157
8,339 . THR adalah bentuk tunjangan yang paling umum diberikan di Indonesia sehingga seperti yang diduga menunjukkan hasil mayoritas.
Tabel 87. Bentuk Tunjangan atau Bonus bagi Pekerja
No. Jenis Bonus
Ya Persen
1. Tunjangan sakit
1 8,33
2. Tunjangan hari raya
9 75,00
3. Bonus keuntungan
1 8,33
4. Lainnya
1 8,33
Total 12
100,00
Sumber : Data primer 2011 diolah
5.5. Aspek Keuangan dan Lain-Lain
Menurut Sari 2003, salah satu ciri sektor informal dari aspek keuangan adalah modal, peralatan dan perlengkapan, serta omzet biasanya kecil dan
diusahakan atas dasar hitungan harian. Untuk menguji pandangan ini maka penelitian diarahkan dengan memberikan pertanyaan terkait dengan jumlah modal
awal, jumlah modal kerja harian, jumlah pendapatan omzet, sumber modal dan kemampuan pengembalian modal.
5.5.1. Modal Awal
Hasil analisis pada Tabel 88 menunjukkan bahwa mayoritas responden 40,83 membutuhkan modal antara Rp 1.000.000,- sampai Rp 5.000.000,- untuk
memulai usaha sebagai PKL. Urutan berikutnya adalah kebutuhan modal antara kurang dari Rp 500.000,- 37,50 , antara Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,-
15,00 , lebih dari Rp 5.000.000,- 3,33 dan tanpa modal 3,33 . Hasil analisis ini sedikit berbeda dengan yang ditemukan oleh Budi 2005
bahwa mayoritas responden PKL mempunyai modal kurang dari Rp 1.000.000,-. Perbedaan ini terkait dengan tipologi PKL yang dianalisis dalam penelitian ini.
Budi 2005 tidak memilah PKL menurut tipologi, sementara penelitian ini menggunakan tiga tipologi.. Hasil ini sejalan dengan temuan Disperindag 2010
bahwa rata-rata modal awal yang dikeluarkan PKL kota Bogor adalah Rp 1.566.629,-. Hasil analisis menemukan adanya PKL yang tidak menggunakan
modal untuk memulai usaha sebagai PKL. Jika data yang diperoleh Lampiran dilihat lebih mendalam, maka responden yang tidak menggunakan modal
158
ditemukan pada tipologi pasar tumpah 2 responden dan pasar sayur malam 2 responden.
Tabel 88. Modal Awal yang Diperlukan dalam Memulai Usaha
No. Modal Awal
Ya Persen
1. Tanpa Modal
4 3,33
2. =500.000
45 37,50
3. 500.000-1.000.000
18 15,00
4. 1.000.000-5.000.000
49 40,83
5. 5.000.000
4 3,33
Total 120
100,00
Sumber : Data primer 2011 diolah
Modal mereka hanya tenaga karena mereka mengambil barang dari bos distributor, menjualnya, dan melakukan setoran ke bos ketika jam operasinya
selesai. Mereka memperoleh pendapatan dari selisih harga dari bos dengan harga jual.
Berdasarkan rata-rata modal awal yang digunakan, hasil analisis menunjukkan bahwa tipologi pasar kuliner paling banyak membutuhkan modal
awal Rp 3.860.250,-. Hal ini karena pasar kuliner lebih banyak membutuhkan sarana dan prasarana usaha seperi tenda, kursi, meja, mangkok, piring, sendok dan
lain sebagainya. Pasar tumpah rata-rata membutuhkan modal awal Rp 1.957.500,- dan yang terkecil adalah pasar sayur malam Rp 855.000,-. Hasil ini tentunya
tidak konklusif atau tidak dapat digeneralisasi mengingat bahwa kebutuhan modal awal akan sejalan dengan skala usaha yang digunakan.
Analisis modal awal mencirikan PKL di kota Bogor dalam konteks tipologi PKL. Secara keseluruhan, hasil survai modal awal tersebut menunjukkan bahwa
usaha pada sektor informal terutama PKL merupakan usaha dengan modal relatif kecil dan merupakan unit usaha skala kecil yang sesuai dengan karakteristik
sektor informal pada umumnya.
5.5.2. Jenis dan Sumber Modal