146
1 buyuk ‘basah’ → mambuyukkon ‘membasahkan’ → mambuyuk-buyukkon ‘membasah-basahkan’
Anggikku mambuyuk-buyukkon bajuna. adik saya membasah-basahkan bajunya
‘Adik saya membasahkan bajunya.’
Proses D + R + mam--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata buyuk ‘basah’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi mambuyuk-buyukkon ‘membasah-basahkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + mam-
-hon.
2. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + man--hon
Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + man--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks man--hon atau bentuk D + R +
man--hon diturunkan dari bentuk D + R + maN--hon.
a. Kata Benda Nomina
Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + man--hon pada umumnya menyatakan makna
‘terus-menerus iteratif’. Contoh : 1 dalkop ‘tutup’→ mandalkopkon ‘menutupkan’ → mandalkop-dalkopkon
‘menutup-nutupkan’ Ia mandalkop-dalkopkon hudon.
dia menutup-nutupkan periuk. ‘Dia menutupkan periuk.’
2 tijur ‘ludah’ → manijurkon ‘meludahkan’ → manijur-nijurkon ‘meludah- ludahkan’
Harani goyakna, au manijur-nijurkon ia di jolo ni halak. karena bencinya, saya meludah-ludahkan dia di depan partni orang
‘Karena bencinya, saya meludahkan dia di depan orang.’ 3 colup ‘celup’ → mancolupkon ‘mencelupkon’ → mancolup-colupkon ‘mencelup-
celupkan’
Universitas Sumatera Utara
147
Ia mancolup-colupkon tangan tu ember. dia mencelup-celupkan tangan ke ember
‘Dia mencelup-celupkan tangan ke ember.’
4 dame ‘damai’ → mandamehon ‘mendamaikan’ → mandame-damehon ‘mendamai-damaikan’
Aya marusaho mandame-damehon na marripe i. ayah berusaha mendamai-damaikan yang suami- istri itu
‘Ayah berusaha mendamaikan suami-istri itu.’
Proses D + R + man--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 4 kata dame ‘damai’ berkelas kata benda dibentuk
menjadi mandame-damehon ‘mendamai-damaikan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man--
hon.
b. Kata Kerja Verba
Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + man--hon dan menghasilkan arti ‘terus-menerus
iteratif’. Contoh: 1 dabu ‘jatuh’→ mandabuhon ‘menjatuhkan’ → mandabu-dabuhon ‘menjatuh-
jatuhkan’ Panangko i paula-ula mandabu-dabuhon hepeng di jalan.
pencopet itu berpura-pura menjatuh-jatuhkan uang di jalan ‘Pencopet itu berpura-pura menjatuhkan uang di jalan.’
2 jago ‘hindar’→ manjagohon ‘menghindarkan’→ manjago-jagohon ‘menghindar- hindarkan’
Au marusaho manjago-jagohon ia, eh marsuo juo. saya berusaha menghindar-hindarkan dia, eh bertemu juga
‘Saya berusaha menghindarkan dari dia, eh bertemu juga.’
3 jajar ‘dorong’→ manjajarkon ‘dendorongkan’ → manjajar-jajarkon ‘mendorong- dorongkan’
Halai marrame-rame manjajar-jajarkon motor na sego i. mereka beramai-ramai mendorong-dorongkan mobil yang mogok itu
‘Mereka beramai-ramai mendorongkan mobil yang mogok itu.’
Universitas Sumatera Utara
148
4 taru ‘antar’ → manaruhon ‘mengantarkan’ → manaru-naruhon ‘mengantar- antarkan’
Ia kehe manaru-naruhon eme tu masin dia pergi mengantar-antarkan padi ke mesin
‘Dia pergi mengantarkan padi ke kilang’ 5 tiop ‘pegang’ → maniopkon ‘memegangkan’ → maniop-niopkon ‘memegang-
megangkan’ Sahalak maniop-niopkon sian siambirang
seorang memegang-megangkan dari kiri ‘Satu orang memegangkan sebelah kiri’
6 tangi ‘dengar’ → manangihon ‘mendengarkan’ → manangi-nangihon ‘mendengar-dengarkan’
Ulang ho ra manangi-nagihon hobarnia. jangan kamu mau mendengar-dengarkan katanya
‘Jangan kamu mau mendengarkan omonganya’ Proses D + R + man--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata
kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata dabu ‘jatuh’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mandabu-dabuhon ‘menjatuh-jatuhkan’ berkelas kata kerja sehingga
pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man--hon.
c. Kata Sifat Adjektiva
Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + man--hon dan menghasilkan arti ‘terus-menerus
iteratif’. Contoh: 1 tajom ‘tajam’ → manajomkon ‘menajamkan’ → manajom-najonkon ‘menajam-
najamkan’ Ompung manjaom-najomkon piso.
kakek menajam-najamkan pisau ‘Kakek menajam-najamkan pisau.’
2 dalmos ‘rapat’→ mandalmoskon ‘merapatkan’→ mandalmos-dalmoskon‘merapat- rapatkan’
Tukang i mandalmos-dalmoskon pantar na giot marangrang. tukang itu merapat-rapatkan lantai yang mulai renggang
‘Tukang itu merapat-rapatkan lantai yang mulai renggang.’
3 torang ‘jelas’ → manorangkan ‘menjelaskan’ → manorang-norangkon ‘menjelas- jelaskan’
Universitas Sumatera Utara
149
Au madung marusaho manorang-norangkon parsoalan i, saya sudah beruha menjelas-jelaskan persoalan,
tai ia inda manarimo. tetapi dia tidak terima
‘Saya sudah beruha menjelaskan persoalan itu, tetapi dia tidak terima.’
4 talgang ‘lepas’ → manalgangkon ‘melepaskan’ → manalgang-nalgangkon ‘melepas-lepaskan’
Panjait i manalgang-nalgangkon kotuk ni saluar. penjahit itu melepas-lepaskan kancing partni celana
‘Penjahit itu melepaskan kancing celana.’
Proses D + R + man--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata torang ‘jelas’ berkelas kata sifat dibentuk
menjadi manorang-norangkon ‘menjelas-jelaskan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + man--
hon.
3. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + mang--hon