149
Au madung marusaho manorang-norangkon parsoalan i, saya sudah beruha menjelas-jelaskan persoalan,
tai ia inda manarimo. tetapi dia tidak terima
‘Saya sudah beruha menjelaskan persoalan itu, tetapi dia tidak terima.’
4 talgang ‘lepas’ → manalgangkon ‘melepaskan’ → manalgang-nalgangkon ‘melepas-lepaskan’
Panjait i manalgang-nalgangkon kotuk ni saluar. penjahit itu melepas-lepaskan kancing partni celana
‘Penjahit itu melepaskan kancing celana.’
Proses D + R + man--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata torang ‘jelas’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi manorang-norangkon ‘menjelas-jelaskan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man--
hon.
3. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + mang--hon
Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + mang--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks mang--hon atau bentuk D + R +
mang--hon diturunkan dari bentuk D + R + maN--hon.
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + mang--hon jumlahnya sedikit dan menyatakan
makna ‘terus-menerus iteratif’. Contoh :
1 harung ‘karung’ → mangharungkon ‘mengarungkan’ → mangharung- harungkon’mengarung-ngarungkan’
Halai mangharung-harungkon unte satiap potang. mereka mengkarung-karungkan jeruk setiap sore
‘Mereka mengkarung-karungkan jeruk setiap sore.’
2 ubat ‘obat’ → mangubatkon ‘mengobatkan’ → mangubat-ubatkon’mengobat- obatkan’
Universitas Sumatera Utara
150
Madung lotcop hepeng nami mangubat-ubatkon ayah pahe-pahulu sudah habis uang kami mengobat-obatkan ayah kesana-kemari
‘Sudah habis uang kami mengobatkan ayah kesana-kemari’
3 huliang ‘keliling’ → manghuliangkon ‘mengelilingkan’ → manghuliang- huliangkon’mengeliling-ngelilingkan’
Ia manghuliang-huliangkon daganak nia paitite so kehe tu Kantor dia mengeliling-ngelilingkan anaknya sebelum partso pergi ke Kantor
‘Dia meraunkan anaknya sebelum pergi ke Kantor’
4 ajar ‘ajar’ → mangajarkon ‘mengajarkan’ → mangajar-ajarkon ’mengajar- ajarkan’
Ise rupa na mangajar-ajarkon hobar na hodar tu sia siapa rupanya mengajar-ajarkan cakap yang kotor ke dia
‘Siapa rupanya mengajarkan ucapan kotor ke dia?’
5 udut ’sambung’ → mangudutkon ’menyambungkan’ → mangudut-udutkon ’menyambung-nyambungkan’
Au pe songonima hatana mangudut-udutkon hata saya pun begitulah ucapanya menyambung-nyambungkan ucapan
ni halai. partni mereka.
‘Saya pun begitu ucapannya, melanjutkan ucapan mereka.’ Proses D + R + mang--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan
kata kerja. Misalnya, pada kalimat 4 kata ajar ‘ajar’ berkelas kata benda dibentuk menjadi mangajar-ajarkon ’mengajar-ajarkan’ berkelas kata kerja sehingga
pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang- -hon.
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + mang--hon dan menghasilkan arti ‘terus-menerus
iteratif’. Contoh: 1 unggal ‘tumbang’ → mangunggalkon ‘manumbangkon’ → mangunggal-
unggalkon’menumbang-numbangkan’ Ise mangunggal-unggalkon partunggul on sude ?
siapa menumbang-numbangkan pancang ini semua ‘Siapa menumbangkan semua pancang ini?’
Universitas Sumatera Utara
151
2 use ‘tumpah’ → mangusehon ‘menumpahkan’ → manguse-usehon’menumpah- numpahkan’
Manguse-usehon aek ia sian ember tu bak ni paridian. menumpah-numpahkan air dia dari ember ke bak partni permandian
‘Dia menumpahkan air dari ember ke bak mandi.’
