Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + manga--hon

153 menjadi manghornop-hornopkon ’merata-ratakan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mang- -hon. 4. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + manga--hon Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + manga--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks manga--hon atau bentuk D + R + manga--hon diturunkan dari bentuk D + R + maN--hon.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + manga--hon pada umumnya menyatakan makna ‘terus-menerus iteratif’. Contoh : 1 langkop ‘tutup’ → mangalangkopkon ‘menutupkan’ → mangalangkop- langkopkon ‘menutup-nutupkan’ Ia mangalangkop-langkopkon hudon. dia menutup-nutupkan periuk ‘Dia menutupkan periuk.’ 2 lungguk ’onggok’ → mangalunggukkon ’mengonggokkan’ → mangalungguk- lunggukkon ‘mengonggok-onggokkan’ Parsaba i mangalungguk-lunggukkon eme na giot angkaton. petani itu mengonggok-onggokkan padi yang akan diangkut ‘Petani itu mengonggok-onggokkan padi yang akan diangkut.’ 3 lupak ’petak’ → mangalupakkon ’memetakkan’ → mangalupak-lupakkon ‘memetak-metakkan’ Hamu akkon mangalupak-lupakkon tano on dohot ukuran na sarupo. kamu harus memetak-metakkan tanah ini dengan ukuran yang sama ‘Kamu harus memetak-metakkan tanah ini dengan ukuran yang sama.’ Proses D + R + manga--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata lungguk ’onggok’ berkelas kata benda dibentuk menjadi mangalungguk-lunggukkon ‘mengonggok-onggokkan’ berkelas kata Universitas Sumatera Utara 154 kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + manga--hon.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + manga--hon dan menghasilkan arti ‘terus-menerus iteratif’. Contoh: 1 ramban ‘lempar’ → mangarambankon ‘melemparkan’ → mangaramban- rambankon melempar-lemparkan’ Si Ali mangaramban-rambankon batu tu tobat. si Ali melempar-lemparkan batu ke kolam ‘Si Ali melempar-lemparkan batu ke kolam.’ 2 lohot ‘tempel’ → mangalohotkon ‘menempelkan’ → mangalohot-lohotkon ‘menempel-nempelkan’ Ia sai mangalohot-lohotkon gambar calon Gubsu di satiop dalan. dia sedang menempel-nempelkan gambar calon Gubsu di setiap jalan ‘Dia sedang menempelkan gambar calon Gubsu di setiap jalan.’ 3 lohot ‘rekat’ → mangalohotkon ‘merekatkan’ → mangalohot-lohotkon ‘merekat-rekatkan’ Ia mangalohot-lohotkon harotes na hapal i mamake lem Glukol dia merekat-rekatkan kertas yang tebal itu memakai lem Glukol ‘Dia merekatkan kertas tebal itu memakai lem Glukol.’ 4 lojong ‘lari’ → mangalojongkon ‘melarikan’ → mangalojong-lojongkon ‘melari-larikan’ Si Togu mangalojong-lojongkon boru ni pak Haji Muhidin. si Togu melari-larikan anak gadis partni pak Haji Muhidin ‘Si Togu melarikan anak gadis Pak Haji Muhidin.’ Si Togu kawin lari dengan anak gadis Pak Haji Muhidin. 5 rumbak’tumbang’ → mangarumbakkon ’menumbangkan’ → mangarumbak- rumbakkon ‘menumbang-tumbangkan’ Ise na mangarumbak-rumbakkon batang ni pisang on? siapa yang menumbang-numbangkan pohon partni pisang ini ‘Siapa yang menumbangkan pohon pisang ini?’ 6 roha ‘sedia’ → mangarohakon ‘menyediakan’ → mangaroha-rohahon ‘menyedia-nyediakan’ Parbagas i sai mangaroha-rohahon panganon giot di tuan rumah itu selalu menyedia-nyediakan makanan untuk partdi Universitas Sumatera Utara 155 hami. kami ‘Tuan rumah itu selalu menyediakan makanan untuk kami.’ Proses D + R + manga--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 4 kata lojong ’lari’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mangalojong-lojongkon ‘melari-larikan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + manga--hon.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan melalui proses D + R + manga--hon dan menghasilkan arti ‘terus-menerus iteratif’. Contoh: 1 lohot ‘lekat’ → mangalohotkon ‘melekatkan’ → mangalohot-lohotkon ‘melekat- lekatkan’ Na maolma mangalohot-lohotkon lem on tu kaco on. yang sulitlah melekat-lekatkan lem ini ke kaca ini ‘Sulit sekali melekatkan lem ini ke kaca ini.’ 2 lancim ‘runcing’ → mangalancimkon ‘meruncingkan’ → mangalatcim-latcimkon ‘meruncing-runcingkan’ Si Badar mangalancim-lancimkon bulu. si Badar meruncing-runcingkan bambu ‘Si Badar meruncing-runcingkan bambu.’ 3 lubung ‘kosong’ → mangalubungkon ‘mengosongkan’ → mangalubung- lubungkon ‘mengosong-ngosongkan’ Bantu au mangalubung-lubungkon belek on. bantu saya mengosong-ngosongkan kaleng ini ‘Bantu saya mengosong kaleng ini.’ 4 rumbuk ’sepakat’ → mangarumbukkon ’menyepakatkan’ → mangarumbuk- rumbukkon ‘menyepakat-nyepakatkan’ Hami sapanggadongan sai mangarumbuk-rumbukkon hobar kami sekelompok sedang menyepakat-nyepakatkan pembicaraan na lalu. yang lalu ‘Kami sekelompok sedang menyepakatkan pembicaraan yang lalu.’ Universitas Sumatera Utara 156 5 loncop ‘lenyap’ → mangaloncopkon ‘melenyapkan’ → mangaloncop-loncopkon ‘melenyap-lenyapkanmenghabiskan’ Harejomu sai mangaloncop-loncopkon harto ni kerjamu selalu melenyap-lenyapkanmenghabiskan harta partni amang. tua orang ‘Kerjamu selalu melenyapkanmenghabiskan harta orang tua.’ Proses D+R + manga--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 5 kata lotcop ‘lenyap’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi mangalotcop-lotcopkon ‘melenyap-lenyapkan ’berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + manga-- hon. 5. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + many--hon