117
menjadi panggaor-gaor ‘pengaduk-aduk’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pang-.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + pang- jumlahnya sedikit dan menyatakan makna
‘alatbahan’ atau ‘cara’. Contoh : a Makna Alatbahan
1 gambur ‘gembur’ → panggambur ‘penggembur’ →panggambur-gambur penggembur-gembur’
Angkon ditambai ubat kimia panggambur-gambur ni tano i. harus ditambah obat kimia penggembur-gembur partni tanah itu
‘Harus ditambah obat kimia bahan penggembur tanah itu.’
b Makna Cara 2 kilo ‘timbang’ → pangkilo ‘penimbang’ → pangkilo-kilo penimbang-
nimbang’ Borat sabola do pangkilo-kilo ni barang i.
berat sebelah partdo penimbang-nimbang partni barang itu ‘Cara menimbang barang itu berat sebelah.’
Proses D + R + pang- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 2 kata kilo‘timbang’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi pangkilo-kilo penimbang-nimbang’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pang-.
4. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + panga-
Bentuk D + R + panga- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks panga- atau bentuk D + R + panga- diturunkan dari bentuk D + R + paN-.
Universitas Sumatera Utara
118
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + panga- pada umumnya menyatakan makna
‘alat’. Contoh: 1 langkop ‘tutup’ → pangalangkop ‘penutup’ → pangalangkop-langkop
‘penutup-nutup’ Seng onma baen pangalakkop-lakkop ni soban i
seng inilah buat penutup-nutup partni kayu bakar itu ‘Buat seng ini penutup kayu bakar itu’
2 rasun ‘racun’ → pangarasun ‘peracun’ → pangarasun-rasun ‘peracun-racun’ Aha dibaen hamu pangarasun-rasun ni monci i?
apa kalian buat peracun-racun partni tikus itu ‘Apa kalian buat peracun tikus itu?’
3 ranjo ‘ranjau’ → pangaranjo ‘peranjau’ → pangaranjo-ranjo ‘peranjau-ranjau’ Aha binaen pangaranjo-ranjo ni babiat i?
apa dibuat peranjau-ranjau partni harimau itu ‘Apa dibuat peranjau harimau itu?’
4 rante ‘rantai’ → pangarante ‘perantai’ → pangarante-rante ‘perantai-rantai’ Pangarante-rante ni bodat i madung mago.
perantai-rantai partni monyet itu telah hilang ‘Perantai monyet itu telah hilang.’
5 lampis ‘lapis’ → pangalampis ‘pelapis’ → pangalampis-lampis ‘pelapis-lapis’ Tolu baen pangalampis-lampis ni meja i
tiga buat pelapis-lapis partni meja itu ‘Tiga lapis buat penutup meja itu’
Proses D + R + panga- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 3 kata ranjo‘ranjau’ berkelas kata benda dibentuk
menjadi pangaranjo-ranjo ‘peranjau-ranjau’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +
panga-.
Universitas Sumatera Utara
119
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + panga- pada umumnya menyatakan makna ‘alat’
atau ‘cara’. Contoh: a Makna Alat
1 rimbas ‘babat’ → pangarimbas pembabat’ → pangarimbas-rimbas pembabat- babat’
Hu pinjam jolo pangarimbas-rimbas ni duhut i saya pinjam dulu pembabat-babat partni rumput itu
‘Saya pinjam dulu pembabat rumput itu’ 2 ramban ‘lempar’ → pangaramban pelempar’ → pangaramban-ramban
pelempar-lempar’ Batu baen pangaramban-ramban ni manuk i
batu buat pelempar-lempar partni ayam itu ‘Batu buat pelempar ayam itu’
3 layan ‘batu asah’ → pangalayan ‘pengasah’ → pangalayan-layan ‘pengasah- asah’
Hu pinjam jolo pangalayan-layan ni gupak i saya pinjam dulu pengasah-asah partni parang itu
‘Saya pinjam dulu pengasah parang itu’
4 lompa ‘masak’ → pangalompa-lompa pemasak-masak’ Oban sude pangalompa-lompa ni ingkayu i
bawa semua pemasak-masak partni sayur itu ‘Bawa semua pemasak sayur itu’
b Makna Cara 5 lompit ‘lipat’ → pangalompit pelipat’ → pangalompit-lompit pelipat-lipat’
Na lawakma pangalompit-lompit ni baju i. yang luculah pelipat-lipat partni baju itu
‘Lucu cara melipat baju itu.’
6 rintak ‘tarik’ → pangarintak penarik’ → pangarintak-rintak penarik-narik’ Palan baen hamu pangarintak-rintak ni hotang i
pelan buat kalian penarik-narik partni rotan itu ‘Pelan buat cara menarik rotan itu’
Proses D + R + panga- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 5 kata lompit ‘lipat’ berkelas kata kerja dibentuk
Universitas Sumatera Utara
120
menjadi pangalompit-lompit pelipat-lipat’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga-.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + panga- pada umumnya menyatakan makna ‘alat’. Contoh:
1 laung ‘teduh’ → pangalaung ‘peneduh’ → pangalaung-laung ‘peneduh-neduh’ Pangalaung-laungna i songon na giot marumbak.
penenduh-neduhnya itu seperti yang mau rubuh ‘Tempat berteduh itu sepertinya mau rubuh.’
2 limus ‘halus’ → pangalimus ‘penghalus’ → pangalimus-limus ‘penghalus-halus’ Manginjam jolo au pangalimus-limus ni hayu on.
meminjam dulu saya penghalus-halus partni kayu ini ‘Saya pinjam dulu alat penghalus kayu ini.’
Proses D + R + panga- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata laung ‘teduh’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi pangalaung-laung
‘peneduh-neduh’berkelas kata
benda sehingga
pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga-.
5. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + pany-