Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + pang-

114 b Makna Cara 4 duda ‘tumbuk’ → panduda ‘penumbuk’ → panduda-duda ‘penumbuk- numbuk’ lamot binaen panduda-duda ni topung i. halus dibuat penumbuk-numbuk partni tepung itu ‘Halus dibuat menumbuk tepung itu.’ Proses D + R + pan- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 2 kata tulak ‘dorong’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi panulak-nulak ‘pendorong-dorong’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pan-.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai proses D + R + pan- ditemukan jumlahnya sangat sedikit dan menyatakan makna ‘pelaku’. Contoh: 1 suak ‘koyak’ → panyuak ‘pengoyak’ → panyuak-nyuak pengoyak-ngoyak’ Inda po do binoto sanga ise sapetona belum lagi partdo diketahui entah siapa sebenarnya panyuak-nyuak ni buku on. pengonyak-ngoyak partni buku ini ‘Belum diketahui siapa sebenarnya pengonyak buku ini.’ Proses D + R + pan- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata suak ‘koyak’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi panyuak-nyuak ‘pengoyak-ngoyak’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pan-. 3. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + pang- Bentuk D + R + pang- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks pang- atau bentuk D + R + pang- diturunkan dari bentuk D + R +paN-.

a. Kata Benda Nomina

Universitas Sumatera Utara 115 Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + pang- pada umumnya menyatakan makna ‘alat’ atau ‘cara’. Contoh: a Makna Alat 1 gotap ‘potong’ → panggotap ‘pemotong’ → panggotap-gotap pemotong- motong’ Di dia dibunihon hamu panggotap-gotap ni hotang i? Di mana disimpan kamu pemotong-motong partni rotan itu ‘Di mana kamu sembunyikan pemotong rotan itu?’ 2 gala ‘kait’ → panggala ‘pengait’→ panggala-gala ‘pengait-ngait’ Hurang ginjang panggala-gala ni jambu i. hurang panjang pengait-ngait partni jambu itu ‘Pengait jambu itu kurang panjang.’ 3 goruk ‘ganjal’ → panggoruk ‘pengganjal’→ panggoruk-goruk ‘pengganjal- ganjal’ Sada pe baen panggoruk-goruk ni jandela i. satu saja buat pengganjal-ganjal partni jendela itu ‘Satu saja buat pengganjal jendela itu.’ 4 kobet ‘ikat’ → pangkobet pengikat’ → pangkobet-kobet pengikat-ikat’ Magotap pangkobet-kobet ni soban i. putus pengikat-ikat partni kayu bakar itu ‘Pengikat kayu bakar itu putus.’ b Makna Cara 5 garagaji ‘gergaji’ → panggaragaji penggergaji’→ panggaragaji-garagaji penggergaji-gergaji’ Tingkos baen hamu panggaragaji-garagaji ni papan i Lurus buat kalian penggergaji-gergaji partni papan itu ‘Lurus buat penggergaji papan itu.’ 6 kunci ‘kunci’ → pangunci ‘pengunci’→ pangunci-ngunci ‘pengunci-ngunci’ Madung jeges de dibaen ho pangunci-ngunci ni jandela i? Sudah cantik partde dibuat kau pengunci-ngunci partni jendela itu ‘Sudah kuat kau buat pengunci jendela itu?’ Proses D + R + pang- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata gotap‘potong’ berkelas kata benda dibentuk menjadi panggotap-gotap‘pemotong-motong’ berkelas kata benda sehingga Universitas Sumatera Utara 116 pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pang-.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + pang- pada umumnya menyatakan makna ‘alat’ atau ‘cara’. Contoh: a Makna Alat 1 gaor ‘aduk’ → panggaor ‘pengaduk’ →panggaor-gaor pengaduk-aduk’ Uma manabusi panggaor-gaor ni alame. ibu membeli pengaduk-aduk partni dodol. ‘Ibu membeli pengaduk dodol.’ 2 agat ‘sadap’ → pangagat ‘penyadap’ →pangagat-agat penyadap-nyadap’ Buat jolo pangagat-agat ni bargot i di dapur ambil dulu penyadap-nyadap partni aren itu di dapur ‘Ambil dulu penyadap aren itu di dapur’ b Makna Cara 3 giling ‘giling’ → panggiling ‘penggiling’ →panggiling-giling penggiling- giling’ Hurang lamot panggiling-gilingna. kurang halus penggiling-gilingnya ‘Cara penggiling-gilingnya kurang halus.’ 4 arut ‘pijat’ → pangarut ‘pemijat’ → pangarut-arut pemijat-mijat’ Hurang gogo do pangarut-arut ni bayo i. kurang kuat partdo pemijat-mijat partni orang itu ‘Cara memijat orang itu kurang kuat.’ 5 gupu ‘remas’ → panggupu ‘peremas’ → pangupu-gupu peremas-remas’ Hurang lamot panggupu-gupu bulung ni silalat i. kurang halus peremas-remas daun partni ubi itu ‘Cara meremas-remas ubi itu kurang halus .’ Proses D + R + pang- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 1 kata gaor ‘aduk’ berkelas kata kerja dibentuk Universitas Sumatera Utara 117 menjadi panggaor-gaor ‘pengaduk-aduk’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pang-.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing yang dapat dikenai melalui proses D + R + pang- jumlahnya sedikit dan menyatakan makna ‘alatbahan’ atau ‘cara’. Contoh : a Makna Alatbahan 1 gambur ‘gembur’ → panggambur ‘penggembur’ →panggambur-gambur penggembur-gembur’ Angkon ditambai ubat kimia panggambur-gambur ni tano i. harus ditambah obat kimia penggembur-gembur partni tanah itu ‘Harus ditambah obat kimia bahan penggembur tanah itu.’ b Makna Cara 2 kilo ‘timbang’ → pangkilo ‘penimbang’ → pangkilo-kilo penimbang- nimbang’ Borat sabola do pangkilo-kilo ni barang i. berat sebelah partdo penimbang-nimbang partni barang itu ‘Cara menimbang barang itu berat sebelah.’ Proses D + R + pang- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata benda. Misalnya, pada kalimat 2 kata kilo‘timbang’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi pangkilo-kilo penimbang-nimbang’ berkelas kata benda sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + pang-. 4. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + panga-