaman 3,45 . Tabel 89. Sumber Modal PKL No. Sumber Modal Ya Persen 1. Modal sendiri 95 81,90 2. Sebagian pinjaman 17 14,66 3. Seluruhnya pinjaman 4 3,45 Total 116 100,00 Sumber : Data primer 2011 diolah Beragam sumber penyedia modal tersedia di pasar seperti dari saudara, teman, perbankan atau lembaga keuangan pemerintah, rentenir atau bank keliling, dan sumber-sumber lainnya. Hasil analisis pada Tabel 90 menunjukkan bahwa dari 21 responden yang menggunakan modal sebagian pinjaman dan seluruhnya pinjaman jumlah No. 2 dan 3 pada Tabel 89, mayoritas responden meminjam dari teman 47,62 untuk modal usaha. Urutan berikutnya adalah meminjam dari saudara sendiri 33,33 , rentenir atau bank keliling 9,52 , bank atau lembaga keuangan pemerintah 4,76 , dan dari sumber lain 4,76 . Tabel 90. Sumber Pinjaman Modal No. Sumber Pinjaman Modal Ya Persen 1. Saudara sendiri 7 33,33 2. Teman 10 47,62 3. Banklembaga keuangan pemerintah 1 4,76 4. Rentenirbank keliling 2 9,52 5. Lainnya 1 4,76 Total 21 100,00 Sumber : Data primer 2011 diolah 160 Hasil ini cukup menarik dicermati. Bank atau lembaga keuangan pemerintah belum banyak dimanfaatkan untuk mendapatkan dana pinjaman. Hasil ini mengkonfirmasi salah satu karakteristik sektor informal yang disebutkan oleh Sari 2003 yaitu kurang mengenal sistem perbankan, pembukuan, perkreditan, dan sebagainya. Mitullah 2003 dalam kajian empiris PKL di Kenya, Pantai Gading, Ghana, Zimbabwe, Uganda, dan Afrika Selatan juga menemukan bahwa PKL tidak memiliki akses terhadap pembiayaan formal, dan sebagian besar tergatung pada tabungan sendiri, pembiayaan dari teman dan kerabat. Kurangnya ketergantungan PKL terhadap sumber kredit formal tidak mencerminkan kemampuan PKL dalam melakukan pembayaran pinjaman. Untuk mengetahui kemampuan pengembalian modal pinjaman maka diajukan pertanyaan berapa lama mereka mampu melunasi pinjaman. Hasil analisis terhadap responden yang memberikan jawaban menunjukkan bahwa rata-rata mereka dapat mengembalikan pinjaman kurang dari 2 bulan. Ini menunjukkan bahwa mereka sebenarnya bankable yang berarti memiliki kemampuan dalam mengembalikan pinjaman. Kurangnya penggunaan lembaga bank karena kebanyakan bank mensyaratkan agunan, perijinan, atau kepastian usaha dimana PKL relatif tidak memilikinya. Sebab lain adalah mereka tidak mau terlibat dengan proses birokratis dalam melakukan pinjaman ke bank.

5.5.3. Modal Kerja dan Pendapatan

Dokumen yang terkait

Kajian Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Tasikmalaya Secara Partisipatif

7 70 295

Karakteristik dan permasalahan Pedagang Kaki Lima (PKL) serta strategi penataan dan pemberdayaannya dalam kaitan dengan pembangunan ekonomi wilayah di kota Bogor

1 43 649

Strategi Penataan Pedagang Kaki Lima di Jalan Dewi Sartika Kota Bogor

1 15 207

Kajian Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Tasikmalaya Secara Partisipatif

0 29 145

POLA PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KOTA SURAKARTA BERDASAR PADUAN KEPENTINGAN PKL, WARGA MASYARAKAT, DAN PEMERINTAH KOTA

1 3 10

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 1 16

PENDAHULUAN STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkliwon).

0 1 8

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MANUSIAWI DALAM PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta tentang Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Pasarkl

0 2 17

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DALAM PROGRAM RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN TAMAN PINANG.

3 35 100

DAMPAK SOSIAL EKONOMI PENATAAN LINGKUNGAN BAGI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

0 0 9