3 abur ‘hambur’ → mangaburkon ‘menghamburkan’ → mangabur-aburkon ’menghabur-hamburkan’
Hobbinia mangabur-aburkon hepeng satiop ari. hobinya menghambur-hamburkan uang setiap hari
‘Hobinya menghambur-hamburkan uang setiap hari.’
4 anggar ‘pamer’ → manganggarkon ‘memamerkan’ → manganggar-anggarkon ’memamer-mamerkan’
Nangkon sai manganggar-anggarkon sere ho tu sude halak. Tidak usah selalu memamer-mamerkan emas kau ke semua orang
‘Tidak usah kau memamer-mamerkan emas ke semua orang.’
5 ulu ‘giring’ → manguluhon ‘menggiringkan’ → mangulu-uluhon’menggiring- giringkan’
Raja i na mangulu-uluhon hai dompak i. raja itu yang menggiring-giringkan kami saat itu
‘Raja itu yang mendampingi kami saat itu.’
6 ende ‘nyanyi’ → mangendehon ‘menyanyikan’ → mangende-endehon ’menyanyi-nyanyikan’
Malo ia hape mangende-endehon ende ni si Anang- Asanti. pintar ia rupanya menyanyi-nyanyikan lagu partni si Anang-Asanti
‘Dia pintar menyanyikan lagu Anang-Asanti.’
7 mayup ‘hanyut’ → mangayupkon ‘menghanyutkan’ → mangayup-ayupkon ‘menghanyut-hanyutkan’
Banjir bandang mangayup-ayupkon jambatan dohot bagas ni banjir bandang menghanyut-hanyutkan jembatan dan rumah partni
panduduk. penduduk
‘Banjir bandang menghanyutkan jembatan dan rumah penduduk.’
8 ela ‘copot’ → mangelahon ‘mencopotkan’ → mangela-elahon ‘mencopot- copotkan’
Mangela-elahon paku ia sian dinding. mencopot-copotkan paku dia dari dinding
‘Dia mencopotkan paku dari dinding.’
Proses D + R + mang--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 6 kata ende ‘nyanyi’ berkelas kata kerja dibentuk
Universitas Sumatera Utara
152
menjadi mangende-endehon ’menyanyi-nyanyikan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +
mang--hon.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan melalui proses D + R + mang--hon pada umumnya menghasilkan arti ‘terus-menerus
iteratif’. Contoh: 1 alus ‘halus’ → mangaluskon ‘menghaluskan’ → mangalus-aluskon ’melicin-
licinkan’ Ia mangalus-aluskon pernik-pernik mamake karotes pasir.
dia menghalus-haluskan pernik-pernik memakai kertas pasir ‘Dia menghaluskan pernik-pernik memakai kertas-pasir.’
2 hornop ‘rata’ → manghornopkon ‘meratakan’ → manghornop-hornopkon ’merata-ratakan’
Aya sai manghornop-hornopkon alaman bolakang. ayah sedang merata-ratakan halaman belakang
‘Ayah sedang meratakan halaman belakang.’
3 hesut ‘kempis’ → manghesutkon ‘mengempiskan’ → manghesut- hesutkon’mengempis-ngempiskan’
si Anggi manghesut-hesutkon ombus-ombus. si Anggi mengempis-ngempiskan balon
‘Si Adik mengempiskan balon.’
4 enjeng ‘manja’ → mangenjengkon ‘memanjakan’ → paenjeng-enjengkon ’memanja-manjakan’
Ulang pabiaso paenjeng-enjengkon daganak on sude. jangan biasakan memanja-manjakan anak-anak ini semua
‘Jangan biasakan memanjakan semua anak-anak ini.’
5 ela ‘lepas’ → mangelahon ‘melepaskan’ → mangela-elahon ‘melepas-lepaskan’ Umakku baru sajo mangela-elahon solopnia.
ibuku baru saja melepas-lepaskan sandalnya ‘Ibuku baru saja melepaskan sandalnya.’
Proses D + R + mang--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata hornop ‘rata’ berkelas kata sifat dibentuk
Universitas Sumatera Utara
153
menjadi manghornop-hornopkon ’merata-ratakan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang-
-hon.
4. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + manga--hon