Kata kerja verba Kata sifat Adjektiva Pembahasan .1 Tipe Reduplikasi dalam Bahasa Angkola Mandailing

65 Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing yaitu pengulangan berkombinasi sekaligus dengan bentuk dasarnya dapat ditemukan berdasarkan tipe D + R + afiks. Contoh: 1 bontar ‘putih’ → sabontar-bontarna ‘seputih-putihnya’ 2 bujing ‘gadis’ → habujing-bujingan ‘masa kegadisan’ 3 danak ‘anak’ → hadanak-danakan ‘kekanak-kanakan’ 4 hepeng ‘uang’ → hepeng-hepengan ‘uang-uangan’ 5 jawa ‘jawa’ → hajawa-jawaan ‘kejawa-jawaan’ 6 lomlom ‘hitam’ → halomlom-lomloman ‘kehitam-hitaman’ 7 ubat ‘obat’ → ubat-ubatan ‘obat-obatan’ 8 motor ‘mobil’ → motor-motoran ‘mobil-mobilan’ 9 katua ‘ketua’ → pakatua-katuahon ‘berlagak ketua’

b. Kata kerja verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yaitu pengulangan berkombinasi sekaligus dengan bentuk dasarnya dapat ditemukan berdasarkan tipe D + R + afiks. Contoh: 1 hohom ‘diam’ → sahohom-hohomna ‘sediam-diamnya’ 2 ingot ‘ingat’ → saingot-ingotna ‘seingat-ingatnya’ 3 monjap ‘sembunyi’→ samonjap-monjapna ‘sesembunyi-sembunyinya’ 4 dabu ‘jatuh’ → hadabu ‐dabuan ‘kejatuh‐jatuhan’

c. Kata sifat Adjektiva

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yaitu pengulangan berkombinasi sekaligus dengan bentuk dasarnya dapat ditemukan berdasarkan tipe D + R + afiks. Contoh: 1 bekbek ‘cerewet’ → sabekbek-bekbekna ‘seceret-cerewetnya’ 2 denggan ‘baik’ → sadenggan-dengganna ‘sebaik-baiknya’ 3 donok ‘dekat’ → hadonok-donokan ‘kedekat-dekatan’ 4 godang ‘besar’ → sagodang-godangna ‘sebesar-besarnya’ 5 gogo ‘kuat’ → sagogo-gogona ‘sekuat-kuatnya’ 6 malo ‘pandai’ → samalo-malona ‘sepandai-pandainya’ 7 menek ‘kecil’ → hamenek-menekan ‘kekecil-kecilan’ 8 oto ‘bodoh’ → saoto-otona ‘sebodoh-bodohnya’ 9 sonang ‘senang’ → marsonang-sonang ‘bersenang-senang’ 10 asok ‘pelan’ → marasok-asok ‘berpelan-pelan’ Universitas Sumatera Utara 66

d. Kata bilangan Numeralia

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yaitu pengulangan berkombinasi sekaligus dengan bentuk dasarnya dapat ditemukan berdasarkan tipe D + R + afiks. Contoh: 1 dua ‘dua’ → hadua-duana ‘kedua-duanya’ 2 tolu ‘tiga’ → hatolu-toluna ‘ketiga-tiganya’ 3 opat ‘empat’ → haopat-opatna ‘keempat-empatnya’ 4 lima ‘lima’ → halima-limana ‘kelima-limanya’ 5 onom ‘enam’ → haonom-onomna ‘keenam-enamnya’

4.1.5 Pengulangan dengan Perubahan Fonem

Pengulangan dengan perubahan fonem yang ditemukan ialah pengulangan bentuk dasar dengan disertai perubahan fonem baik vokal maupun konsonan. Contoh: 1 hillong ‘kilau’ → hillong-killong ‘kilau-kemilau’ 2 habir ‘kacir’ → hubar-habir ‘kocar-kacir’ 3 mungkit ‘jungkit’ → mungkat-mungkit ‘jungkat-jungkit’ 4 pahulu ‘mandir’ → pahe-pahulu ‘mondar-mandir’ 5 pail ‘panting’ → pual-pail ‘pontang-panting’ 6 pais ‘mandir’ → puas-pais ‘mondar-mandir’ 7 tais ‘ludes’ → tuas-tais ‘kesana-kemari’ 8 jabik ‘camping’ → jubak-jabik ‘compang-camping’ 9 boling ‘lirik’ → baling-boling ‘larak-lirik’ 4.2 Pembahasan 4.2.1 Tipe Reduplikasi dalam Bahasa Angkola Mandailing Dari seluruh hasil temuan bentuk perulangan atau reduplikasi yang terdapat dalam bahasa Angkola Mandailing di atas berikut ini akan dipaparkan bentuk-bentuk reduplikasi tersebut sesuai dengan pendapat Simatupang 1993. 4.2.1.1 Tipe R-1 yaitu Bentuk D + R Tipe R-1 yaitu bentuk D + R termasuk dalam golongan reduplikasi utuh atau pengulangan seluruh. Tipe R-1 dibentuk melalui proses D + R yaitu sekaligus Universitas Sumatera Utara 67 mengulang bentuk dasar baik yang monomorfemis maupun polimorfemis. Tipe R-1 dapat terjadi pada bentuk dasar; kata benda nomina, kata kerja verba, kata sifat adjektiva, kata keterangan adverbial, kata ganti pronominal, dan kata bilangan numeralia.

a. Kata Benda Nomina