Desain Penelitian Lokasi Penelitian Data dan Sumber Data

50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini adalah deskriptif, penelitian deskriptif merupakan penelitian berdasarkan fakta atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya sehingga yang dihasilkan atau yang dicari berupa pemerian bahasa yang biasa sifatnya seperti potret, paparan seperti apa adanya Sudaryanto, 1998:62. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan sinkronis, yaitu menjelaskan atau memerikan tipe reduplikasi bahasa Angkola Mandailing yang ada pada saat ini. Dalam penelitian ini diusahakan untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam reduplikasi morfemis bahasa Angkola Mandailing. Untuk itu, bukti-bukti reduplikasi didefenisikan dan dibandingkan guna melihat pola terbentuknya reduplikasi.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Padang Lawas Utara. Secara geografis Kabupaten Padang Lawas Utara terletak pada 1º13’50”—2º2’32” LU, 99º20’44”— 100º19’20 BT, berada pada ketinggian 0 sampai dengan lebih dari 1.915 meter di atas permukaan laut. Keadaan lereng Padang Lawas Utara sangat bervariasi, yaitu kemiringan lereng antara 0 –15 terdapat sekitar 63.676 ha 16,25, kemiringan lereng antara 15 –25 terdapat sekitar 174.719 ha 44,59, kemiringan lereng antara 25 –45 terdapat sekitar 15.777 ha 4,03, kemiringan lereng di atas 45 terdapat sekitar 137.460 ha 35,15. Universitas Sumatera Utara 51 Wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara dengan luas wilayah 391.805 ha atau 3.918.05 km2 terdiri atas 9 kecamatan Padangbolak, Padang Bolak Julu, Halongonan, Portibi, Dolok, Doloksigompulon, Simangambat, Batangonang, dan Ulusihapas, 387 desa, dan 1 kelurahan. Gambar-2: Peta Wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2008 Sumber : Paluta Dalam Angka Tahun 2008

3.3 Data dan Sumber Data

Data penelitian ini adalah sejumlah morfem dalam bahasa Angkola Mandailing yang mengandung unsur reduplikasi. Data tersebut diambil dari pemakaian bahasa Angkola Mandailing sesuai dengan kebutuhan, baik lisan maupun tulisan. Data lisan diperoleh dari berbagai percakapan yang terjadi di lingkungan masyarakat Angkola Mandailing dan beberapa orang informan dengan persyaratan: penutur asli bahasa Angkola Mandailing berumur 25--60 tahun keatas, pendidikan paling redah SLTP, sehat jasmani rohani, dapat berbahasa Indonesia, tinggal di daerah Kabupaten Padanglawas Utara, tidak mempunyai cacat alat bicara dan alat dengar, sanggup Universitas Sumatera Utara 52 menjadi informan dalam penelitian ini. Sementara itu, sebagai sumber data tertulis digunakan Kamus Bahasa Angkola Mandailing–Indonesia yang disusun oleh Ahmad Samin Siregar 1977, buku-buku, majalah, tesis, dan internet. 3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan metode cakap sebagaimana dikemukakan oleh Sudaryanto 1993:133— 139. Metode simak digunakan untuk data tulis dan metode cakap untuk data lisan. Dalam pengumpulan data tulis digunakan teknik catat. Peneliti melakukan pencatatan atas calon data yang ditemukan atau diperoleh dari berbagai sumber, seperti percakapan sehari-hari, buku-buku, kamus, majalah, dan internet. Selanjutnya, dalam pengumpulan data lisan dilakukan teknik-teknik sebagai berikut. Pertama, teknik cakap semuka, yaitu melakukan percakapan langsung dengan pembahan atau informan. Kedua, teknik rekam, yaitu melakukan perekaman pada saat teknik cakap semuka berlangsung, atau dengan perkataan lain, merekam percakapan langsung dengan informan. Ketiga, teknik catat, yaitu melakukan pencatatan data yang diperoleh pada kartu atau disket.

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data