Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pany--hon

170 5. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pany--hon Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + pany--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks pany--hon atau bentuk D + R + pany--hon diturunkan dari bentuk D + R + paN--hon. Contoh:

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + pany--hon jumlahnya sedikit pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan dan terus menerus iteratif’. Contoh: 1 sodok ‘sekop’ → panyodokkon ‘cara menyekopkan’ → panyodok-nyodokkon ‘menyodok-nyodokkan’ Datar baen hamu panyodok-nyodokkon ni pasir i rata buat kalian menyodok-nyodokkan partni pasir itu ‘Rata kalian buat menyodokkan pasir itu’ 2 sumpol ‘sumbat’ → payumpolkon ‘cara menyumbatkan’ → panyumpol- nyumpolkon ‘menyumbat-nyumbatkan’ Gogo baen panyumpol-nyumpolkon ni lubang i kuat buat menyumbat-nyumbatkan partni lubang itu ‘Kuat buat menyumbatkan lubang itu.’ Proses D+R + pany--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata sodok ‘sekop’ berkelas kata benda dibentuk menjadi panyodok-nyodokkon ‘menyodok-nyodokkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pany-- hon.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai melalui proses D + R + pany--hon jumlahnya sedikit pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan dan terus menerus iteratif’. Contoh: Universitas Sumatera Utara 171 1 sabur ‘tabur’ → panyaburkon ‘cara menaburkan’ → panyabur-nyaburkon ‘menabur-naburkan’ Sap baen hamu panyabur-nyaburkon ni same i rata buat kamu menambur-naburkan partni semai itu ‘Rata kamu buat menamburkan semai itu’ 2 sampak ‘siram’ → payampakkon ‘cara menyiramkan’ → panyapak-nyampakkon ‘menyiram-nyiramkan’ Palan baen panyampak-nyampakkon ni aek i pelan buat menyiram-nyiramkan partni air itu ‘Pelan buat menyiramkan air itu’ 3 sarat ‘seret’ → panyaratkon ‘cara menyeretkan’ → panyarat-nyaratkon ‘menyeret-nyeretkan’ Bia de dibaen panyarat-nyaratakon batang ni harambir bagaimana partde dibuat menyeret-nyeretkan batang partni kelapa on? ini ‘Bagaimana caranya menyeret batang kelapa ini?’ Proses D+R + pany--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata sabur ‘tabur’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi panyabur-nyaburkon ‘menabur-naburkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pany--hon.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan melalui proses D + R + pany--hon jumlahnya sedikit, proses reduplikasi ini berkombinasi dengan pembubuhan afiks pany--hon sekaligus diulang pada umumnya menghasilkan arti ‘tindakan dan terus menerus iteratif’. Contoh: 1 nyae ‘sakit’ → panyae-nyaehon ‘berpura-pura sakit’ Ulang ho panyae-nyaehon, pasidung harejomi jangan kau berpura-pura sakit, selesaikan pekerjaanmu itu ‘Jangan kau berpura-pura sakit, selesaikan pekerjaanmu itu’ Proses D+R + pany--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata nyae ‘sakit’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi Universitas Sumatera Utara 172 panyae-nyeehon ‘berpura-pura sakit’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + pany--hon. 6. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pa--hon