Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + mam-

94 D + R + maN- D + R + mam- D + R + man- D + R + mang- D + R + manga- D + R + many- D + R + ma- 1. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + mam- Bentuk D + R + mam- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks mam- atau bentuk D + R + mam- diturunkan dari bentuk D + R + maN-.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + mam- jumlahnya sangat sedikit pada umumnya hanya menyatakan makna ‘tindakan’. Contoh: 1 bungkus ‘bungkus’ → mambungkus ‘membungkus’ → mambungkus-bungkus ‘membungkus-bungkus’ Abang mambungkus-bungkus sipatu pake koran. abang membungkus-bungkus sepatu pakai koran ‘Abang membungkus sepatu pakai koran.’ 2 pangkur ‘cangkul’ → mamangkur ‘mencangkul’ → mamangkur-mangkur ‘mencangkul-cangkul’ Uda mamangkur-mangkur panyuanan ni lasiak. paman mencangkul-cangkul penanaman partni cabai ‘Paman mencangkul tempat penanam cabai.’ 3 balau ‘belau’ → mambalau ‘membelau’ → mambalau-balau ‘membelau-belau’ Tukang basu i mambalau balau sasalin tukang cuci itu membelau-belau pakaian ‘Tukang cuci itu membelau pakaian’ Proses D + R + mam- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata pangkur ‘cangkul’ berkelas kata benda dibentuk Universitas Sumatera Utara 95 menjadi mamangkur-mangkur ‘mencangkul-cangkul’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mam-.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + mam- sangat produktif pada umumnya hanya menyatakan makna ‘tindakan’. Contoh: 1 bege ‘dengar’ → mambege ‘mendengar’ → mambege-bege mendengar-dengar Bosan au mambege-bege hatami. bosan saya mendengar-dengar ucapanmu.’ ‘Saya bosan mendengar ucapanmu.’ 2 balun ‘gulung’ → mambalun ‘menggulung’ → mambalun-balun menggulung- gulung Ise de na mambalun-balun lage i? siapa partde yang menggulung-gulung tikar itu?’ ‘Siapa yang menggulung tikar itu?’ 3 pulos ‘putar’ → mamulos ‘memutar’ → mamulos-mulos memutar-mutar Inda po do malo ia mamulos-mulos sitiur ni motor i. belum pun partdo pandai ia memutar-mutar stir partni mobil itu.’ ‘Dia belum pandai menyetir mobil itu.’ 4 pisat ‘pijat’ → mamisat ‘memijat’ → mamisat-misat memijat-mijat Si Budi mamisat-misat pat ni ayania. si Budi memijat-mijat kaki partni ayahnya.’ ‘Si Budi memijat-mijat kaki ayahnya.’ 5 basu ‘cuci’ → mambasu ‘mencuci’ → mambasu-basu mencuci-cuci Si Taing sai mambasu-basu sasalin di sumur si Taing selalu mencuci-cuci pakaian di sumur’. ‘Si Taing selalu mencuci pakaian di sumur’. Proses D + R + mam- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata bege ‘dengar’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mambege-bege ‘mendengar-dengar’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mam-. Universitas Sumatera Utara 96

c. Kata Sifat Ajektiva

Kata sifat adjektiva yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + mam bahasa Angkola Mandailing jumlahnya sedikit pada umumnya bermakna ‘tindakan’. Contoh: 1 bokkuk ‘bungkuk’ → mambokkuk ‘membungkuk’ → mambongkuk-bongkuk membungkuk-bungkuk Biasi songon na mamuhuk-muhuk pardalannia? mengapa seperti yang membungkuk-bungkuk berjalannya?’ ‘Mengapa seperti membungkuk cara berjalannya?’ 2 bekok ‘bengkok’ → mambekok ‘membengkok’ → mambekok-bekok membengkok-bengkok Mambekok-bekok handang ni bagas i dipasang ia? membengkok-bengkok pagar partni rumah itu dipasangnya? ‘Membengkok pagar rumah itu dipasangnya? Proses D + R + mam- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata bokkuk ‘bungkuk’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi mambokkuk-bokkuk ‘membungkuk-bungkuk’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mam-. 2. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + man-