Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + ma-

107 3 sibak ‘sibak’ → manyibak menyobek’→ manyibak-nyibak menyobek-nyobek’ Sora ni ronggur na gogo tibo-tibo manyibak-nyibak Suara partni petir yang kuat tiba-tibo menyobek-nyobek halungunan ni borngin. keheningan partni malam ‘Suara petir yang dahsyat tiba-tiba menyobek-nyobek keheningan malam’ 4 subak ‘sobek’ → manyubak menyobek’→ manyubak-nyubak menyobek-nyobek’ Anggiku jop rohania manyubak-nyubak karotes. adikku suka hatinya menyobek-nyobek kertas ‘Adik saya suka sekali menyobek kertas’ 5 suak ‘koyak’ → manyuak mengoyak’→ manyuak-nyuak mengoyak-ngoyak’ Biasi dipatola hamu si Uncok manyuak-nyuak buku?. Kenapa diperbolehkan kamu su Ucok mengoyak-ngoyak buku?. ‘Kenapa kalian perbolehkan si Uncok mengoyak-ngoyak buku?’ Proses D + R + many- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 4 kata subak ‘sobek’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi manyubak-nyubak ‘menyobek-nyobek’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +many. 6. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + ma- Bentuk D + R + ma- yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks ma- atau bentuk D + R + ma- diturunkan dari bentuk D + R + maN-.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + ma- menyatakan makna ‘keadaan dasar D’. Contoh: 1 ponggol ‘potong’ → maponggol ‘terpotong’ → maponggol-ponggol terpotong- potong’ Salaor i maponggol-ponggol duambola. celana itu terpotong-potong dua bagian ‘Celana itu terpotong dua bagian’ 2 bontar ‘putih’ → mabontar ‘putih’ → mabontar-bontar memutih-mutih’. Dung mulak halai sian Medan mabontar-bontar pamatang ni halai. Universitas Sumatera Utara 108 setelah pulang mereka dari Medan memutih-mutih badan partni mereka ‘Setelah pulang mereka dari Medan kulitnya makin putih. 3 lomlom ‘hitam’ → malomlom ‘menghitam’ → malomlom-lomlom menghitam- hitam’ Dung mulak halai sian Irian Jaya malomlom-lomlom pamatang nia setelah pulang mereka dari Irian Jaya menghitam-hitam badan dia sonnari. sekarang ‘Setelah pulang mereka dari Irian Jaya kulitnya menghitam. 4 rata ‘hijau’ → marata ‘menghijau’ → marata-rata menghijau-hijau’ Dung dinapui eme i marata-rata bulung nai setelah dipupuki padi itu menghijau-hijau daunnya ‘Setelah dipupuki padi itu menghijau daunnya’ 5 rara ‘merah’ → marara ‘memerah’ → marara-rara memerah-merah’ Marara-rara muko nia, manangihon hobar ni bayo i. memerah-merah mukanya, mendengar omongan partni orang itu ‘Memerah wajahnya, mendengar omongan orang itu’ Proses D + R + ma- yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata bontar ‘putih’ berkelas kata benda dibentuk menjadi mabontar-bontar ‘memutih-mutih’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +ma-.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + ma-. jumlahnya hanya sedikit dan menyatakan makna ‘keadaan’ atau ‘iteratif’. Contoh: a. Makna Keadaan 1 ngolu ‘hidup’ → mangolu ‘menghidup’ → mangolu-ngolu menghidup-hidup’ Masin ni motor i mangolu-ngolu sajo sian nakkin mesinnya partni motor itu menghidup-hidup saja dari tadi ‘Mesinnya motor itu hidup saja dari tadi’ b. Makna terus-menerus Iteratif 2 ido ‘minta’ → mangido ‘meminta’ → mangido-ngido meminta-minta’ Danak i mangido-ngido sonnari diparsippangan anak itu meminta-minta sekarang diperapatan’ ‘Anak itu meminta-minta sekarang diperapatan’ 3 tiop ‘pegang’ → maniop ‘memegang’ → maniop-niop memegang-megang’ Halak na rintik i maniop-niop piso. Universitas Sumatera Utara 109 orang yang gila itu memegang-megang pisau ‘Orang gila itu memegang-megang pisau.’ Proses D + R + ma- yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 2 kata mangido ‘meminta’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi mangido-ngido ‘meminta-minta’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R + ma-.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing dapat dikenai atau melalui proses D + R + ma- jumlanya sedikit dan menyatakan makna ‘tindakan’ atau ‘iteratif’. Contoh: 1 ungas ‘haus’ → manguas ‘menghaus’ → manguas-nguas haus-haus’ Manguas-nguas hu raso dung na mangan kacang i. menguas-haus saya rasa setelah yang makan kacang itu ‘Saya merasa dahaga setelah makan kacang itu’. 2 medep ‘redup’ → mamedep ‘meredup’ → mamedep-medep meredup-redup’ Songonna mamedep-medep lampu i. sepertinya meredup-redup lampu itu ‘Sepertinya lampu itu meredup’ 3 menek ‘kecil’ → mamenek ‘mengecil’ → mamenek-menek mengecil-ngecil’ Asi mur mamenek-menek batu ni unte on ?. kenapa semakin mengecil-ngecil buah partni jeruk ini ‘Kenapa semakin mengecil buah jeruk ini?. Proses D + R + ma- yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 3 kata menek ‘kecil’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi mamenek-menek ‘mengecil-ngecil’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D + R +ma-. Universitas Sumatera Utara 110 4.2.1.6.2 Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + paN- Dari bentuk D + R + paN- dapat diturunkan bentuk D + R + pam-, D + R + pan-, D + R + pang-, D + R + panga-, D + R + pany- dan D + R + pa. Bentuk-bentuk tersebut akan diuraikan sebagai berikut. Gambar-5 Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + paN- D + R + paN- D + R + pam- D + R + pan- D + R + pang- D + R + panga- D + R + pany- D + R + pa- 1. Tipe R-6 yaitu Bentuk D + R + pam-