139
5.3.1. UsahaPekerjaan sebelum Menjadi PKL
Usaha PKL menjadi alternatif bagi mereka yang tidak mendapatkan posisi pekerjaan di sektor formal. PKL sebagai bagian dari sektor informal muncul ke
permukaan karena sektor formal tidak memberikan ruang lingkup yang cukup sehingga kegiatan ekonomi berlangsung di luar sektor yang terorganisir. Hasil
analisis usaha responden sebelum menjadi PKL disajikan pada Tabel 67. Tabel 67. Usaha Sebelum menjadi PKL B1
No. Usaha sebelum PKL
Jumlah Persen
1. Tidak punya usaha
46 38,33
2. Karyawan swasta
25 20,83
3. Pedagang kios pasar
7 5,83
4. Usaha di rumah
12 10,00
5. Lainnya kuli, asongan, sayur
30 25,00
Total 120
100,00
Sumber : Data primer 2011 diolah
Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden 38,33 menyatakan tidak mempunyai usaha sebelum menjadi PKL. Hasil analisis ini
sejalan dengan pandangan Bromley dalam Manning dan Effendi, 1996 yang menyatakan bahwa usaha PKL merupakan jenis pekerjaan yang penting dan
relatif khas dalam sektor informal di kota. Kekhususan tersebut dikarenakan usaha ini relatif paling mudah dimasuki.
Hasil analisis juga menunjukkan meski masih dikategorikan PKL, banyak responden memiliki usaha lain 25,00 berganti usaha ke tiga tipologi yang
digunakan dalam analisis penelitian ini yang mungkin lebih menguntungkan dari sisi pendapatannya. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebenarnya PKL sudah
memiliki jiwa kewirausahaan sehingga sangat paham akan usahanya, jika dirasakan kurang menguntungkan akan berganti ke usaha PKL lain.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa sebanyak 20,83 responden sebelumnya bekerja di sektor formal karyawan swasta. Perpindahan menjadi
PKL disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja PHK yang terjadi secara masif selama krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 dan 1998. Alasan lain
terkait dengan rendahnya upah bagi pekerja kelas buruh di Indonesia. Upah
140
minimum regional untuk kota Bogor pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 1.172.060,-. Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan Upah Minimum
Regional dan Upah Minimum Propinsi tetapi dirasakan masih kurang mencukupi tuntutan kebutuhan ekonomi yang terus meningkat.
Sebanyak 10 responden memiliki usaha di rumah sebelum menjadi PKL. Karakteristik usaha di rumah sangat berbeda dengan usaha PKL yang langsung
berhubungan dengan konsumen meski dari sisi tempat usaha lebih ada jaminan. Sebanyak 5,83 responden menyatakan bekerja sebagai pedagang kios pasar
sebelum menjadi PKL. Mereka menjadi PKL disebabkan oleh: Pertama, terjadi kebakaran Pasar Anyar sehingga banyak pedagang kios pasar yang kehilangan
tempat usaha. Kedua, meningkatnya biaya sewa kios pasar resmi sehingga mereka tidak mampu menutup biaya sewa untuk usahanya. Ketiga, semakin
longgarnya penertiban kawasan PKL yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor.
5.3.2. Motivasi Menjadi PKL B2