140
minimum regional untuk kota Bogor pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 1.172.060,-. Pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan Upah Minimum
Regional dan Upah Minimum Propinsi tetapi dirasakan masih kurang mencukupi tuntutan kebutuhan ekonomi yang terus meningkat.
Sebanyak 10 responden memiliki usaha di rumah sebelum menjadi PKL. Karakteristik usaha di rumah sangat berbeda dengan usaha PKL yang langsung
berhubungan dengan konsumen meski dari sisi tempat usaha lebih ada jaminan. Sebanyak 5,83 responden menyatakan bekerja sebagai pedagang kios pasar
sebelum menjadi PKL. Mereka menjadi PKL disebabkan oleh: Pertama, terjadi kebakaran Pasar Anyar sehingga banyak pedagang kios pasar yang kehilangan
tempat usaha. Kedua, meningkatnya biaya sewa kios pasar resmi sehingga mereka tidak mampu menutup biaya sewa untuk usahanya. Ketiga, semakin
longgarnya penertiban kawasan PKL yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor.
5.3.2. Motivasi Menjadi PKL B2
Beragam motif mendasari responden untuk menjadi PKL. Untuk mengetahui jawaban motivasi ini maka responden dapat memberikan lebih dari satu jawaban
terhadap pertanyaan ini sehingga total diperoleh 123 jawaban. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden memilih bekerja sebagai PKL karena
lebih menguntungkan 29,27 dibandingkan usaha lain yang dapat mereka lakukan.
Tabel 68. Motivasi Menjadi PKL
No. Motivasi Menjadi PKL
Jumlah Persen
1. Menganggur
28 22,76
2. PHK
7 5,69
3. Usaha lebih menguntungkan
36 29,27
4. Merintis usaha lebih besar
28 22,76
5. Modal usaha ringan atau kecil
24 19,51
Total 123
100,00
Sumber : Data primer 2011 diolah
Tabel 68 juga menunjukkan bahwa sebanyak 22,76 responden memiliki motivasi merintis usaha lebih besar. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki
harapan untuk mengembangkan usaha dimana aktivitas PKL digunakan sebagai
141
batu loncatan. Hal ini dapat terwujud bila Pemerintah Kota lebih memperhatikan kapasitas mereka dalam berusaha. Banyak contoh PKL yang sekarang memiliki
usaha lebih besar. Sebagian responden menjadi PKL karena menganggur 22,76 dan karena
PHK 5,69 . Hasil ini mengindikasikan bahwa PKL mampu menjadi pekerjaan alternatif bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan atau mereka yang terkena
PHK di tempat kerjanya. Survei Disperindagkop 2010 menemukan bahwa mayoritas PKL memiliki
keinginan berdagang dari diri sendiri 66 , diajak keluarga 23 , diajak teman 10 , dan lainnya 1 . Dari sisi pajak dan regulasi, Schneider 2002
menemukan bahwa orang menjalankan ekonomi informal dengan beragam alasan, di antara yang terpenting adalah tindakan pemerintah, terutama pajak dan regulasi.
5.3.3. Lama Menjadi PKL B3
Berdasarkan lama menjadi PKL, mayoritas responden telah menggeluti usaha ini lebih dari 5 tahun 47,50 . Sebanyak 52 responden 43,33 menyatakan
bahwa mereka telah mulai membuka usaha kaki lima antara 1-5 tahun dan sebanyak 9,17 responden menjalankan usahanya kurang dari setahun. Hasil ini
mengindikasikan bahwa kegiatan usaha kaki lima bukan lagi menjadi pekerjaan sampingan tetapi alternatif mata pencaharian utama yang dapat menjaga
kelangsungan hidup keluarga PKL. Hasil analisis lama menjadi PKL disajikan pada Tabel 69.
Tabel 69. Lama Menjadi PKL
No. Lama Menjadi PKL
Jumlah Persen
1. ≤ 1 tahun
11 9,17
2. 1 - 5 tahun
52 43,33
3. 5 tahun
57 47,50
Total 120
100,00
Sumber : Data Primer 2011 diolah
Di satu sisi, lama menjadi PKL juga menunjukkan bahwa usaha PKL dapat memberikan pendapatan yang mencukupi bagi pelaku PKL dan di sisi lain
mengindikasikan bahwa belum tersedia lapangan kerja yang lebih baik bagi pelaku PKL.
142
5.3.4. Keberadaan Usaha di Tempat Lain B4