Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + panga--hon

168 4. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + panga--hon Dalam bahasa Angkola Mandailing bentuk D + R + panga--hon yaitu reduplikasi yang mendapat pembubuhan afiks panga--hon atau bentuk D + R + panga--hon diturunkan dari bentuk D + R + paN--hon.

a. Kata Benda Nomina

Kata benda nomina dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan yang dapat dikenai atau melalui proses D + R + panga--hon jumlahnya sedikit pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan’ atau ‘terus menerus’. Contoh: 1 rasun ‘racun’ → pangarasunkon ‘cara meracunkan’ → pangarasun-rasunkon ‘meracun-racunkan’ Sada-sada baen hamu pangarasun-rasunkon ni monci i Satu per satu buat kalian meracun-racunkan partni tikus itu ‘Satu per satu kalian buat meracunkan tikus itu’ Proses D+R + panga--hon yang dibentuk dari kata benda menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata rasun ‘racun’ berkelas kata benda dibentuk menjadi pangarasun-rasunkon ‘meracun-racunkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga-- hon.

b. Kata Kerja Verba

Kata kerja verba dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan melalui proses D + R + panga--hon jumlahnya sedikit pada umumnya menghasilkan arti ‘cara tindakan dan terus menerus iteratif’. Contoh: 1 rimbas ‘babat’ → pangrimbaskon ‘cara membabat’ → pangarimbas-rimbaskon membabat-babatkan’ Ulang gogo baen pangarimbas-rimbaskonna naron hona halak. jangan kuat buat membabat-babatkannya nanti kena orang ‘Jangan kuat membabatkannya nanti kena orang.’ Universitas Sumatera Utara 169 2 lompa ‘rebus’ → pangalompahon ‘cara merebus’ → pangalompa-lompahon merebus-rebuskan’ Leleng baen pangalompa-lompahon ni juhut i lama buat merebus-rebuskan partni daging itu ‘Lama buat merebuskan daging itu’ 3 arsik ‘isap’ → pangarsikkon ‘cara menghisap’ → pangasik-arsikkon ‘mengisap- isapkan’ Pangarsik-arsikkonnia tu sigaret i songon timus ni kareta api. Mengisap-isapkannya ke rokok itu seperti asap partni kereta api ‘Dia mengisap rokok itu seperti asap kereta api.’ Proses D+R + panga--hon yang dibentuk dari kata kerja menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata rimbas ‘babat’ berkelas kata kerja dibentuk menjadi pangarimbas-rimbaskon membabat-babatkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut tidak mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga--hon.

c. Kata Sifat Adjektiva

Kata sifat adjektiva dalam bahasa Angkola Mandailing ditemukan melalui proses D + R + panga--hon jumlahnya sedikit pada umumnya menghasilkan arti ‘pelaku’. Contoh: 1 rame ‘meriah’ → pangaramehon ‘pemeriah’ → pangarame-ramehon ‘memeriah- meriahkan’ Ontangma da si Tukul pangarame-ramehon ni acara i Undanglah partda si Tukul untuk memeriah-meriahkan partni acara itu ‘Undanglah si Tukul untuk memeriahkan acara itu’ Proses D+R + panga--hon yang dibentuk dari kata sifat menghasilkan kata kerja. Misalnya, pada kalimat 1 kata rame ‘meriah’ berkelas kata sifat dibentuk menjadi pangarame-ramehon ‘memeriah-meriahkan’ berkelas kata kerja sehingga pembentukan tersebut mengubah kelas kata dari proses reduplikasi D+R + panga-- hon. Universitas Sumatera Utara 170 5. Tipe R-9 yaitu Bentuk D + R + pany--hon